🔹01🔹
Tamu
.
.
."Hai Keen." Sapa lembut seorang siswi.
Lelaki jangkung itu hanya menoleh sekilas. Kemunculan siswi itu menurutnya seperti jin yang tiba-tiba tring. Untung Keenan tidak ada riwayat penyakit jantung. Dia juga sudah biasa, baginya mereka ibarat makhluk ghaib karna sering muncul seketika tanpa sen.
"Lo udah sarapan?" Meski tidak ada respon, siswi itu masih menyamai langkah lebar Keen walaupun kesulitan.
"Ke kantin yuk?" Ajaknya belum menyerah.
Kalau kemarin Keen tampak ramah, itu karna menyangkut acara panggungnya, terlebih ia yang menerima komunikasi dari pengada acara. Tapi diluar itu, Keen yang merupakan anggota Band ternama juga berprestasi, menjadikan ia sebagai idola kaum hawa dengan tipe kalem dan tidak suka bicara.
Keen itu baik. Ia bisa diajak komunikasi normal––kalau penting.
Aura dinginnya terasa berbeda dari yang lain. Fakta bahwa emosi lelaki berdarah Asia-Eropa itu merupakan bencana, membuat orang sekitar yang mengetahui itu sudah lebih dulu segan. Kalau terjadi, sebaiknya mengungsi saja ya ges ya.
"Atau ke taman? Gue bawa bekel loh, enak. Lo harus cobain." Siswi itu masih berupaya keras.
Yaa meski seperti sedang uji nyali, kaum hawa tidak bisa diam melihat kesempatan bagus.
Dan satu lagi, emosi Keen memang bahaya, tapi dia cukup punya banyak stok sabar––atau lebih tepatnya, ia abai dengan memilih cuek. Jadi, siapkan mental, waspada, dan timing tepat kalau ingin mencoba trend ini.
"Keen-"
Ucapan siswi itu terpotong karna Keenan melambai pada seorang pria dari arah berlawanan. Mereka lalu berbarengan masuk ke ruang guru. Bahu murid perempuan tadi langsung merosot, ia tidak mungkin masuk tidak jelas tanpa alasan.
"Gue harus jadi presiden dulu kali ya, biar jadi penting." Gumamnya putus asa. "Mager ah. Ntar aja kalo kera sakti punya cucu."
Di sisi lain, sebuah motor sport MV Agusta F4CC baru saja memasuki area parkir SMA Gemstone. Deruman indah dari kuda besi termahal dengan sedikit polet merah itu tak diragukan lagi. Pasang mata yang berada di sekitar sana termanjakan sekaligus para wanita yang dibuat meleleh akan pemiliknya.
Gavian Algia Prazaischa.
Perempuan mana yang tidak terpikat oleh sosoknya? Seorang anak tunggal pebisnis dan pengusaha berbagai bidang dalam urutan teratas di lingkup Asia.Jeritan histeris terdengar bersahutan tertuju pada pusat perhatian mereka. Tak jauh dari itu, tepatnya di gazebo payung taman salah satu kelas, dua orang cowok sedang menonton hal wajar yang terjadi setiap pagi itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
QUEEN-ZA
Teen Fiction"So' mau ngehukum! Anda siapa?! Guru? Hakim? Aparat negara?!!" Sentakan menggema itu adalah peringatan dari Ara. Aura sekitar seketika mencekam membuat bulu kuduk meremang. "LEPASIN BANGS*T!!" Gavi meronta sekuat tenaga, tapi berkutik sedikitpun jug...