Bab 17

194 11 0
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

"Tumben, Mir. Kamu datang ke unitku," ucap Lexi heran sambil memberikan minuman teh kemasan botol pada Mira yang sedang menyandarkan tubuh di kursi tempat meja makan.

Mira memandang sekeliling apartemen Lexi. Unit apartemen tipe studio yang berbeda dengan miliknya. Semuanya ada dalam satu ruangan, termasuk tempat tidur yang digabungkan dengan ruang lain. Ini pertama kalinya Mira mengunjungi tempat tinggal sahabatnya.

"Gimana sama Firman? Kamu baik-baik saja dengannya?" tanya Lexi sambil menggunakan hoodie warna abu-abu yang barusan dia keluarkan dari lemari.

Mira menyipitkan matanya dan menjawab perlahan. "Firman baik banget padaku. Dia kasih aku nafkah. Pas pekan lalu, dia kasih aku tiga juta. Sejuta lagi pas dia tahu aku yang bayar makanan dan minuman selama sesi belajar. Katanya nggak enak kalau bukan dia yang bayar."

Mendengar angka itu, Lexi terkejut.

"Berarti empat juta? Banyak banget itu, Mir," decak Lexi. "Empat juta itu bisa buat ke mall seminggu, kalau beli baju."

Mira menghela napas sebelum menjawab. "Iya makanya, aku nggak tahu cara mengembalikannya gimana."

Setelah itu Mira langsung menopang dagunya kala menggelung kedua kaki di atas kursi.

"Tunggu, ngapain kamu ada niat kembaliin uangnya?" tanya Lexi heran. "Posisi kamu itu sebagai istrinya Firman, dan Firman sebagai suami wajib menafkahi kamu. Meski pernikahan kalian sementara."

"Yah, tahu sih. Firman memang berhak memberikan nafkah karena kami menikah secara sah," kata Mira seolah mempertegas penjelasannya. "Tapi gimana kalau kami pisah setelah waktu yang dijanjikan? Atau bahkan sebelum waktunya? Uang satu juta memang hakku, tapi tiga juta itu?"

"Tapi yang buat aku penasaran, kenapa Firman kasih kamu uang sebanyak itu?" tanya Lexi sambil menggaruk dagunya menggunakan telunjuk. "Bukannya kamu dipandang buruk olehnya sebagai tukang suruh-suruh? Atau jangan-jangan ... ada maksud tertentu memberikan uang yang tidak sedikit itu? Ingatlah niat kalian menikah. Firman tetap memandang kamu sebagai muridnya, sementara kamu? Kamu harus menebus kesalahan kamu dan seenggaknya mencoba agar Firman menghargai usaha kamu."

Mira berusaha mengingat sesuatu. Firman pernah bilang padanya setelah mentransfer uang, entah sehari setelahnya atau apa.

'Belilah kebutuhanmu sendiri, jangan masuk di unit orang lain.'

"Firman suruh aku beli apa yang jadi kebutuhanku, secara kebutuhan di unitku kurang . Aku juga nggak sempat beli bahan, jadi alternatifnya ya aku kadang masuk di unitnya ambil beberapa kebutuhan miliknya."

Lexi berdeham panjang. "Mungkin itu juga alasannya, kamu sering masuk di unitnya, kan?"

"Pertama kalinya ya waktu dua pekan lalu. Habis itu besok-besoknya aku sering masuk." Mira jadi ikut memegang dagu, berpikir sesuatu. "Apa mungkin karena itu ya aku dikasih tiga juta?"

My Temporary TeacherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang