Bibir terkatup,dengan lantunan banyak doa penyelamat diucap Sana dalam hati.
Kata-kata yang sudah dirancangnya untuk menarik perhatian client malah tak dikeluarkannya sama sekali.
Sana hanya diam.
Berbeda dengan tamu yang mengoceh hal-hal yang tidak berkaitan dengan kerja sama perusahaan.
"Dan kau ingat saat kita makan malam disaat hujan keras?,kita bahkan basah-basahan,itu menyenangkan!" Lanjutnya berceloteh membuat Sana muak.
"Aku juga ingat saat aku dikeroyok oleh sekelompok gadis dan kau berakting ikut memukulku dengan keras sampai aku pura-pura pingsan dan mereka semua pergi"
"Itu sangat lucu Sana,aku rindu semua itu hahaha"
Pulpen yang sebelumnya digunakan untuk mencoret-coret beberapa catatan penting untuk berbicara kini diletakkan secara kasar di atas meja.
"Itu tidak dapat hubungannya dengan alasanmu datang kesini kan tuan?"
"Tuan? Hahaha....Ayolah Sana kita ini teman dekat"
"Tidak mulai sekarang"
"Baiklah-bailah nyonya manis,aku akan menjelaskan maksud kedatanganku kesini" Seokjin mulai serius.
"Aku ingin melamarmu" Sodornya sebuah cincin yang dia ambil dari sakunya.
"Aku ingin menikah denganmu,kau menerimaku kan?""
"Seokjin berhenti membual!"
"Aku serius!"
"Aku sudah menikah,Sadarlah!"
"Aku tidak mau sampai kau nerima lamaran aku!"
"Ayolah Sayang,aku mencintaimu" Melas Jin meraih tangan Sana.
Sana menggeleng pusing.
"Kau gila,kau sudah gila Jin"
"Ini karnamu Sana,sudah lama aku mencari moment buat ketemu sama kamu,aku nunggu bertahun-tahun demi kamu,aku cuman mau nikah sama kamu"
"Aku tidak bisa" Geleng Sana,sekelebat perasaan takut saat seokjin berjalan mendekatinya.
"Kau harus bisa,kita harus menikah"
"Akh! Lepaskan bodoh!"
Sana terhempas pada sisi dinding bagian kanan.
Jin terlihat menakutkan dengan seringai licik terus terpancar mendekati Sana yang kesakitan.
"Tidak mau menerimaku sayang?"
"Tidak! Sampai kapanpun aku tidak mau bersamamu!"
Plak!
Setetes air mata jatuh sesaat sebuah tamparan kuat dirasakannya pada pipi bagian kanan.
Muka sana berpaling ke kiri,begitu perih rasa telapak tangan Jin menyentuh pipinya.
"Masih mau menolak?"
"Ya!" Pekik Sana hilang kesabaran,air matanya terus menetes karena sakit hati.
"Apa yang kau lakukan makin membuatku jijik padamu!,kau pria bajingan yang berani menamparku seperti itu sialan!"
"Keluar dari ruanganku!" Pekik Sana nyaring.
"Terima lamaranku dulu Sana!"
"Tidak Jin,keluarlah!"
"Ayo bekerja sama kalau begitu!"
"Bekerja sama?" Decih Sana mengelap kasar air matanya.
"Aku tidak mau,aku menolaknya,jadi sekarang tuan Kim Seokjin yang terhormat,keluar dari ruanganku dan jangan pernah kembali ke perusahaanku!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Divorce for us - (SaTzu) END.
عشوائي"Aku mencintaimu Sana" "Tapi kau harus tau Tzuyu,aku mencintai orang lain" Divorce for us (SaTzu)