"Dasar vampire, bisa-bisanya dia mengerjaiku." Lucy memukul bantalnya berulang kali, dia menunggu Pat mencarinya sepanjang siang, tetapi sampai lewat waktu makan siang, Pat tidak mencarinya. Rasa penasaran membuat dia turun untuk mencari Pat, dan apa yang dia lihat membuat emosinya yang sudah tenang kembali naik, jika tidak ingat jika yang mengerjainya adalan pimpinan perusahaan, saat itu juga Lucy pasti akan menghampirinya dan meminta penjelasan pria yang suka sekali menunjukkan kekuasaannya.
Lucy melihat Val dan asistennya berjalan keluar dari resto hotel bersama beberapa orang asing, sambil membicarakan hasil pertemuan mereka sebelumnya. Dari situlah Lucy sadar jika Vampire tadi telah berhasil mengerjainya, karena tidak mungkin meluapkan emosinya di depan rekan kerja, apalagi Helen maka dia hanya bisa melampiaskannya pada bantal yang sekarang tidak berhenti dia pukul dan banting di atas tempat tidur sambil mengomel tentunya.
"Bisa-bisanya setiap bertemu dengannya aku selalu minta maaf, aku tidak bersalah mengapa harus terus meminta maaf padanya?" Lucy kembali memukul bantalnya dengan gemas.
Jika ada yang melihat apa yang dilakukan Lucy, pasti akan tertawa dan mungkin berpikir jika ada hubungan khusus antara Lucy dengan si vampire.
"Benar saja, lebih baik menghindarinya daripada bertemu dengannya akan memperpendek umurku." Lucy akhirnya memutuskan untuk menghindari penghuni lantai 25, dengan begitu dia tidak perlu merasa kesal dan marah seperti sekarang.
Setelah memutuskan hal itu, dia baru ingat soal kejadian siang tadi dengan Teguh, dia segera mengambil telepon genggamnya, melihat jam untuk memastikan orang yang akan dia hubungi belum beristirahat.
"Ada apa menelepon malam-malam?" Pertanyaan dengan nada kuatir langsung terdengar begitu telepon terhubung.
"Aku tidak apa-apa pi, hanya pria bernama Teguh kelihatannya akan mencari gara-gara." Jawaban Lucy membuat Hendra dan Dina menarik napas lega.
"Apa yang dia lakukan?" tanya Hendra.
Lucy menceritakan apa yang terjadi siang tadi, pada orangtuanya, dia tidak ingin orangtuanya dipersulit oleh keluarga tantenya, apalagi jika sampai ke telinga nenek Dora.
"Apa yang kamu lakukan sudah benar, tidak perlu bersikap sopan dengan orang seperti itu." kata Hendra dengan kesal.
"Mami setuju, kamu tidak perlu memikirkan soal tante Intan dan kami juga tidak akan merestui hubunganmu dengan pria yang sama sekali tidak menghargai wanita." Tambah Dina.
"Aku hanya ingin kalian tahu apa yang telah terjadi. Soal tante Intan, mami dan papi bisa mengatakan jika aku tidak menyukai Teguh, biarkan mereka mengomeliku dan memberi ceramah soal pasangan hidup, aku masih bisa mengatasinya."
"Kamu tenang saja, urusan di sini papi akan bereskan. Sebaliknya kamu harus berhati-hati, mengingat Teguh pasti tetap akan menerormu, dan dari ceritamu tadi, dia bisa saja bersikap kasar padamu."
"Ya, aku mengerti. Sudah malam, kalian besok masih harus pergi bekerja."
"Kamu juga, mengapa belum tidur?"
"Baru mau tidur ketika teringat soal tadi siang."
"Ya sudah, sekarang kita akhiri telepon ini dan kamu tidur jangan membaca atau menonton." Kata Dina.
"Ya, aku sayang kalian, selamat malam mami-papi."
"Kami juga menyayangimu." Kata Dina dan Hendra bersamaan, membuat mereka tersenyum.
***
Bagi Hendra dan Dina, pertemuan tidak sengaja mereka dengan Lucia, telah memberi mereka semangat baru dalam menjalani kehidupan. Kabar kehamilan Dina setelah pernikahan mereka berjalan 3 tahun tentu merupakan kabar bahagia, hanya saja 2 bulan kemudian mereka harus melepaskan janin pertama itu karena tidak bertumbuh. Setahun kemudian kejadian yang sama kembali terulang, begitu juga setahun berikutnya, dan yang ketiga akhirnya Hendra membawa Dina ke Surabaya untuk pemeriksaan dan di sanalah mereka bertemu dengan Lucia yang juga sedang di rawat di rumah sakit.

KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You
PoesiaValentino Putra Hadinata, penerus tunggal H Group yang memberi kejutan pada semua orang jika Perkasa Hadinata memiliki keturunan, padahal saudara dan keluarga istrinya berpikir jika mereka yang akan mendapat warisan dari Perkasa. Mereka tidak menyan...