67

770 100 79
                                    

Setelah menggantung banyak tanda tanya,akhirnya Yoora dan Hayeen setuju tinggal di rumah Tzuyu.

Chenho dan Aarin hanya memberi jalan terbaik saja,andai pusat perusahaannya tidak berada di Taiwan makan Chenho yakin dia juga akan tinggal di Korea.

"Huffttt...aku jadi pengen tinggal bersama kalian" Sahut Aarin.

"Tinggallah Mama" Kali ini Sana yang merespon.

"Tidak mudah Sana,Ayah Tzuyu orang yang sangat sibuk dinegaranya haha"

"Lain kali saja,kami akan sering berkunjung kemari,kalau tidak yaa..kalian yang harus mengunjungi kami" Kali ini Chenho yang memeluk Sana.

"Yaa Tuhan..sudah tiga pria tampan yang peluk Sana" Jeongyeon mendumel.

"Iya enak banget ya?" Kali ini Nayeon berkata.

"Enak lah" Jawab Sana menatap semua temannya.

Tapi itu tidak lama,Karna seorang yang mengambil semua atensinya.

Apa dia terlalu bloon untuk menyadari teman satunya juga ini ada di rumahnya?.

Jujur Sana tidak pernah berbicara ataupun bertemu setelah kejadian terkahir mereka di rumah sakit.

Segala sesuatu yang berkaitan dengannya,
serta segala pertemuan yang dihadirinya selalu Sana hindari.

Sana terdiam,begitupun orang tersebut.

Para ciwi-ciwi yang paham mulai berdehem,menyenggol Momo untuk berbicara.

"Sana"

"Maafin gue Momo" Sana berucap duluan.
"Maaf sikap gue yang gak enak banget menurut lo,ngehindarin lo dan buat Lo gak nyaman,gua minta maaf" lanjutnya.

"Sana..gua juga minta maaf atas kesan dan lontaran kalimat yang nyakitin hati lo,gua salah gak seharusnya gue ngungkit masa lalu dan malah nyalahin lo sama apa yang mantan lo perbuat,gua sadar lo gada sangkut pautnya sama kejadian itu"

"Kita sama-sama ngerti aja ya?,gua maafin lo dan lo maafin gue,jangan ada hal apapun yang bisa ngehancurin persahabatan kita" Peluk Sana pada Momo.

"Maaf gak datang waktu acara pernikahan lo  sama Dahyun"

"It's ok,gua ngerti"

"Lo aja gak ngasi selamat pas gua hamil" Nayeon merenggut kesal.

"Nayeon hamil?" Tanya Tzuyu dia sampai lupa jika kedua orang ini sudah menikah sehari sebelum keberangkatannya ke Taiwan tiga bulan yang lalu.

"Iya...udah jalan sebulan" Sahut Jeongyeon.

"Selamat untuk kalian"

"Thanks bro,kapan nyusul bro?"

"Secepatnya,tunggu sah dulu bro"

"Malam ini juga gapapa bro"

"Eh!"

"Ya Tuhan Sana,lo gak tahan banget"

"Keliatan banget ya?" Sana tertawa.

"Banget!

"Btw ini udah jam 12 kami mau pamit" Ucap Momo.

Sampai gak sadar mereka udah jam 12 malam.

Sullyoon pun udah tidur di gendongan Tzuyu.

"Bawa naik Sullyoon" Perintah Sana dituruti.

"Iya San..kami pamit dulu ya?"

"Hati-hati ya?"

"Siapp Nyonya Minatozaki" Sahut Chaeyoung berlalu keluar,diikuti yang lain.

Sesaat kepulangan mereka,Tzuyu udah muncul menuruni tangga.

Divorce for us - (SaTzu) END.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang