Seorang wanita tengah mengeliat di dalam selimut efek pancaran sinar matahari yang begitu menggangu.
Ia menyibak secara kasar kain tebal itu,meregangkan sedikit otot tubuh yang tegang dan menghirup udara sebanyak-banyaknya.
Ia melihat sekiling,dan sadar bahwa malam ini dia gak tidur di kamar biasanya,malah di kamar rumah orangtuanya.
Siapa lagi kalau bukan Sana ygy.
Sana berjalan lesu keluar kamar,
memandang jauh luas rumah lalu turun menghampiri sang ibu.Sana duduk dengan tenang di meja makan,tak ada sapaan manis yang keluar dari bibirnya.
"Kau gak ke kantor?" Hayeen memecah keheningan.
Sejak tadi malam perilaku putrinya yang rada aneh memunculkan sejumlah tanda tanya.
"Lagi males,mending urusin restoran kalian kan,Sana mau nyari tukang buat bangunannya"
"Apa gak kecepatan?"
"Gak"
"Lagi luang mending ngurusin kalian,kalau udah punya penghasilan kan bagus,bisa beli rumah sendiri,gak usah tinggal di rumah Tzuyu" Jawab Sana acuh.
"Apa ada masalah Sana?"
"Tidak ada Mama"
"Tapi kenapa kau kesini?"
"Hanya ingin tidur tenang tanpa Tzuyu"
"Jelas sudah ada masalah" Yoora menggeleng.
"Jangan terlalu larut dengan masalahmu Sana,jangan sampe gagal lagi"
"Sana baik-baik aja,gapapa,emang Sana pengen sendiri aja"
"Terserah kamu lah"
"Sana mau mandi"
"Terus pake baju apa?"
"Baju oka-san,kan banyak modelannya modern"
"Pinjam ya,terus sana bakal pergi buat nyari tukang dan lokasi,sana bisa sendiri gak usah di bantuin,kalau perlu lahannya yang pas disamping gedung Sana aja biar deketan" Setelah berucap,wanita 30 tahun itu menjauh.
"Semalem Tzuyu telepon"
Sana menghentikan langkahnya.
"Dia bilang,lusa nanti hasilnya bakal keluar,hasil apa Sana kamu ngecek kehamilan ya?"
Sana kembali terpikirkan masalah itu,jadi hasilnya tiga hari baru selesai?.
Sana tidak sabar untuk hasilnya.
Apa memang Sullyoon anaknya Tzuyu.
Atau malah Seokjin.
Sumpah Sana hilang arah,apapun yang terjadi dengannya setelah harinya dengan Tzuyu tak ada yang di ingatnya.
Sama sekali tidak ada.
"Benarkah pengecekan kehamilan?"
"Tidak Ma,hanya pemeriksaan kesehatan biasa" Jawab Sana berlalu masuk ke kamar.
Melihat kepergian anak perempuannya,
Hayeen dan Yoora bertatap penuh selidik."Ada yang aneh,tapi bukan kamu" Ujar Yoora.
"Aku yakin mereka lagi gak baik-baik aja"
"Benar,tak biasanya Sana pengen pisah tidur sama Tzuyu,biasanya kan ngebet banget,sebelum nikah juga udah pengen tidur berdua,beda banget gak sih?"
"Kau benar"
"Aku jadi curiga soal pemeriksaan itu,apa kau dengar suara Tzuyu yang memberat saat berbicara di telepon?,dan bagaimana dia menghawatirkan Sana?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Divorce for us - (SaTzu) END.
Random"Aku mencintaimu Sana" "Tapi kau harus tau Tzuyu,aku mencintai orang lain" Divorce for us (SaTzu)