***
Pemeriksaan USG sedang berjalan, Mira tengah menunggu dokter mengoles gel dingin di atas perutnya yang terlihat menonjol. Lalu dokter wanita itu menggerakkan transduser USG agar janin dalam perut Mira terlihat di layar monitor.
Bersama Lexi, dia membuat tatapan intens pada layar di sebelah kanannya–lebih tepat ke arah jam 2 dari tempatnya berbaring. Kemudian dokter Lea berdecak kagum sambil memperlihatkan gambar hitam putih yang menunjukkan janinnya yang sedang bergerak aktif.
"Wah, bayinya aktif sekali," kata dokter Lea sambil menunjukkan bagian-bagian tubuh janin di layar. "Ini kepalanya, ini tangannya, ini kakinya ..."
Mira mengamati gambar janinnya seraya tersenyum pelan. Setidaknya dia sudah tahu bahwa kondisi anaknya baik-baik saja, bahkan terlihat sempurna. Dokter Lea menjelaskan janinnya berkembang dengan baik dan sesuai dengan usia kehamilan Mira saat ini.
"Detak jantungnya juga normal," lanjut dokter Lea. "Semuanya baik-baik saja, Bu Mira."
"Jenis kelaminnya sudah terdeteksi?" tanya Lexi antusias. Dari awal pemeriksaan sampai usia kehamilan Mira yang menginjak lima bulan, justru belum adanya tanda apa bayinya Mira laki-laki atau perempuan. Karena suatu masalah yang mengakibatkan dokter Lea sulit mendeteksi janin Mira. Posisi kelamin si bayi juga tertutup. Itu saat pemeriksaan hampir sebulan yang lalu.
"Emm, biar saya lihat dulu ya." Dokter Lea membuat fokus dan mengecek apa yang seharusnya jadi permintaan si calon ibu.
Tidak lama kemudian, dokter Lea berdecak. "Nanti saya kasih tahu setelah selesai pemeriksaan."
Baik Lexi maupun Mira membalas dengan anggukan secara serempak. Kemudian sesi kontrol dilanjutkan dengan Mira yang bertanya seputar keluhannya. Dokter Lea menjawab dengan lugas dan harapnya dapat dipahami Mira.
Selesai pemeriksaan kurang lebih setengah jam, Mira dan Lexi kini duduk di hadapan dokter Lea. Sesuai janji, dokter Lea ingin membocorkan jenis kelamin anak Mira. Yang ditunggu-tunggu oleh keduanya.
"Sebelumnya, apa Ibu Mira mau adain acara gender reveal?" tanya dokter Lea sedikit berhati-hati.
"Gender reveal?" Mira sempat kebingungan sebentar mengenai hal itu, namun sekejap kemudian dia tersadar bahwa dokter Lea melempar pertanyaan barusan karena setiap calon orang tua mengadakan syukuran atau mengungkapkan jenis kelamin anaknya di hadapan keluarga. Mira kadang melihatnya di beranda sosmednya, lalu setelah itu dia memberikan tanggapannya agak santai.
"Emm, suami saya sibuk. Kemungkinan nggak ada acara itu."
Dokter Lea bermanggut memahami. "Baiklah. Tapi, saya minta tolong Ibu Mira simpan foto USG ini dan nanti masukkan di buku pink ya, Bu."
Mira mengambil pemberian dokter Lea dan memasukkannya ke dalam tas tangan kecilnya.
"Saya ingin ucapkan selamat pada Ibu Mira, karena bayi Ibu jenis kelaminnya laki-laki."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Temporary Teacher
RomanceBerangkat dari keinginannya belajar digital marketing, membuat Mira mendesak Firman--sahabat lamanya-- untuk mengajari sesuatu padanya. Tanpa disangka, masa lalu Mira terkuak melalui perantara Firman yang sangat ingat betul kelakukan Mira di masa SM...