"Papa mau pulang?"
"Iya...Kakek Nenek udah lama pulang loh,gak baik juga kalau lama serumah sama Mama kamu,ntar malah punya adek baru"
"Tzu" Lerai Sana mendengar ucapan ngawur pacarnya itu.
"Isss..gak bisa anter ke skolah lagi dong" Anak itu meminum susu yang sudah di buatkan Sana.
Tzuyu menatap tak tega putrinya "Masih bisa kok,Papa usahain biar bisa anter kamu"
"Gak usah Tzu,jarak apart kamu sama rumahku,lumayan jauh..belum lagi kalau baliknya.. perusahaan kamu kan beda arah sama sekolah Sullyoon"
"Aku bisa bangun lebih pagi" Tzuyu makan kue kering yang di belinya di Jeju.
"Gak usah,pasti bakalan capek banget
..Mama yang bakal antar,entar kalau soal jemput sama paman Chaeyoung lagi""Paman Chaeyoung bakal antar kerumah ini?,bakalan sendiri dong"
"Em...suruh antar ke kantor mama aja,kamu bisa istirahat di ruang pribadi mama,mama bakal stock baju di sana,nanti kita pulang bareng"
"Apa ada kasur?, Sullyoon pulang pasti ngantuk"
"Ada sayang"
"Okedeh" Anak manis itu menghabiskan susunya "Udah jam 9 malem aku mau tidur dulu,besok udah masuk sekolah"
"Apa oleh-olehnya sudah kamu bungkus?" Sullyoon mengangguk "Tas aku berat bengat"
"Aku kekamar dulu Ma...Ohiya Papa kalau pulang hati-hatinya.." Setelah mendaratkan kecupan dipipi mereka berdua.
"Good night" ucap Tzuyu
"Bisa bikin kopi?dikit aja" Pinta Tzuyu menatap Sana.
"Kamu minum kopi?"
"Hanya untuk mengurangi kantuk,bentar kan mau pulang,ntar ngantuk di jalan bagaimana,setengah cangkir aja sayang,buatin ya.."
Sana menghela nafas.Apa Tzuyu masih ngantuk? Padahal setibanya mereka dirumah,Tzuyu tidur 5 jam di kamar Sana.
"Ada kan kopinya?" Sana mengangguk,dirinya akan minum kopi jika lembur untuk mengerjakan laporan.
Sana melenggang pergi,Tzuyu mencari kontak karna teringat sesuatu janji saat di pulau Jeju.
Dirinya menekan call pada kontak tersebut,tak perlu menunggu waktu lama, telepon video sudah tersambung.
"Mama" Panggil Tzuyu tersenyum.
"Apa? Kau jarang sekali memberi kabar akhir-akhir ini...ada apa tiba-tiba menelfon"
"Coba baca melalui wajahku" Tzuyu membuat wajah sebahagia munkin.
"Kau sedang bahagia?" Aarin menatap aneh wajah anaknya,seperti orang gila.
"Benar!" Teriak Tzuyu mengagetkan Sana yang sedang berjalan membawa nampan cangkir kopi.
Sana berhenti sebentar,kemudian melanjutkan jalannya menuju Tzuyu.
"Kenapa membentak?" Tanya Sana heran.
"Mama lihatlah,aku sudah mendapatkan Sana kembali,sesuai janjiku dulu" Arah kamera berputar merekam Sana yang tengah menatap heran Tzuyu.
Sana yang tak siap direkam,lansung saja memberi senyum pada wanita paruh baya yang sedang terbengong di seberang Sana.
"Ini?" gantung sana.
"Ibuku" Sana mengangguk.
'Wah ternyata masih muda' batin Sana sedikit shok.
Sana melambaikan tangannya tersenyum.
"Dia bisa bahasa Korea?" Tanya Sana polos karna mereka hanya bertukar senyum seadari tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Divorce for us - (SaTzu) END.
Random"Aku mencintaimu Sana" "Tapi kau harus tau Tzuyu,aku mencintai orang lain" Divorce for us (SaTzu)