87

632 95 189
                                    

Sana menatap beberapa makanan di atas meja,dirinya baru selesai mandi dan berniat memasak,Tapi Tzuyu tanpa persetujuannya memesan banyak makanan?.

Sana menatap pria itu tengah berjalan mengarah kepadanya,duduk di kursi dan menyantap apa yang dibelinya.

"Kenapa pesan?"

"Kelamaan nungguin kamu mandi" Jawabnya tanpa menatap.

"B-biasanya kan juga gitu,kamu nunggu"

"Udah keburu laper,kalo kamu mau makan masakan kamu sendiri ya masak aja,gak usah banyak tanya,makan kok repot banget"

"Tzu?"

"Tinggal makan loh,semua udah siap,tinggal ambil lauk,makan sudah kan?"

Sana menahan dada sesak,kalimat Tzuyu yang panjang penuh dengan penekanan dan perintah tidak suka membuatnya sakit hati.

"G-gapapa Tzu,kamu makan aja,a-aku mau ke kamar pengen istirahat" Terbata Sana mencoba melangkah pergi "Aku capek" Lirihnya meninggalkan Tzuyu sendiri di meja makan.

Soal Sullyoon? Anak manis itu katanya sudah makan di rumah orangtua Sana,dan memilih untuk ngerjain PR di kamar.

Sedangkan Tzuyu yang ditinggalkan sendiri berhenti menyuap makanan ke dalam mulutnya.

Suara bergetar sang istri saat menjawab semua lontaran kata emosi darinya,buat Tzuyu yakin telah melukai hati Sana.

"Maaf..tapi aku ragu sama kamu Sana" Lirihnya mengecek handphone yang menampilkan pesan terbaru Seokjin.

___________________________________________
Kim Seokjin

Chou,kuharap kau mengerti penjelasanku tadi..

Sullyoon itu anakku..

Kami pernah bermain sebelum kalian menikah..

Kami pernah bermain di club setelah tragedimu merampas keperawannya beberapa hari sebelumnya..

Ahh...aku yakin sana tak ingat,karna aku mengenalinya di saat dirinya mabuk dan kutinggalkan saat kami selesai bercinta..

Aku bisa buktiin..

Menyerahlah..karna jika ini terbukti..maka secara otomatis aku yang berhak hidup bersama Sana..

Dan kau akan di ceraikan secara tidak hormat lagi.
___________________________________________

Tatapan sendu Tzuyu berikan pada roomchatnya dengan Seokjin.

"Terlalu banyak kemungkinan yang bisa saja terjadi" Lirihnya membereskan sisa makanan "Bisa aja Sana memang bohong karna tak tau siapa laki-laki yang menyentuhnya setelah aku"

"Dan melibatkanku,meskipun rencana Ayah dulu,tapi siapa tau memang Sullyoon bukan anakku"

Pikir Tzuyu mendesah pasrah.

"Tapi bagaimanapun,sebelum buktinya terbukti benar,aku masih mempercayai Sana,meski tidak 100% lagi"

"Maaf tapi aku juga binggung" Lirihnya menatap kamar yang sudah tertutup.

Tzuyu berdiam di ruang tamu sekitar 3 jam lamanya,entahlah di juga gak tau mengapa kakinya terasa berat melangkah menaiki tangga.

Setelah termenung berjam-jam lamanya,Pria jangkung itu sadar dengan ketololannya.

"Maaf" Hembusan nafas kasar mengiri langkah ke lantai dua.

Bukan ke kamarnya,melainkan kamar Putri kecilnya.

Divorce for us - (SaTzu) END.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang