86

655 112 320
                                    

Jika pulang kantor Sana di jemput di parkiran oleh Tzuyu,maka sekarang Tzuyu menjemputnya di ruangan pribadinya.

Tentu hal janggal.

Tzuyu selama ini begitu enggan masuk ke kantornya dengan sukarela.

Dirinya akan masuk jika ada hal penting atau di paksa sama Istrinya.

"Gak biasanya" Sana tersenyum menghampiri Tzuyu yang susuk di sofa.

"Masih lama?"

"20 menit lagi,lagian kenapa kamu pulangnya cepet banget,kantor kamu kan pulang lebih lambat dan yang biasa nunggu kan aku"

"Pengen aja"

"Rindu ya?" Terkekeh Sana mendudukkan diri di atas pangkuan suaminya.

"Kenapa hem?" Tanyanya mengelus alis tebal sang suami.

"Gapapa" Tzuyu tersenyum sebelum tarikan lembut membuat tubuh mereka menyatu.

"Kenapasih?"

"Gapapa Sana,ayo pulang"

"Sebentar,turunin dulu aku mau beresin tas"

Bukannya melenggorkan,Pelukan erat makin terasa di pinggangnya.

"Katanya mau pulang,kok gak dilepasin,kalau mau mesraan entar aja di kamar,kamu puas-puasin deh"

"Disini ada kamar kan?"

"Hum?"

"Ada kamar kan disini?" Sama sekali gak ada ekspresi membuat Sana mengangguk ragu.

Dengan sekali pergerakan,Tubuh jangkung sang pria sudah berjalan dengan sana di gendongannya menuju kamar yang dimaksud.

"Ughh!" Terhempas badan Sana diatas kasur,disusul Tzuyu yang menindihnya.

"K-kenapa?" Gugup Sana di tatap dalam.

Tatapan yang belum Tzuyu berikan selama mereka menjalin hubungan,sedikit terlihat menakutkan membuat bulu kuduk Sana merinding.

"T-tzu?"

"Bolehku tanya sesuatu?" Ucap Tzuyu.

"T-tanya apa?,Jangan gini deh Tzu,kau menyeramkan tau"

"Aku serius"

"I-iya tanya aja"

Tzuyu mengeluarkan selembar kertas pada saku jasnya,membukanya dengan kasar lalu menunjukkannya pada Sana.

"Baca sendiri" Posisi yang sedang tidur dengan Tzuyu yang menindihnya membuat Sana susah membaca kalimat-kalimat di kertas.

"A-apa?" Tangan Sana bergetar sejurus air mata yang ikut menetes.

Dengan perasaan membuncah,Kertas yang di pegang Tzuyu kini dirampas lalu di robek tak berbentuk.

"Kenapa di robek!"

"Bohong!" Pekik Sana sudah mulai gila "Itu bohong hikss..hikss.."

Pria dengan segala keputus asaannya, melemah membenamkan wajahnya di dada sang istri.

"Itu boong Tzu hikss...gak munkin.." Tangan Sana bergerak memeluk tubuh bergetar suaminya.

"Kamu dapat darimana!,itu boong! Keterangan bohong!" Jerit Sana makin menjadi-jadi.

"S-selama ini kamu gak bohongin aku kan Sana?" Tanya Tzuyu terdengar lirih.

"Kamu gak bohong kan?" Tanyanya kembali meremas kuat seprei di kedua sisinya

"Hikss...kamu gak bohongin aku kan selama ini?" Nada bicara Tzuyu mulai bergetar "Yakinkan aku Sana, Sullyoon itu anak aku kan?"

"Hikss...dia anak aku kan?"

Divorce for us - (SaTzu) END.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang