🔹53🔹
Fakta Masa Lalu.
.
.Markas 1 Zheodrix,
7.26 malam.
Tidak heran jika pemuda Zheodrix betah di rumah mereka, terlebih markas 1 alias markas utama yang fasilitasnya lengkap pake banget.Salah satunya alley, atau arena permainan bowling. Xander baru sampai di sana. Ia berpapasan dengan Yudi yang akan ke luar arena.
"Halo kakak pertama!" Sapa Yudi begitu girang.
"Hai babu!" Sahut Xander sambil jalan santai.
"Ih, you jahat." Yudi seketika merengut sedih.
Xander bergabung dengan 3 sekawannya yang kebetulan 1 jadwal bareng di markas utama ini. Ada Malik, Ojan, dan Eral.
"Bukanya lo di markas 2?" Malik heran.
"Tipsen." (Titip absen)
Entengnya Xander bicara 'tipsen', mengundang lirikan sinis Eral. Cowok itu seakan membatin; 'Mana bisa??'
Sadar ditatap tak ramah, Xander langsung membalas;
"Apa lo? Suka suka gua dong. Anak buah diem aja deh." Sombongnya sewot.
Meski begitu, ia memang punya hak lebih di markas 1 ini, mengingat ia ketua 2 Zheodrix yaitu pemimpin saat tugasnya dengan Chevalier. Chevalier pun ada di bawahnya. Sedangkan di atas Xander hanya ada Ara, langsung ke Queen mereka.
"Xander mode tengil nyebelinnya dapet banget. Rasanya pengen lipet bumi." Gumam Ojan.
"Akhlak doi jadi minus 24 derajat." Tambah Malik.
Mereka kesal tapi maklum saja dan tidak kepo. Xander tidak biasanya sesuka hati keluar jadwal. Kalau iyah, pasti ada alasannya. Misal sekarang. Tapi kali ini versi ngeselin. Belum ada yang tau kenapa.
"Gua kira lo lagi bareng Ara." Ucap Eral. Sepertinya ia tau kenapa Xander aneh.
Ojan dan Malik saling tengok terhubung, lalu barengan melirik Xander.
KAMU SEDANG MEMBACA
QUEEN-ZA
Teen Fiction"So' mau ngehukum! Anda siapa?! Guru? Hakim? Aparat negara?!!" Sentakan menggema itu adalah peringatan dari Ara. Aura sekitar seketika mencekam membuat bulu kuduk meremang. "LEPASIN BANGS*T!!" Gavi meronta sekuat tenaga, tapi berkutik sedikitpun jug...