Part 68

2.5K 334 16
                                    

Para pengujung yang menikmati atau melakukan pertemuan bisinis di cafe hotel, menatap ketiga anak balita kembar duduk di meja sofa yang ada di balkon, menikmati makanan dan juga minuan mereka sambil bercanda atau bermain sendiri. Ada yang mungkin berpikir orangtua mereka tega meninggalkan mereka sendiri di sana, hanya saja melihat bagaimana para pelayan bergantian mengawasi mereka, tentu saja mereka juga heran sampai ada yang bertanya.

"Apakah kalian mengenalnya? Mengapa tidak bersama orangtua mereka?"

Pelayan yang mendapat pertanyaan itu tersenyum sebelum menjawab, "Mereka sudah langanan tetap di sini, orangtua mereka sedang mengurus pekerjaan dan jika mereka bosan, mereka akan menunggu di sini."

"Tidak ada pengasuh?"

"Biasanya ada, mungkin pengasuh mereka sedang libur."

"Ini enak." Lucas menyuapkan sepotong ikan berbalut tepung pada Lili dan kembali mengambil sepotong untuk disuapkan pada Lala.

"Yeah, enak." Jawab Lili.

"Apakah mami akan menemukan kita di sini?" tanya Lala.

"Tentu saja, mami pasti akan menemukan kita di sini dan seperti biasa kita harus membuat dia tidak ada waktu mengomeli kita." Kata Lucas.

"Bagaimana caranya?" tanya Lili.

'Ya, mami tidak bisa luluh hanya dengan wajah memelas ataupun airmata kita." Kata Lala.

Kelihatannya ketiga anak itu sedang merundingkan bagaimana mempertanggung jawabkan kaburnya mereka dari kantor tuan Val pada nyonya Val.

Ditempat lain Lucy yang baru selesai melakukan pertemuan, naik ke ruangan suaminya untuk menjemput ketiga anaknya dan pulang. Tadi dia menjemput ketiga anaknya dari sekolah, mampir ke kantor Val karena ada urusan, mengurus makan siang ketiga anaknya, memastikan mereka tidur siang, baru dia turun.

Lucy melihat Val sedang menelepon, dia langsung masuk ke ruang pribadi yang terbuka dan terkejut tidak menemukan ketiga anaknya di sana.

Dia berbalik, bertepatan Val masuk, "Mereka kabur ke café, memesan makanan dan minuman di sana."

"Kabur? Apa maksudnya?"

"Aku melihat mereka masih tidur dengan nyenyak, aku keluar untuk pertemuan singkat, saat kembali pintu sudah terbuka dan mereka menghilang. Lee menemukan mereka di café, duduk di balkon dan para pelayan di sana membantu mengawasi mereka."

Lucy menggelengkan kepalanya, "Kelihatannya hotelmu harus di tinjau ulang mengenai keselamatan balita dan staff FB harus meninjau ulang sistem mereka."

"Alasannya?"

"Bagaimana bisa balita 3 tahun dari sini bisa turun ke café hotel dan bagaimana order mereka bisa diterima dan mereka mendapatkan pelayanan VIP?"

Val tertawa, "Tanyakan siapa yang mengajari mereka sejak pertama kali kemari? Mereka sudah di kenali, jadi pasti akan banyak yang akan membantu mereka asal mereka minta tolong. Soal pesanan mereka di layani, sudah dipastikan pihak café tahu harus menagih ke mana."

Lucy tertawa, "Lebih baik aku turun memastikan mereka tidak bebuat ulah."

"Kurasa sekarang mereka sedang merundingkan, bagaimana cara untuk menghindari omelanmu?"

"Itu tidak akan pernah kuragukan. Anak 3 tahun sedang mengadakan pertemuan bisnis di café hotel H, jika media melihat dan mendengarnya, kupastikan mereka bertiga akan terkenal."

Val tertawa, "Bagaimana jika kita pulang bersama, kita pergi makan malam sebelum pulang."

"Tanyakan pada mereka bertiga saja." Val mengangguk, Lucy benar ketiga anaknya sudah bisa menjadi pengambil keputusan, apalagi setelah mereka sekolah, keusilan dan kepandaian mereka, juga kosa kata mereka semakin bertambah, bahkan mereka sudah mulai belajar bahasa Indonesia.

I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang