73

732 95 55
                                    

Perjalanan menuju kediaman Minatozaki cukup memakan waktu yang lama,in membuat Sana tak betah di dalam mobil dan lebih memilih memainkan ponselnya bermain game.

Wonwo menjadi supir di mobil pengantin, Sullyoon berada di kursi depan samping kemudi serta SaTzu yang duduk dibelakang dengan jarak emm...

Lumayan jaga jarak.

Hari yang dibayangkan penuh dengan kegembiraan tidak terpancar dari kedua raut wajah pasutri itu.

Hanya ada raut tertekan dan rasa ingin cepat sampai ke rumah.

"Bisa nyetirnya ngebut dikit Wonwo?,jalananya lumayan sepi" Setelah sekian lama bungkam,Sana berucap.

"Em..saya di perintahkan untuk menyetir normal saja Kak,takutnya nanti ada apa-apa kalau ngebut"

"Saya kasih bonus,saya ingin cepat sampai kerumah"

"T-tapi kak?"

"Turuti saja,aku akan memberikanmu mobil pribadi besok" 

Kecepatan mobil melaju di atas rata-rata dengan tiba-tiba.

Sana tersenyum menatap keluar jendela,sungguh dia mengabaikan Tzuyu yang sedari tadi menatapnya dari samping.

"Sana"

"Hem?"

"Kamu baik-baik aja?"

"Aku?" Sana membalikkan badannya "Aku sangat baik Tzuyu,tak usah mempedulikanku"

"Sana" Pasrah Tzuyu saat lagi-lagi dia di punggungi oleh istrinya.

Tzuyu menghela nafas berat,keningnya di pijit dengan kuat membuat ingatan kembali pada pria yang bersama Sana tadi.

"Terserah" Ucap Tzuyu ikut memalingkan wajahnya.

'Terserah?' batin Sana ingin menangis.

Apa Tzuyu tidak Sadar? Apa yang dilakukan padanya? Mengabaikannya sebagai  istri dan malah asik bersama wanita lain yang bahkan Sana tidak ketahui identitasnya.

Bahkan ia tidak di cari sama sekali sebagai mempelai perempuan.

Sana rasa yang menikah hari ini bukan dia,tapi Tzuyu dan Cewe sexy itu.

"Sudah sampai Kak"

Sana keluar terlebih dahulu,aksesoris pada kepalanya di tarik saat berada di dalam rumah dan melemparnya asal ke atas sofa.

Hells yang mewah pun di lepaskan paksa hingga tali pada salah satu sepatu terlepas.

Sana hanya ingin segera sampai di kamarnya,banyak hal yang perlu dia kontrol dalam dirinya.

Ctak!

Pintu kamar terkunci membuat Tzuyu yang hendak menyusul mengerang frustasi di depan kamar Sana.

Tok Tok Tok!

"Sana?"

Tok Tok Tok!

"Sayang?"

"Kenapasih!" Erang Tzuyu membuka Jas hitamnya.

Seharusnya kan dia yang marah karna panas melihat Sana bersama pria itu!,Kenapa malah Sana yang menjauhinya.

"Pa?"

"Yaa Sayang?"

"Mau mandi? Di kamar aku gihh,Mama mandinya pasti bakal lama" Tzuyu mengangguk.

Orangtua mereka belum tiba,ini membuat Tzuyu makin frustasi karena tidak bisa mengandalkan siapapun untuk bisa bukain pintu kamar Sana.

"Sayang?"

Divorce for us - (SaTzu) END.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang