***
"Aku pikir kamu nggak bisa diganggu, loh. Tapi yang kulihat sekarang ini, kamu bisa ngerahin semuanya dan menyiapkan kejutan untukku," ucap Mira ketika mengelilingi keseluruhan unit 20-6 milik Firman.
"Loh, ini apaan nyalain TV di ruang utama?" Mira bertanya penasaran ketika menampilkan pilihan film yang nantinya Mira dapat tunjuk untuk ditonton bersama.
"Yang ulang tahun harus pilih film-nya. Aku sudah sisihkan film mana yang kamu mau nonton. Aku nggak masalah film-nya, yang penting kita nonton bareng di ruang utama," jelas Firman sambil melangkah cepat untuk mengambil remote. Lalu menghampiri Mira untuk memberikan remote tersebut padanya.
"Kamu pilih film-nya, aku ikut aja," tambah Firman menegaskan ucapannya.
Mira mematri senyuman kemudian mengambil remote yang diberikan Firman untuknya. "Apa boleh dua film? Rasanya pengen aja gitu nonton yang nenangin, sekaligus mau cari film yang sudah lama pengen aku tonton."
"Boleh. Mau yang durasinya tiga jam pun, aku ladenin."
Mira spontan menarik tubuh Firman dan memeluknya erat. Firman nyatanya tidak keberatan bila harus direpotkan, dan terbukti Firman menyiapkan 'bioskop' dadakan untuknya. Setelah memanjakan perut di unitnya sendiri, tentu memanjakan suasana juga merupakan suatu keharusan dalam perayaan ulang tahunnya.
"Aku sungguh nggak nyangka kamu melakukan semuanya untukku. Tadinya kamu nggak akan mau loh merayakan ulang tahun bersamaku. Karena aku sungguh nggak mau merepotkan kamu," ungkap Mira diikuti helaan napas lega.
"Eh, memangnya kenapa? Justru aku nggak bakal keberatan kok. Malahan, aku baru ingat kamu ulang tahun hari ini dan aku juga sengaja siapkan beberapa balon juga makanan untuk kamu cicipi." Firman menanggapi sambil menyapu kepala Mira. Wajah mereka saling berhadapan dan Firman masih leluasa memeluk pinggang Mira.
Firman pun melepaskan pelukan dan mulai menatap Mira sambil memberikan pesan. "Di hari ulang tahun kamu ini, aku harap kamu akan menjadi orang yang lebih baik dan konsisten terhadap apa yang sudah kamu putuskan. Termasuk, berubah demi aku."
"Kalau itu aku nggak akan lupa, Man," balas Mira dengan lembut. "Aku akan melakukan semua hal yang seharusnya kulakukan. Sebagai seorang istri."
"Aku juga akan usaha biar kamu tetap bisa masuk di perusahaan yang kamu inginkan." Firman tak ragu memberikan harapan baik untuk Mira, agar nantinya menambah semangat belajar dan semangat pula menerima materi darinya.
"Kamu duduklah di ruang utama, aku nyiapin sesuatu buat kamu," pinta Firman sambil mendorong pelan tubuh Mira ke ruang utama.
Firman yang menggunakan hoodie warna abu-abu terang itu sedang mengayunkan kaki menuju dapur. Tampak dapurnya berantakan akibat menyiapkan satu kue ulang tahun untuk Mira, termasuk berbagai macam makanan yang ditata di atas meja.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Temporary Teacher
RomanceBerangkat dari keinginannya belajar digital marketing, membuat Mira mendesak Firman--sahabat lamanya-- untuk mengajari sesuatu padanya. Tanpa disangka, masa lalu Mira terkuak melalui perantara Firman yang sangat ingat betul kelakukan Mira di masa SM...