Pagi ini,keluarga yang yang sudah tak menjadi keluarga berkumpul menyantap santapan pagi bersama.
"Papa anter ya?" Sullyoon mengangguk lahap makan,Sana menatap Tzuyu.
"Aku juga antar kamu ke kantor,,jangan iri pada anakmu hehe" Tzuyu berucap ngawur,itu makin membuat mata Sana melotot lebar.
"Tidak lucu" Gumam tuan Minato
"Emang siapa yang ngelucu?" Yoraa binggung.
"Ah aku akan keluar mengurus berkas,Sana kau akan di antar anak sial ini kan?,Berikan kunci mobilmu" Sana segera memberikan kuncinya.
Lelaki paruh baya itu berjalan keluar rumah.
"Bisa mundurkan mobilmu anak sialan!" Teriaknya dari luar,membuat Tzuyu berlari mengeluarkan mobilnya terlebih dahulu.
"Aku pamit Ma" Ucap Sana.
"Ayukk.." Sana menggandeng tangan Sullyoon
Setelah mereka bertiga di dalam mobil,Anak manis itu tak henti-hentinya memberi pertanyaan pada Tzuyu dan Sana yang duduk bersampingan dikursi depan.
Sana menjelaskan dengan pelan,siapa kedua orang tua itu pada anaknya,mengatakan kalau itu adalah nenek mereka.
"Terus Pah,kenapa Papa mendadak ada di rumah?"
"Situasi darurat,ibu negara lagi panik" Sullyoon tertawa.Rasanya ingin seperti ini setiap hari.
"Jadi Papa bakal tinggal terus di rumah kayak dulu?" Tzuyu tersenyum menggeleng
"Hanya untuk sampai nenek pulang"
"Semoga nenek gak pulang"
•••
"Selamat bekerja" Ucap Tzuyu saat Sana hendak turun dari mobil.
Tzuyu tertawa.
"Hahaha pintunya gak bisa kebuka lagi ya?...aduhh Sayang makanya jangan imut-imut aku gak tega lepasin"
"Aku hampir terlambat Tzu,jangan menyusahkanku!"
Sana mengingat kejadian tempo dulu,disituasi seperti ini,ciuman itu sungguh masih terngiang ngiang di pikirannya.
"Mau kiss?" Spontan Sana berucap karna menghayal.
"Hah?" Cengo Tzuyu "Kau mau kiss?"
Cup!
Setelah mencium bibir Sana,Tzuyu menekan tombol agar pintu bisa terbuka.
Sana lari terbirit-birit masuk kedalam perusahannya.
Wajahnya terus ia tundukkan,bahkan saat sampai diruangannya ia hanya menunduk dan menunduk.
"Astaga! Gua tadi ngapain! Paniknya"
"Gua minta kiss sama Tzuyu? HAH!" Frustasinya mengusap bibirnya sendiri.
"Dan kenapa juga gua gak ngelawan,malah kelihatan kenikmatan lagi" Sana tersenyum bodoh.
"Chou Tzuyu kau membuatku pusing!"
•••
Tiga hari berlalu,tiga hari pula Tzuyu tinggal dirumah Sana,hubungan keduanya makin membaik,tidak canggung bahkan Sana tidak lagi memberontak saat dipeluk.
"Udah gak usah di paksain" Cegah Tzuyu melihat Sana sibuk dengan komputernya,
di ruang tamu."Ini berkas penting" Tzuyu mengangguk setia menemani.
KAMU SEDANG MEMBACA
Divorce for us - (SaTzu) END.
De Todo"Aku mencintaimu Sana" "Tapi kau harus tau Tzuyu,aku mencintai orang lain" Divorce for us (SaTzu)