83

1K 97 475
                                    

[ ! ]

"Manfaatin bikin bayi salah satunya,jadi ayo Tzu,aku mau manfaatin kamu malam ini"

"E-eh bukan gitu"

"Itu manfaatin tau" Ungkap Sana mematikan layar komputernya.

"Maksudku ahh Sana"

"Jujur deh Tzu,aku biasa heran,kok kamu gada nafsu2nya sama aku,body ku lumayan kan,berisi semua"

"Bukan gada,cuman gak b-berani minta duluan" Gelagap mendapat beberapa elusan pada bagian sensitifnya.

"Kemarin di kantor kamu minta duluan"

"I-itu k-kan"

"Itu apa sayang,ayodeh" Sana merebut laptop lalu menyimpannya di atas meja.

"Kerjaan aku belum selesai"

"Kerjaan apa,kamu tadi cuman sibuk liat materi kok" Jawab Sana mengangkangkan kakinya agar bisa duduk di atas Tzuyu.

Ahh...sesuatu yang masih terbalut kain itu bergesekan,membuat Tzuyu ikut memperlebar jarak pahanya.

Tzuyu mendonggak,menatap penuh tanya pada istrinya "Mau apa?"

Bukannya menjawab sang istri malah tersenyum nakal.

"Mau Tzuwiii"

"Tzuwiii lagi tidur"

"Kubangunin gapapa kan?"

"Apa apa"

"Mulai deh kamu" Sana bergerak mengikat rambutnya.

Tzuyu terus mengamati pergerakan istrinya,bagaimana Sana merapikan rambut lalu menyatukannya menjadi satu,benar-benar sexy dimatanya.

Kini leher jenjang bisa di nikmatinya tanpa tertutup rambut lembut Sana.

"Mau?" Tawarnya mengelus bibir sang suami.

Tzuyu menuntun Sana bergerak lebih dekat padanya,tangan nya pun sudah melingkar pada pinggang sang istri.

"Gak tahan?" Tanya Sana melepas kancing piyamanya,setelah atasan terlepas,Sana melemparnya ke sofa yang ada di dalam ruangan "Aku lagi pengen" Jujurnya mengelus dada orang didepannya.

Sang suami yang dibelai halus,
memfokuskan matanya pada kedua benda bulat menggantung persis di depannya.

"Aku bisa ngerasain Tzuwiii bangun" Sana melirik kebawah,tersenyum ternyata dugaannya benar.

Tanpa bertanya atau meminta persetujuan,tangannya dengan lincah mengeluarkan milik Tzuyu yang sesak di kurungan.

"Lihat dia Tzu" Tzuyu meringis nikmat menikmati sentuhan istrinya.

Naik turun secara berlahan mengurut kepunyaannya.

Senyum menyeringai ditampilkan Sana saat melihat wajah Tzuyu begitu kenikmatan atas perlakuannya.

Sana menghentikan pergerakannya,lanjut turun dari pangkuan Tzuyu.

"M-mau kemana?" Tahan Tzuyu.

Sumpah digantung di keadaan seperti ini membuatnya kalut hilang arah.

"Hem?"

"Mau kemana sayang?"

Sana tertawa,Wajah Tzuyu yang dipenuhi nafsu begitu memancingnya berbuat jauh.

"Benerin celana kamu,ganjel tau gak" Sana berjongkok melepaskan secara utuh bawahan suami.

"Gini kan bebas"

Tanpa rasa malu,Sana menanggalkan bawahannya dengan terburu buru,kemudian naik kembali ke atas pangkuan Tzuyu.

"A aahhh"

Divorce for us - (SaTzu) END.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang