"Kamu sudah pulang?" Tanya Sana melihat Sullyoon hendak berlalu masuk ke dalam rumah "Sapa paman Tae dulu" Lanjutnya.
"Hai" Setelah berucap seperti itu,ia berlari masuk ke dalam rumah,menuju dapur.
Segera Sana menyusulnya.
"Siapa yang membelikanmu es sebanyak ini"
"Paman Chaeyoung"
"Tumben"
"Paman Chaeyoung emang selalu beliin apa yang kumau" Sana menghela nafas panjang mendengar itu.
"Mama mau ngasih kabar gembira buat Sullyoon" Tangan Sana bergerak membantu anaknya menyusun banyak es cream kedalam freezer.
"Berita apa?" Meski terdengar dingin,tapi Sullyoon juga kepo.
"Minggu ini,Mommy bakal nikah sama om Tae" Pergerakan tangan mungil itu berhenti,ia terdiam di tempatnya dengan tatapan mengarah pada Sana.
"Kenapa natapnya kayak gitu?" Tanya Sana heran.
"Aku gak mau" Ucap Sullyoon spontan "Apa Mommy gak lihat,Tae itu buat banyak perubahan di diri Mommy"
"Paman! Sullyoon kau tidak sopan,dia orang baik,percaya sama Mommy" Sana mencoba menjelaskan namun anak itu terus saja memberontak saat ingin di sentuh.
"Aku tidak mau Ma"
"Aku tidak butuh persetujuanmu,Mommy akan tetap nikah"
"Mama berubah,sangat berubah" Ucapnya purau "semenjak Daddy ninggalin kita, Sullyoon jadi ngerasa lebih kesepian, Sullyoon gak ada temen Ma, Sullyoon nangis sendiri di kamar setiap malam nungguin mama pulang,Mama selalu sibuk tapi sibuk mama lebih parah dari dulu sebelum Daddy pergi" Anak itu mengatur nafasnya
"Mommy aku yang baik udah hilang,Mommy yang selalu masakin buat bekal juga udah ilang,mana mommy yang Sullyoon kenal? hiksss.. Aku mau Daddy,aku cuman mau daddy hikss..hiksss.."
Sana meremat ujung meja mendengar itu,hatinya tergores mendengar sendiri putrinya berkata hal-hal menyakitkan yang selama ini terjadi tanpa di ketahuinya.
"Aku mau Daddy kembali,bukan paman diluar itu hikss.."
"Dengarkan Mommy" Sullyoon menggeleng pelan.
"Bagaimanapun paman Tae akan menikah sama mommy"
"Aku mau Daddy" lagi Sullyoon mengucapkan kalimat yang sama.
"Kau harus menerimanya!" Terpancing emosi,sana meninggikan suaranya.
"Tidak mau!" Teriak Sullyoon tak kalah keras.
Plak!
Telapak tangan itu,menampar keras pipi bocah yang berdiri di hadapannya.
Sana menatap tak percaya pada tangan kanannya yang menampar pipi halus putrinya baru saja.
Mata anak itu terpejam kuat merasakan panas dipipimya,ia menatap Sana dengan tatapan terlukanya.
"Astaga maaf sayang,Mommy gak sengaja" Sana panik melihat Sullyoon diam saja di tempatnya dengan air mata yang terus mengalir.Segera ia memeluk putrinya dengan erat.
"Maaf maaf"
"Sakit" Keluhnya memegang pipinya sendiri.
Segera Sana menatap putrinya,mengelus halus belas tamparan tangannya sendiri.
Apa ia berkata terlalu jauh sampai Sana nekat menamparnya dengan keras seperti ini.
Sullyoon hanya mengutarakan apa yang di inginkannya,kebahagiannya ada pada Tzuyu dan bukan pada Taehyung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Divorce for us - (SaTzu) END.
Random"Aku mencintaimu Sana" "Tapi kau harus tau Tzuyu,aku mencintai orang lain" Divorce for us (SaTzu)