"Masukin"
"Ayo cepetan"
"Sana aku takut"
"Masukin atau aku marah?"
"Marah saja,kan bisa dibujuk"
"Tzu!"
"Gak bisa... jangan gini ah,hukum mah hukum aja,gak usah suruh aneh-aneh"
"Aneh apanya,itu demi kebaikan kamu,itu cuman perkara masukin, aku udah lama nunggu Tzuyu"
"Apa gak apa-apa?" Tanya Tzuyu memastikan "Aku takut efeknya akan menyakitkan"
"Percaya sama aku,meski aku udah lama tak melakukannya,tapi ini aman kok"
"Takut"
"Efeknya enak Tzuyu sayang!"
Tzuyu memandang Sana kesal,diraihnya sebungkus plastik berisi serbuk herbal yang sana bilang minuman penghilang rasa sakit kepala di depannya,
dituangkannya pada segelas air hangat yang sempat sana buatkan.Tzuyu memasukkannya dengan tatapan jijik.
"Warna hitam!" Pekiknya merasa aneh.
"Minum sekali teguk pusingnya langsung ilang"
"Yakin?"
"Iya"
Dengan mata tertutup,dan hidung yang di jepit rapat,Tzuyu menyentuhkan bibirnya pada cangkir membuat lubang kecil pada tengah bibirnya,perlahan cairan beraroma pekat dan berasa pahit mengalir melalui tenggorokannya.
"Akhhh! Pahit!" Pejamnya pada mata dan kening dikerutkan.
"A-air air putih kasi gula!" Perintah Tzuyu ingin muntah.
"Hueek!"
Sana yang panik atas reaksi Tzuyu berlari mengambil segelas air.
Sana menatap kasihan Tzuyu yang berusaha mengeluarkan sisa rasa (anjay) di wastafel.
"Apa pahit?" Tanya Sana memijit tengkuk Tzuyu guna membantu melancarkan cairan keluar.
"Kau mau membunuhku eoh?"
"Aku tidak tahu pahitnya separah itu,terakhir kuminum 6 bulan yang lalu"
Mata Tzuyu melotot lebar "Kamu bilang enam bulan yang lalu? dan kau masih menyimpannya?"
"Eoh? Apa salah?"
Tak menanggapi Sana,Tzuyu mencari bungkusan yang sempat di buangnya,meneliti setiap inci sudut plastik berwarna silver sebelum mulutnya menganga lebar melempar bungkusan pada Sana.
"Yak kau melempari ku?" Gertak sana emosi.
"Kau mau membunuhku!" Ucap Tzuyu tak percaya. Dirinya kembali ke wastafel berharap cairan yang sempat tertelan kembali keluar.
Namun nihin,cairan herbal itu sudah kepincut di perutnya.
"Sana itu sudah kadaluarsa 2 bulan yang lalu!"
Sana melihat bungkusan " Exp November?" Gumamnya,kemudian tersadar.
"Bagaimana kalau aku meninggal?" Kata Tzuyu sudah panik.
Bukannya berhenti,Kepalanya malah bertambah pusing.
"Omg aku salah!" Panik Sana memukul keras punggung Tzuyu.
"Keluarkan Tzuyu!"
"Keluarkan!"
"Ayo sayang!"
Pukk Pukk Pukk!
KAMU SEDANG MEMBACA
Divorce for us - (SaTzu) END.
Random"Aku mencintaimu Sana" "Tapi kau harus tau Tzuyu,aku mencintai orang lain" Divorce for us (SaTzu)