3

842 103 358
                                    

Pria yang asik termenung itu terkejut dengan pelukan erat yang melingkar di pinggangnya,tau siapa pelakunya ia mengangkat gadis kecil yang sudah tak kecil lagi itu ke gendongannya.

"Daddy ada disini juga?"

"Kelihatannya bagaimana cantik?"

"Daddy ada disini hehehe" Sullyoon terkekeh belalih mengecup pipi pria yang ia sayang.

"Sullyoon" interaksi rindu keduanya terhenti saat Sana dengan tiba-tibanya berhenti di depan mereka dengan nafas yang ngos-ngosan,munkin efek terkejut spontan berlari mengejar anaknya.

"Mommy udah gak telponan?"

"Udah enggak sayang,turun dari gendongan Daddy kamu,kita masuk" Ajak Sana dihiraukan,anak manis itu malah makin mengeratkan pelukannya.

"Sullyoon dengarkan Mommy,turun sayang"

"Gak mau Mom,aku rindu sama Daddy,semalem gak ada yang dongengin aku" Sana pasrah,tak mau terlalu meladeni ucapan putrinya,tau kalau memang Sullyeon lebih dekat dari Tzuyu daripada ia.

"Terserah kamu,dan Tzuyu kau masuk duluan,aku ada keperluan sebentar,sidangnya akan mulai 30 menit lagi" Ucapnya berlalu kembali keparkiran,Tzuyu yang penurut pun berjalan masuk keruangan.

"Sayang kamu duduk sini ya?" Gadis manis itu mengangguk patuh,tenang di kedudukannya sambil bermain mini game yang sempat ia selipkan di tas nya.

Disisi lain Tzuyu sudah duduk di kursi yang sudah disiapkan,disampingnya ada kursi Sana yang masih kosong.

Ia menulusuri setiap ruangan yang mulai dipenuhi dengan orang-orang yang akan menjadi saksi,bahkan hakim anggota pun sudah siap masuk keruangan.

Ragu untuk berdiri,ia meminta izin sebentar berasalan ingin ketoilet.

Lorong ia telusuri,ruangan-ruangan pun ia intip dari luar,hingga kakinya menuntunnya berjalan kembali ke arah dimana ia bertemu Sullyoon.

Jalan cepatnya ia hentikan,matanya seketika memanas,tangannya ia kepalkan hingga urat-uratnya dapat terlihat dengan jelas,setia menatap dua figur yang sedang berpelukan mesra di parkiran.

Meski terlihat ragu,ia berani berjalan mendekat menghampiri Sana yang masih setia dipeluk lelaki lain.

"Maaf menganggu,tapi Sana harus sesegera masuk ke ruangan" Ucap Tzuyu,menghentikan aksi pria yang siap mencium kening calon mantan istrinya.

Sadar dengan kehadiran Tzuyu,sana melepas pelan pelukannya.

"Kau jalan duluan,aku akan segera kesana"

"Tidak aku akan menunggumu"

'Keras kepala'

"Terserah.." pandangannya menatap pria dihadapannya "Tae..aku masuk dulu,jika kau rindu lagi kau bisa pergi kerumah sebentar" Pria asing itu mengangguk,
sedikit menoleh ke arah Tzuyu,Tzuyu dapat melihat senyum meremehkan yang ditujukan padanya.

"Oke...sampai jumpa nanti"

Cup

Rasanya ingin sekali menghajar pria yang dengan lancang mencium Sana dihadapannya.Tau posisinya tak berguna disini,ia berjalan menghindar,berusaha menahan gejolak emosi yang bisa saja menyambar semua orang.

Kembali duduk di kursinya,mengirup nafas pelan dan mengeluarkannya,
pandangannya tertuju pada anaknya yang masih setia bermain game.Tak lama Sana datang dan duduk di sampingnya.

Sidang hak asuh Sullyoon selesai di selenggarakan,tak ada banyak perdebatan yang terjadi,Tzuyu pemain pasif dalam kasus ini,bagaimanapun caranya ia membela pasti Sanalah yang akan menang.

Divorce for us - (SaTzu) END.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang