🔹44.2🔹Invitation

206 13 12
                                    

🔹44.2🔹
Invitation

.
.
.

"BUNDAA

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"BUNDAA...!! Ada tamu tak diundang niiih!!"

Teriakan lantang yang berasal dari bawah sana berhasil memecahkan momen damai mereka dan mengalihkan perhatian ketiganya.

Namun sedikit berbeda dengan Haidar, atensinya hanya aktif sampai pendengaran. Manik ambernya bahkan enggan mengintip.

"Panjang umur, ya," Gumam Ara lirih.

Belum melihat pun ia tau kalau tamu tak diundang itu adalah Gavian. Malik sempat memberitahunya kalau Gavi mungkin akan datang untuk mengundang Ara ke acara besok malam.

"Your guest?" Eral kembali menoleh setelah barusan melirik ke bawah.

Ara mengangkat bahunya seraya beranjak dari dekapan Haidar. "Yang pasti ga mungkin Ka Haidar yang hadepin. Kalau tepar bahaya, soalnya anak sultan gapunya BPJS." Ucapnya enteng.

"Ingin pertunjukan? Gratis kalau kalian mau." Lanjut Ara sambil menjauh dari sana.

Haidar membiarkan Ara pergi dan tak minat memberi respon apapun. Ia akan biarkan adiknya menangani bocah itu.

Di bawah ada Yudi yang berusaha menghalangi Gavi agar berhenti mencari Ara sampai di sana saja. Ia tau kalau di atas hanya ada 3 orang yang rawan jika diusik, terlebih oleh Gavi. Bisa bisa ada tsunami lokal jika mereka diganggu.

Gavi baru berhenti mencari celah saat melihat Ara menuruni tangga. Gadis itu selalu tampak menawan dengan langkah tegas dan karismatik, ditambah tilikan dingin tanpa ada keraguan.

"Gapapa ya kalo ga beruntung. Selamat sampai rumah utuh juga udah alhamdulilah. Kalo engga, nanti gua anterin pulang deh tubuh lo yang ketinggalan." Bisik Yudi pelan lalu kabur untuk kembali ke kawanannya di sudut lain lantai itu. Bukanya menyemangati, pesannya malah cenderung mengerikan.

Alih alih segan, Gavi justru mengabaikannya. Ia yang tidak tahu siapa Ara tentu hanya menganggap pesan Yudi candaan.

Sampai di ujung tangga, Ara menghampiri dulu sebuah lemari berisi bermacam senjata dan alat self defense lainnya. Ia ambil sebilah katana, lalu dibuka, dan langsung ia acungkan pada Gavi kala cowok itu hendak mendekat.

"Disini banyak manusia. Who is your aim?" (Siapa tujuanmu?)

"You."

Ara ambil satu katana lagi dan ia lemparkan pada Gavi yang langsung ditangkap tangkas.

"Let's play. Gue denger lo punya koleksi wakizashi yang fantastis." Bibirnya samar tertarik miring.

Gavi akan ikuti permainan Ara. Tapi sebelum itu, ia letakkan dulu sebuah undangan dan membuka katananya lalu kembali ke arena kosong bersama tanda kesiapan diri.

QUEEN-ZATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang