Sana baru saja menginjakkan kakinya di depan rumah,tangannya bergerak membuka pintu utama,beberapa percobaan namun pintu tak kunjung terbuka.
Biasanya jika pulang ia akan langsung masuk saja,karna menyuruh Sullyoon agar tidak mengunci pintu.
Sedikit heran,Sana mencoba mencari kunci di bawah pot yang tersimpan di samping kursi.
Ia mendapatnya.
"Apa Sullyoon Pergi?" Gumamnya cemas "Oh Tidak!"
Tangan lentik itu memutar kunci dengan kasar,menerobos masuk kedalam rumah dengan sepatu yang tak di lepasnya.
"Sullyoon!" Teriaknya.
Pikirannya terus berputar hal-hal negatif yang mungkin saja terjadi pada anaknya.
Brak!
"Sullyoon!!"
Pintu bercat biru langit itu terbuka dengan kasar.Semakin gusar saat tidak menikah putrinya di dalam kamar,Kembali berlari keluar mengelilingi rumah,Tapi nihil Anak manis itu tak kunjung ditemukannya.
Ia terduduk lemas di kursi sofa,
menyalahkan dirinya sendiri atas peristiwa ini.Seharusnya ia lebih memilih tinggal dirumah bersama Sullyoon dikeadaan marahnya seperti tadi,bukan malah meninggalkannya sendiri.
"Apa kau benar-benar marah?" Gumamnya memejamkan matanya.
"Maafkan Mommy sayang"
Tangannya meremat ponsel yang ia pegang,mau meminta bantuan pada siapa ia,Tiba-tiba ia kepikiran seseorang,bergerak cepat menelfon orang yang dimaksudnya.
"Minaa..."
"Kenapa?" Suaranya terdengar begitu pelan dan dingin.
Disisi lain di apartemen Tzuyu,
keadaannya sangat berbeda dengan Sana,Jika sana terlihat menyedihkan maka mereka terlihat bahagia bermain bersama.Mina yang mendapat telfon,buru-buru memberi kode pada dua pria yang masih asik bermain game.
"Angkat aja,bilang dia sama kita" Jawab Chaeyoung.
"Tzuyu juga?" Tanyanya.
"Jangan sebut Tzuyu lah beb,Bilang dia ada di apartemen kamu,siapa suruh ninggalin anak manis sendirian" Jawab Chaeyoung.
Disisi lain Sana terdiam mendengar ucapan tenang Mina.
"Sullyoon gak ada dirumah Mina,aku gak tau kemana,pas pulang pintu rumah kekunci,tak biasanya itu terjadi...Mina tolong bantu ak-"
"Sullyoon sama gue" Potong Mina cepat.
"Sama kamu?"
"Ia Chaeyoung tadi mau kerumahmu,tapi yang ia lihat hanya Sullyoon sendiri di Sana,makanya dia membawanya ke apartemenku" Jelas Mina tentu saja berbohong.
"Syukurlah kalau begitu,kukira dia kabur dari rumah setelah ku-" Sana menutup mulutnya saat hampir memberitahu Mina kejadian tak mengenakkan tadi siang.
"Setelah ku? Ku apa Sana?" Suara Mina terdengar begitu jengah "Apa kau menamparnya? Pipinya terlihat memerah,saat kutanya dia tak mau menjawabnya,tapi jelas sekali itu bekas tamparan"
"Aku tak sengaja"
"Sengaja atau tidak,kau salah Sana,mengapa kau berbuat sejahat itu pada anakmu sendiri,kau tega meninggalkannya sendirian dirumah kalian yang besar hah? Untung saja selama ini tidak ada orang yang mencoba berbuat jahat dirumamu,kau sudah kelewatan"
"Andai kutau Sullyoon sendirian selama ini,biarkan aku yang mengurusnya,Kau berubah" Ucap Mina penuh penekanan.
"Pekerjaanku menumpuk,Aku sibuk"
KAMU SEDANG MEMBACA
Divorce for us - (SaTzu) END.
Random"Aku mencintaimu Sana" "Tapi kau harus tau Tzuyu,aku mencintai orang lain" Divorce for us (SaTzu)