Part 32

2.8K 370 15
                                    

"Mengapa aku jadi curiga padamu? Apakah benar karena Lucy sakit dia tidak bisa memberimu keturunan atau sebaliknya?" kata Perkasa pada Val, saat mereka sedang makan malam, membuat Lucy tertawa dan Val memandang kesal pada Perkasa.

"Apa maksud grandpa? Apakah mereka telah mempengaruhi otak grandpa?" Val tahu Perkasa menggodanya, dia senang karena penjelasan Val tentang kondisi kesehatan Lucy, sore itu Val dan Lucy pergi berkonsultasi dengan dokter Guntur yang dibuat terkejut dengan kehadiran mereka berdua, namun setelah dijelaskan oleh Val, dokter tua itu tertawa dan memberi ucapan selamat pada Val dan Lucy.

"Mungkin saja, mereka begitu gencar untuk menyampaikan jika kamu dan Lee adalah sepasang kekasih. Jika saja kamu sekarang tidak sedang mempersiapkan pernikahanmu atau belum bertemu Lucy, mungkin aku akan percaya dengan apa yang mereka katakan."

"Bagaimana grandpa yakin jika yang mereka katakan tidak benar?" kata Lucy.

Perkasa melihat pada Lucy, "Benar juga, dia belum membuktikannya."

"Jangan menyiram minyak ke atas api jika tidak ingin ikut terbakar." Kata Val yang hanya dibalas dengan tawa oleh kedua orang lainnya yang memang sengaja menggoda Val.

"Sudah, sudah, jadi bagaimana persiapan pernikahan kalian?" kata Perkasa setelah tawanya berhenti.

"Sejauh ini semua lancar, persiapan dokumen juga sudah selesai." Jawab Val.

"Kalian sendiri bagaimana? Sudah siap untuk melepas masa lajang kalian?"

"Masih perlu ditanyakan?" tanya Val.

"Hanya memastikan, mengingat pernikahan bukan drama satu babak, walau sekarang perceraian juga mudah tapi grandpa hanya berharap kalian tidak melakukannya."

Val dan Lucy saling berpandangan sebelum Val menjawab, "Itu tidak akan terjadi selama kami berdua sama-sama jujur, saling memahami, saling memaafkan dan tentu saja saling mendukung."

Lucy mengangguk, "Grandpa jangan kuatir, aku tidak akan menerima pernikahan ini jika aku tidak siap karena aku tidak ingin pernikahanku mengalami kegagalan. Aku hanya ingin menjalani satu pernikahan dalam hidupku dan ini adalah pernikahan yang kupilih untuk kujalani."

"Grandpa percaya kalian berdua memutuskan untuk menikah juga bukan untuk permainan tetapi, terutama Lucy kamu harus ingat ini adalah pernikahan kalian, rumah tangga kalian, keputusan kalian, jangan sampai perkataan orang tentang perbedaan kalian atau perkataan orang jika kalian tidak sesuai dan lain sebagainya, akan menjadi racun dalam hati dan pikiranmu. Dan untuk kamu Val, walaupun kamu tidak peduli atau bisa mengabaikan apa yang orang-orang itu pikirkan dan katakan, tapi bagaimanapun orang-orang itu akan tetap berada di sekelilingmu. Lindungi keluargamu, perkuat hubungan kalian dan buktikan pada orang-orang itu jika pemikiran mereka salah."

Lucy dan Val tersenyum, jarang mereka mendapat nasihat dari Perkasa, "Kami pasti akan saling menjaga dan saling menguatkan, membuat orang-orang itu kecewa karena kenyataan tidak seperti yang mereka katakan." Kata Lucy.

"Aku pasti akan melindungi keluargaku, terutama dari orang-orang yang berniat merusaknya."

Perkasa tersenyum, "Grandpa percaya kalian berdua pasti akan bisa menjalani pernikahan kalian dengan bahagia."

Bagi Val dan Lucy, kepercayaan Perkasa adalah doa yang terbaik untuk mereka. Mereka berdua juga memiliki keyakinan itu, hanya saja mereka juga sadar selalu ada cobaan dalam setiap kehidupan yang akan mereka jalani dan yang terpenting dari semua itu adalah mereka harus tetap mengingat alasan dari keputusan mereka menikah.

***

Herman terkejut ketika Val menghubunginya dan meminta waktu untuk bertemu dengannya. Dia sama sekali tidak menyangka dan tentu saja bertanya-tanya, apa alasan Val mengajaknya bertemu.

I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang