Selesai makan dengan berbagai macam drama yang Sana buat agar Tzuyu gak lebih ngobrol dengan Sohyun selesai.
Mereka kini tengah duduk di ruang tamu dengan beberapa camilan dan minuman pelengkap.
"Ah...bagaimana soal kepindahan?" Ujar Chenho.
"Ahh...Maaf Chenho,Kami akan tinggal di rumah San-"
"Besok mereka akan pindah" Potong Sana tanpa menatap ayahnya.
"Loh tadi kamu bilang gak usah pindah rumah,sekarang kamu nyuruh kami pindah"
"Emang benar?" Yoora mengangguk menjawab pertanyaan Tzuyu.
"Iya..dia bahkan bilang,rumah Tzuyu biar jadi uru-"
"Itu tadi,sekarang Sana cabut kalimat itu" Potong Sana kembali.
"Bloon" Batin Hayeen menggerutu.
"Kalian kapan akan kembali?"
"Besok juga kami akan kembali,jadi waktunya pas kami pergi dan kalian datang ke rumah Tzuyu,soal Sohyun dia akan balik sebentar jam 21.30,dia ada panggilan mendadak"
"Mwo?" Kaget Tzuyu.
"Kamu pulang sebentar?,bukannya lusa?"
"Bukan,aku pulangnya bentar,kerja di kepolisian emang begitu hehe,kalau ada yang genting mah harus di segerai" Sohyun mengerucutkan bibirnya.
Itu membuat Sana jijik setengah mati.
Sohyun memang cantik,tapi tidak dengan perilaku alay nya yang terus mencuri perhatian suaminya.
"Selamat sampai tujuan Sohyun,ini sudah jam setengah 9 bukankah perjalan ke bandara punya waktu yang cukup lama?"
"Ahh..Kak Sana soal itu,aku akan mengenakan jet pribadi" Balas Sohyun tersenyum.
"Begitu ya?" Sana tidak mau kalah "Bukankah ke tempat jet juga lama?"
"Lama?" Sana mengangguk.
"Jet pribadi jemputan bakal stay di lapangan kota,itu cuman perlu waktu 15 menit kesana,iyakan?"
Oke rasa-rasanya api dalam diri sana kembali terbakar.
Minatozaki tidak mau kalah,dan wanita itu terus saja menjawab pertanyaannya dengan savage.
"Kau harus packing kan?"
"Koperku sudah selesai sebelum aku kesini"
"Kau harus mandi dan perganti pakaian" Ucap Sana kembali.
"Kak Sana aku sudah mandi daritadi,pakaian yang kukenakan ini akan kupakai ke Taiwan"
"Oke" Singkat Sana menyenderkan punggungnya di sofa.
"Gajelas kamu" Ujar Hayeen melihat raut kesal Sana.
"Emang"
"Sana berbicara yang sopan,kakimu turunin dari paha Tzuyu cepat!" Sana menggeleng makin mengeratkan pelukannya.
"Tzuyu aja gak marah,kok oto-san marah-marah,tuh Papa juga gak masalah kok" Sana tersenyum pada Chenho.
"Biarkan saja Hayeen,pengantin baru emang gitu" Chenho tersenyum memaklumi tingkah Sana.
"Ah..Ini udah jam 9 kita harus pamit" Aarin melihat jam dinding dirumah Sana.
"Begitukah Rin?"
"Iya...kami juga bakal packing besok,sekalian mau nganter Sohyun ke lapangan jet" Chenho mengangguk.
"Aku ikut"
"Baiklah kak" Sohyun tersenyum pada Tzuyu.
"Aku juga" Ujar Sana berjalan lebih dulu ke luar rumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Divorce for us - (SaTzu) END.
Random"Aku mencintaimu Sana" "Tapi kau harus tau Tzuyu,aku mencintai orang lain" Divorce for us (SaTzu)