🔹24🔹Berburu Jawaban

363 26 6
                                    

🔹24🔹
Berburu Jawaban

.
.
.

Lab Laverta, 3

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lab Laverta, 3.45 pm.

Beberapa alat laboratorium tersebar memenuhi sebagian tempat pada salah satu meja. Beberapa kali absen yang digunakan untuk mengurus dokumen saat di Gemstone membuatnya tertinggal tepat di bagian praktik kimia. Jadinya, Ara harus lakukan sendiri di luar jam pelajaran. Ia bisa meminta bantuan setidaknya untuk teman. Tapi menurutnya sendiri lebih baik mengingat ia yang kurang suka keramaian.

Mendadak hidungnya terasa gatal lantaran tidak memakai masker. Saat berbalik dan bertepatan bersin juga, ada seseorang yang posisi berdirinya berada di undak lantai lebih tinggi, jadilah ia tepat menubruk dada orang itu.

"Pake masker dong cantik," Gavi menoel hidung Ara gemas dengan jari telunjuk.

"Tiba-tiba muncul, terdeteksi genderewo." Gumam Ara menatap intens Gavi.

Lelaki itu malah tersenyum terhibur. "Sini gua pakein masker." Gavi hendak membuka kacamata lab yang Ara pakai, tapi gadis itu menghindar.

"Muka lo gue raup langsung kebakar." Ancam Ara.

Gavi terkekeh pelan. "Omongan pedes lo gapernah gagal. Pasti karetnya bukan cuman dua, tapi lima. Level up up up."

Ara abaikan candaan itu. Ia melewati Gavi, melepas sarung tangan, lalu mencuci tangan dan muka agar gatal di hidungnya juga hilang. Setelah itu ia meneguk infused waternya sejenak lalu baru menggunakan APD lagi.

Amatan Gavi tengah mengedar sekilas pada isi lab. Saat Ara sudah kembali duduk, baru Gavi menarik kursi agar berhadapan dengan meja Ara. Kedua sikutnya bersandar ke meja belakangnya.

"Atropa Belladona. Tanaman tinggi bahan kimia beracun solanin, hyoscine atau skopolamin, dan atropin. Jus tanaman atau buah belladona dipakai buat panah beracun atau sejenisnya. Misalnya jarum." Jelas Gavi sembari mengamati intens kegiatan Ara. Raut jenakanya tadi juga sudah berganti lebih serius.

Dalam fokusnya dengan sejumlah cairan kimia, Ara mencerna ucapan Gavi yang jelas tertuju pada tragedi war kemarin. Gavi tau itu pasti dari jarum yang Ara gunakan.

Pertanyaannya, kenapa lelaki itu bisa tahu betul jenis racun yang notabenenya tidak mudah diketahui? Bahkan harus menggunakan alat lab yang memadai dan tentu pengetahuan yang tidak sedikit.

"Zheodrix. Geng motor alim yang ternyata berjati diri singa. Mereka punya topeng yang dibalik itu nyembunyiin sisi kuatnya. Atau mungkin ga mustahil juga buat nutupin sisi iblisnya." Tutur Gavi lagi.

"Ini lab. Lo udah kaya HRD absen pengalaman pelamar ala-ala interogasi." Sindir Ara berguyon. Ia tidak terkejut dengan kalimat Gavi yang terakhir, lantaran menurutnya tebakan itu terbilang wajar kalau memang kejanggalan kemarin diulik lebih detail dan dialibikan menjadi kecurigaan.

QUEEN-ZATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang