***
Pertemuan pertama sesi belajar semalam hanya diisi materi dasar tentang digital marketing. Tak lupa Firman menceritakan sedikit pengalamannya saat pertama kali melamar di FoodBeary sebagai content marketer.
Hingga pada hari berikutnya, Mira tak sengaja tidur di unit 20-6 milik sang guru. Mira berbaring di atas sofa panjang seraya mendengkur cukup kuat.
Pria dengan kaos oblong putih biasa keluar dari kamar. Niat ingin membasuh wajah justru urung melihat seorang wanita yang sedang molor di sofa panjangnya dengan hoodie sebagai selimut.
Ini anak nggak dengar apa? Kusuruh pulang malah tidur di unit orang. Pikirku setelah masuk kamar jadi tenang. Malah dia ikutan tidur di sini. Firman menggerutu dalam hati.
Firman reflek mengecek jam di ponsel, kebetulan dipegangnya. Baru menunjukkan pukul 7 pagi. Mira masih saja tertidur tanpa bergerak sama sekali. Padahal dia harus bersiap menuju kantor, setidaknya sebelum jam kerja dimulai.
Firman melenggang dari depan kamar dan cepat menghampiri wanita yang sedang mendengkur, kemudian menepuk pundak Mira berulang kali.
"Mira. Bangun. Ngapain kamu tidur di sini? Aku harus masuk kantor."
Firman berseloroh hingga terdengar oleh Mira yang setengah sadar.
Mira mulai terbangun dan mengucek mata terlebih dahulu, menatap langit-langit yang tampak berbeda dari biasa dilihatnya.
"Loh, kok aku bisa di sini, sih?" tanya Mira dengan suara serak. Terkejut sambil tubuhnya menegak. Pandangan mengelilingi sekitar. Pantas saja terasa asing. Jarang sekali dia tidur di sofa, paling di ranjang besar miliknya di kosan.
"Justru aku yang tanya sama kamu. Kenapa kamu bisa ada di sini? Malah tidur di unit orang lain pula, tidak ingat tempat tinggal sendiri."
Omelan demi omelan mulai memenuhi pendengarannya. Di posisi seperti ini, Mira tidak bisa mengelak. Sekejap saja dia menyadari kesalahannya sebab terlalu nyaman berada di tempat yang jauh lebih enak dibanding kosannya. Meskipun banyak hal menarik, tetap saja unit apartemen membuatnya terperdaya. Hingga saat malam itu, dia mulai meluruskan tubuhnya di sofa dan berakhir ditegur oleh si empunya unit.
Tanpa merespon apa-apa, Mira cepat-cepat membereskan kekacauan di meja bulat putih. Lalu hoodie miliknya dimasukkan ke dalam tas.
Meski keadaan sempoyongan, Mira tetap berjalan menuju pintu keluar sambil mengangkut tasnya. Mira justru tidak enak sebab merepotkan gurunya.
"Saya ... pulang dulu ya, pak. Maaf kalau saya mengganggu waktu Anda." Tubuh Mira membungkuk, berusaha memberikan hormat pada Firman. Kemudian duduk di lantai kayu untuk menggunakan sepatunya.
Begitu Mira mulai memegang kenop pintu, spontan saja tangannya ditarik Firman kembali masuk dalam unit.
"Jangan langsung pulang. Sarapan dulu. Cuci muka, dan lain-lain," pinta Firman dengan tegas. "Kalau kamu pingsan saat turun dari gedung ini gimana? Bisa-bisa aku yang repot nanti."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Temporary Teacher
RomanceBerangkat dari keinginannya belajar digital marketing, membuat Mira mendesak Firman--sahabat lamanya-- untuk mengajari sesuatu padanya. Tanpa disangka, masa lalu Mira terkuak melalui perantara Firman yang sangat ingat betul kelakukan Mira di masa SM...