BAB 6.

3.6K 91 7
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


#Hai semua, aku kembali lagi!!!!

Aku update malam minggu biar kalian yang jomblo bisa menikmati malam minggu dengan membaca part ini...

Happy reading semua!!!!!








Selesai meeting dengan para karyawan, Arya langsung kembali ke ruangan sang papa. Sedangkan papa Bayu, beliau langsung pergi meeting dengan klien di luar kantor bersama Beni, asisten pribadi papa Bayu.

Ceklek.

Arya terkejut saat masuk ke dalam ruangan dan menemukan Nindy sedang asik ngobrol dengan laki-laki yang Arya ketahui dia adalah OB di kantor ini.

Ibram langsung berdiri saat mengetahui Arya yang berada di dalam ruangan.

Nindy sendiri tampak acuh dan memilih menikmati somay nya.

Arya berjalan mendekati Nindy dan Ibram.

Arya duduk di sebelah Nindy yang masih asik memakan somay.

Arya menatap Ibram.

Ibram yang di tatap langsung tersenyum ramah pada Arya.

"Udah selesai meeting nya?"tanya Nindy.

"Udah"jawab Arya sambil menatap Nindy.

"Ah iya...Arya minta uang dong"ujar Nindy sambil mengulurkan tangan nya pada Arya.

"Buat apa?"tanya Arya sambil menatap Nindy heran.

"Buat gantiin uang nya Ibram yang di pakai buat beliin ini semua"jawab Nindy sambil menunjuk makanan yang berada di atas meja.

Arya mengangguk lalu mengambil dompet nya yang berada di saku celana nya.

"Berapa?"tanya Arya sambil membuka dompet nya.

"Berapa Bram?"tanya Nindy pada Ibram.

"Tujuh puluh ribu bu"jawab Ibram.

"Segitu"ujar Nindy pada Arya lalu kembali menikmati somay nya yang tinggal sedikit.

Arya mengambil uang seratus ribuan satu lembar lalu memberikan nya pada Ibram.

"Sisa nya buat kamu aja, itung-itung buat ganti ongkos kamu tadi"ujar Arya lalu menyumpan dompet nya di dalam saku celana.

"Makasih pak Arya"ujar Ibram lalu menyimpan uang yang Arya berikan.

"Kamu bisa kembali ke Pantry"ujar Arya pada Ibram.

Ibram mengangguk.

"Kalau begitu saya permisi dulu pak, bu"pamit Ibram.

"Makasih ya bram, kamu udah temenin saya ngobrol"ujar Nindy tulus.

"Sama-sama bu"jawab Ibram.

Setelah nya, Ibram pun berjalan keluar ruangan meninggalkan Arya dan Nindy.

"Kamu mau"tawar Nindy sambil mengulurkan garpu yang sudah ada somay.

Tanpa menjawab, Arya langsung melahap somay yang Nindy suapkan.

Somay yang Arya makan adalah somay terakhir yang berada di piring.

Nindy menyingkirkan piring bekas somay lalu mengambil piring yang berisi rujak buah.

"Masih belum kenyang juga?"tanya Arya.

Padahal Nindy sudah menghabiskan satu porsi bakso dan satu porsi somay.

Nindy menggeleng lalu mulai memakan rujak buah dengan lahap.

Arya menggelengkan kepala nya, padahal baru saja tadi perempun itu berkata ingin diet tapi apa sekarang?, perempun itu malah asik makan makanan yang tidak bisa di bilang sedikit porsi nya.

"Kalau kamu laper, kamu makan aja itu batagor"ujar Nindy sambil menunjuk piring yang berisi batagor.

Tanpa menjawab, Arya mengambil piring yang berisi batagor lalu memakannya karena dirinya juga merasa lapar.

"Tadi ngobrolin apa aja sama OB tadi?"tanya Arya.

"OB tadi punya nama, namanya Ibram"ujar Nindy memberitahu.

"Aku enggak peduli namanya siapa, tadi ngobrolin apa aja sama dia?"tanya Arya.

"Cuma obralan rendom biasa"jawab Nindy.

Arya mengangguk mengerti.

"Habis makan kita langsung pulang"ujar Arya.

"Kata nya mau ke toko, kok pulang sih Ar?"tanya Nindy heran

"Maksud aku habis ini kita ke toko dulu bentar baru pulang"jawab Arya meralat perkataan nya.

"Oh gitu, oke"ujar Nindy.

"Nanti pulang dari toko kita mampir superkarket bentar ya Ar"ujar Nindy.

"Mau ngapain mampir ke supermarket?"tanya Arya.

"Beli bahan seblak"jawab Nindy.

"Beli seblak jadi aja"ujar Arya memberi saran.

Nindy menggeleng.

"Enggak mau, aku mau nya kamu yang bikinin aku seblak"jawab Nindy.

"Dan aku enggak terima penolakan dari kamu"lanjut Nindy saat Arya akan membuka suara penolakan.

Arya hanya bisa mengangguk pasrah lalu mengambil botol air meneral yang berada di atas meja.

Arya membuka tutup botol nya lalu memberikan nya pada Nindy yang sudah selesai memakan rujak buh.

Nindy mengambil botol yang sudah Arya bukak kan tutup nya lalu segera meminum nya.

"Ahhh...kenyang banget"ujar Nindy selesai minum.

"Gimana enggak kenyang, kamu makan aja sebanyak ini"ujar Arya lalu mengambil botol yang Nindy pegang dan meminum sisa air di botol itu hingga habis.

"Habis nya semua enak"jawab Nindy.

Arya tak menanggapi lagi perkataan Nindy, cowok itu memilih mengambil telfon kantor lalu menghubungi Pantry untuk meminta salah satu OB agar datang ke ruangan sang papa.

"Yuk pulang"ajak Arya lalu berdiri dari duduk nya.

"Sekarang?"tanya Nindy.

"Besok, ya sekarang dong sayang"jawab Arya gemas.

Nindy pun bangun dari duduk nya. Dan mereka pun berjalan keluar dari ruangan kerja papa Bayu.

Brak

Sampai di dalam mobil, Arya langsung memakai sabuk pengaman nya.

"Sabuk nya di pakai dulu sayang"ujar Arya mengingatkan Nindy yang sedang fokus pada layar hp nya.

"Pakai in"minta Nindy dengan mata yang masih menatap hp.

"Manja banget"ujar Arya namun tetap memakaikan sabuk pengaman di badan Nindy.

"Biarin"ujar Nindy lalu menaruh hp nya di atas paha.

Selesai memakaikan sabuk pengaman, Arya langsung menjalankan mobil keluar dari halaman gedung kantor.












Bersambung..

Habis baca jangan lupa buat vote dan komen ya semua!!!!

Aku tunggu notif nya:(





27 Oktober 2022
26 November 2022

Arya, My Great Husband (Season 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang