Tzuyu menjentikkan kasar kesepuluh jemarinya di bawah kursi,kakinya bergerak gusar di bawah meja,ia sudah malas dan ngebet mau pulang.
Kehadiran pria yang amat dibencinya sekarang,menunda kepulangan mereka kerumah.
Tzuyu udah kesal dan tidak sabaran,
jemarinya mengusap pelan paha Sana yang berada di sampingnya.Istrinya itu terus meladeni Seokjin yang sibuk bercerita entah apa.
Sana menoleh,Tzuyu segera memberi kode untuk pulang.
"Temani saya makan dulu Sana,saya tidak punya teman" Ucap Soekjin mengambil atensi Sana.
"T-tapi saya harus pulang Jin,saya lagi banyak urusan"
"Ini waktu jam makan siang,tinggallah sebentar dan pesan beberapa makanan"
"Kami sudah makan om" Sullyoon udah malas-malasan di kursinya,dia ngantuk dan pengen tidur siang.
"I-iya kami harus pulang sekarang Jin" Ucap Sana membereskan tas nya.
Tzuyu dan Sullyoon udah berdiri dari tadi.
"Ayo sayang" Tekan Tzuyu menatap tajam Jin.
"Santai saja bro" Seokjin menarik satu pergelangan Sana agar terduduk kembali.
"Ingin pulang? Pulang saja duluan,biar saya yang nganter Istrimu sebentar"
"Pulanglah cepat"
"Seokjin lepaskan,saya harus pulang"
"Temani saya sebentar saja"
"Sana"
"Gak bisa lepas Tzu" Sana udah takut banget, pergelangan tangannya mau di gerakin pun susah.
Melihat istrinya mulai kesakitan,Tzuyu maju menepis kasar tangan Seokjin dari istrinya.
"Apa kau punya sopan santun tuan?"
"Tidak"
"Pantas saja sikapmu seperti hewan" Tzuyu berdecih menyeret Sana kebelakang nya.
"Berikan Sana padaku" Jin berdiri dari duduknya.
"Sana? Kuberikan padamu? Cihh...apa kau tau dia istriku? Aku sudah menikah dengannya,jadi jangan mengganggunya dan belajarlah menghormati status seseorang tuan"
"Menghormati status kalian? Itu tidak munkin! Karna kau!" Kerah baju Tzuyu tertarik "Kau sudah merebut Sana dariku!"
Lagi tepisan kuat di rasakan Seokjin pada lengannya.
Tersulut emosi Seokjin melayangkan satu pukulan pada pelipis Tzuyu.
"Pa!"
"Tzu!"
Sekali,namun mampu menyulut emosi Tzuyu.
Sedari tadi dia bersabar agar bisa mengontrol emosinya,sekarang luapan emosi yang terkumpul kembali siap untuk meledak.
"Bajingan" Gumam Tzuyu mencoba lepas dari pelukan Sana.
"Jangan-jangan sayang" Tahan Sana.
Sama sekali tidak mengendurkan pelukannya,Sana yakin jika Tzuyu berhasil lepas maka tamatlah Seokjin saat itu juga.
"Dia keterlaluan"
"Aku tau,tapi ini tempat umum,kita pulang ya?"
"Sayang"
Pancaran amarah masih melekat pada kedua mata sang suami.Rasanya ingin sekali menghajar pria yang terus tersenyum di hadapannya.
"Mau pulang tuan Tzuyu? Lemah sekali menjadi seorang pria haha"
KAMU SEDANG MEMBACA
Divorce for us - (SaTzu) END.
Random"Aku mencintaimu Sana" "Tapi kau harus tau Tzuyu,aku mencintai orang lain" Divorce for us (SaTzu)