#Hai semua...
Kalian enggak sabar ya nunggu aku update?
Maaf ya, lagi ngerjain cerita baru jadi enggak fokus sama cerita ini.
Semoga suka sama part ini....
Happy Reading Semua!!!!
"Kok tahu gue sama Nindy di sini?"tanya Arya sambil menatap Alvian yang sedang asik menikmati secangkir kopi yang baru saja mbak Isla buatkan.
"Bunda yang kasih tahu"jawab Alvian sambil menatap Arya yang akan duduk di sofa single depan nya.
Bunda yang di maksud Alvian adalah mama Fina, ibu dari Arya.
"Nindy mana?"tanya Alvian saat tidak melihat Nindy bersama Arya.
"Lagi mandi"jawab Arya.
"Bawa apaan nih?"tanya Arya sambil membuka kantong plastik yang berada di atas meja.
"Wih...bakso"ujar Arya sambil mengangkat satu bungkus plastik bening yang berisi bakso.
"Tahu aja lo kalau gue lagi pengen makan yang berkuah"ujar Arya lalu memanggil mbak Isla untuk mengambilkan mangkuk dan sendok untuk memakan bakso.
"Arya"panggil Nindy, perempuan dengan perut buncit itu sedang berjalan mendekati Arya.
"Sini Nin duduk! Al bawa bakso"suruh Arya pada sang isteri.
Nindy langsung saja duduk di samping Arya yang sedang membuka bungkus bakso dan memindahkan nya di dalam mangkuk.
"Aku mau"ujar Nindy sambil menepuk pelan lengan Arya.
Arya mengangguk.
"Mau makan sendiri apa mau aku suapin?"tanya Arya sambil menuang bungkus bakso yang baru lalu memindahkan nya ke dalam mangkuk yang baru saja di taruh mbak Isla di atas meja.
"Makan sendiri aja"jawab Nindy.
"Nah makan!"suruh Arya setelah selesai memindahkan bakso ke dalam mangkuk.
Nindy mengangguk.
"Arya, bantu potongin bakso nya!"ujar Nindy meminta tolong.
Arya pun segera membantu memotong bakso menjadi lebih kecil.
"Lo mau nginep?"tanya Arya sambil masih memotong-motong bakso menjadi lebih kecil agar mudah untuk Nindy makan.
"Kalau di izinin sih rencana mau nginep dua hari di sini, mumpung gue lagi libur"jawab Alvian.
"Gue sih enggak masalah kalau lo mau nginep, ini kan fila keluarga kita jadi enggak ada alasan untuk gue larang lo"ujar Arya.
"Nanti gue minta mbak Isla buat bersihin kamar yang biasanya lo pakai"lanjut Arya.
"Arya mau saos nya"ujar Nindy sambil menunjuk bungkus saos sambal yang berada di atas meja.
"Jangan banyak-banyak"ujar Arya sambil mengambilkan bungkus saos sambal lalu memberikan nya pada Nindy.
"Mau kecap nya juga"ujar Nindy lagi.
"Kenapa enggk sekalian sih Nin"ujar Arya sedikit kesal karena di ganggu Nindy terus.
"Hehehe...lupa"jawab Nindy sambil terkekeh kecil, bukan maksud mengganggu Arya hany saja dirinya suka aja mengganggu Arya.
"Sini biar aku suapin aja, dari pada kamu gangguin terus"ujar Arya lalu mengambil alih sendok dan garpu yang tadi di pegang Nindy.
"Eh iya, sampai lupa gue"ujar Alvian saat mengingat sesuatu.
"Ar, Nin"panggil Alvian pada pasangan suami isteri yang sedang duduk di depan nya.
"Apa?"tanya Arya dan Nindy memilih menatap Alvian sebagai respon.
"Kalian berdua udah beli box bayi?"tanya Alvian.
Nindy dan Arya saling tatap. Kedua seakan baru sadar bila melupakan box bayi untuk bayi mereka.
"Ar, kita belum beli"ujar Nindy memberi tahu Arya.
"Iya Nin, aku lupa buat beli"jawab Arya.
"Nah...kalian kan belum beli, mending biar gue aja yang beli"ujar Alvian memberi pendapat.
"Gue bingung nih Ar mau beli kado apa buat ponakan gue, kan semua barang udah di beli"lanjut Alvian.
"Giman Nin?"tanya Arya pada Nindy.
"Aku sih enggak papa, lagian aku kayaknya udah engga kuat lagi kalo harus nyari box bayi"jawab Nindy.
"Yaudah berarti enggak papa ya kalau Al yang beliin?"tanya Arya lagi.
Nindy mengangguk.
Alvian yang mendengar itu langsung aja bersorak senang karena akhirnya dirinya bisa beli kado untuk keponakan nya.
"Gue beli warna netral aja ya, gue kan enggak tahu jenis kelamin ny"ujar Alvian memberi tahu.
Arya mengangguk.
"Iya, lagian semua barang yang kita beli kebanyakan warna netral"jawab Arya.
"Eh kalian jadi beli stroller bayi?"tanya Alvian saat baru ingat bila Arya meminta saran warna stroller bayi pada nya.
Arya menggeleng.
"Mama yang mau beliin"jawab Arya.
alvian mengangguk.
"Ini beneran Nindy mau lahiran di rumah sakit daerah sini?"tanya Alvian.
Arya mengangguk.
"Iya, gue udah lihat rumah sakit nya dan udah konsultasi juga sama dokter kandungan Nindy"jawab Arya.
"Yaudah kalo udah yakin, pokok nya kalo Nindy mau lahiran lo harus kabari gue"ujar Alvian mengingatkan Arya agar tidak lupa memberi tahu bila Nindy sudah akan melahirkan.
"Gue enggak bisa janji, tapi bakal gue usahakan"jawab Arya.
"Arya kenyang"ujar Nindy saat Arya akan kembali menyuapi nya.
Arya mengangguk.
"Aku mau ambil minum dulu"ujar Nindy lalu perempuan itu bangun dari duduk nya dengan perlahan.
Arya membiarkan Nindy pergi mengambil minum, cowok itu memilih menghabiskan bakso milik Nindy yang tinggl sedikit lalu memakan bakso milik nya sendiri.
Bersambung....
Jangan lupa vote dan komen ya!!!
26 Mei 2023
04 Juni 2023
KAMU SEDANG MEMBACA
Arya, My Great Husband (Season 2)
FanfictionMenceritakan tentang kehidupan Arya dan Nindy setelah mereka lulus kuliah... ############################### "Jadi isteri saya sakit apa dok?"tanya Arya sambil menatap dokter Dian penasaran. "Isteri mas tidak sakit apa-apa"jawab dokter Dian. "Enggak...