#Hai semua...
Kita sudah sampai di bagian-bagian akhir kisah ini...
Enggak nyangka cerita ini mau ending...
Kira-kira menurut kalian cerita ini gimana?
Seru?
Membosankan?
Atau biasa aja?Happy Reading Semuanya!!!!!
"Mbak"panggil Nindy.
"Iya bu, ada yang bisa saya bantu?"tanya mbak Isla sambil menatap majikan nya yang sedang duduk di meja makan. Perempuan itu baru saja selesai makan siang, tapi seperti nya lebih tepat di sebut makan sore karena sekarang sudah pukul setengah empat sore.
"Lihat Arya enggak mbak?"tanya Nindy karena sejak tadi belum melihat keberadaan suami nya itu.
"Oh ibu cari bapak? Bapak ada di halaman belakang bu"jawab mbak Isla.
"Ngapain di halaman belakang?"tanya Nindy sambil mengerutkan kening nya bingung.
"Saya kurang tahu bu, tapi waktu saya antar minuman, bapak sedang sibuk menatap layar labtop"jawab mbak Isla.
Nindy mengangguk mengerti.
"Makasih ya mbak"ujar Nindy lalu segera bangun dari duduk nya dan berjalan ke pintu belakang untuk menghampiri Arya.
Saat keluar dari pintu belakang, Nindy melihat Arya sedang duduk di kursi yang berada tidak jauh dari kolam renang dengan jari-jari yang sibuk menekan keyboard labtop dengan mata yang fokus pada layar labtop.
Nindy berjalan menghampiri Arya.
"Lagi apa sih Ar?"tanya Nindy sambil mendudukan bokong nya di kursi yang berada di depan Arya.
"Loh...kamu udah bangun?"tanya Arya sedikit terkejut karena melihat sang isteri yang duduk di depan nya.
"Udah dari tadi"jawab Nindy.
"Udah makan?"tanya Arya.
"Udah, baru aja selesai makan"jawab Nindy.
"Kamu sendiri udah makan?"tanya Nindy.
Arya mengangguk.
"Kamu lagi ngerjain apa sih? Kok serius banget aku lihat"tanya Nindy.
"Laporan keuangan toko"jawab Arya.
"Bukan nya biasanya mas Nara ya yang ngerjain?"tanya Nindy heran.
"Mas Nara lagi sibuk ngurus toko cabang, makanya aku yang ngerjain"jawab Arya.
"Masih lama ngerjain nya?"tanya Nindy.
"Masih kayak nya. Memang nya kenapa? Kamu mau apa?"tanya Arya.
"Aku tadi nya mau ajak kamu keluar, tapi kalau masih lama, yaudah enggak papa, kamu lanjutin aja kerjaan kamu"jawab Nindy.
"Keluar mau ngapain? Ada yang mau kamu beli?"tanya Arya.
"Tiba-tiba aku pengen makan cilok"jawab Nindy.
"Kamu tunggu tiga puluh menit, aku selesain dulu kerjaan aku, baru nanti aku temani kamu nyari cilok"ujar Arya.
Nindy mengangguk.
"Kamu main hp atau nonton tv aja dulu biar enggak bosan nunggu aku!"suruh Arya.
Nindy menggeleng.
"Aku mau baca itu aja"jawab Nindy sambil menunjuk buku yang berada dia atas meja.
Arya pun mengambil buku yang Nindy tunjuk lalu memberikan nya pada sang isteri.
Nindy mulai membuka halaman demi halaman buku yang di pegang nya. Sebenar nya Nindy kurang suka baca buku yang membahas tentang bagaimana menjadi pengusaha yang sukses tapi gara-gara Arya sering beli dan membaca buku seperti ini membuat Nindy tanpa sadar jadi ikutan baca dan ikutan suka juga, walaupun tidak setiap hari di baca nya.
Tiga puluh menit berlalu.
"Selesai"ujar Arya senang karena berhasil menyelesaikan pekerjaan nya tepat tiga puluh menit.
"Udah selesai?"tanya Nindy setelah menutup buku dan menaruh nya di atas meja.
Arya mengangguk sambil mematikan layar laptop.
"Mau pergi sekarang?"tanya Arya.
Nindy mengangguk.
"Yuk jalan sekarang"ajak Arya lalu bangun dari duduk nya.
Nindy mengangguk lalu ikutan bangun dari duduk nya.
"Kita mau nyari pedagang cilok di mana?"tanya Arya saat kedua nya sudah berada di jalan depan gerbang vila.
Nindy menggeleng.
"Jalan aja dulu, kali aja nanti ada yang jual"jawab Nindy.
"Kalau enggak ada yang jual?"tanya Arya.
"Kamu mah matahin harapan aku"ujar Nindy.
"Bukan mau matahin tapi kan kemungkinan ada pedagang cilok di sini itu kecil"jawab Arya.
"Kalau beneran enggak ada, kamu yang aku minta buat bikinin"ujar Nindy.
"Bikin apa?"tanya Arya.
"Ya bikin cilok lah Ar"jawab Nindy gregetan.
"Udah jadi?"tanya Nindy yang baru saja tiba di dapur.
"Belum"jawab Arya tanpa melihat ke arah Nindy karena sedang fokus pada adonan yang di bikin nya.
"Dari tadi belum mulu, terus kapan jadi nya?"tanya Nindy.
"Ya sabar dong sayang, ini baru jadi adonan nya"jawab Arya sambil menunjukan adonan pada Nindy.
Nindy tidak main-main dalam berucap, saat tadi dia meminta Arya untuk membuat cilok saat tidak kunjung menemukan pedagang cilok, maka wajib hukum nya bagi Arya menuruti permintaan sang isteri tercinta.
"Kamu mending ngapain dulu sana, nonton tv atau apa gitu! Jangan ganggu aku mulu"ujar Arya yang mulai geram karena Nindy terus menganggu nya dengan terus bertanya kapan cilok nya jadi.
"Aku mau mandi aja"jawab Nindy.
"Iya. Sana mandi! Yang lama juga enggak papa"ujar Arya.
Nindy tidak membalas perkataan Arya, perempuan itu memilih berjalan meninggalkan Arya yang tengah fokus pada adonan cilok.
Setelah kepergian Nindy, Arya menarik nafas lega dan segera menyelesaikan pekerjaan nya agar dirinya segera bisa terbebas dari dapur.
Bersambung...
Jangan lupa vote dan komen ya!!!
27 Mei 2023
05 Juni 2023
KAMU SEDANG MEMBACA
Arya, My Great Husband (Season 2)
FanfictionMenceritakan tentang kehidupan Arya dan Nindy setelah mereka lulus kuliah... ############################### "Jadi isteri saya sakit apa dok?"tanya Arya sambil menatap dokter Dian penasaran. "Isteri mas tidak sakit apa-apa"jawab dokter Dian. "Enggak...