BAB 49.

1.5K 55 2
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.








#Hai semua....

Harus nya kemaren bisa update dua part tapi karena part ini ada sedikit perubahan makanya baru bisa update sekarang.

Semoga suka ya sama part ini.

Happy Reading Semua!!!








Ceklek.

Nindy yang tadi nya sedang membaca buku langsung saja mengalihkan pandangan mata nya ke arah pintu kamar yang terbuka dari luar.

Perempuan itu melihat Arya yang berjalan memasuki kamar, namun bukan wajah Arya yang perempuan itu lihat melainkan kantong plastik yang Arya pegang di tangan kanan nya.

Nindy ingin bertanya namun perempuan itu merasa gengsi karena kan rencana nya perempuan itu masih marah pada Arya, jadilah Nindy hanya diam saja tanpa berniat membuka suara.

Nindy melihat Arya sedang menaruh kantung plastik di atas meja rias lalu setelah nya cowok itu berjalan mendekati dirinya.

Cup.

Satu kecupan Arya berikan di kening Nindy.

Nindy hanya diam saat Arya mencium kening nya.

"Maaf pulang malam"ujar Arya lalu duduk di depan Nindy.

"Masih marah?"tanya Arya saat tidak mendapat respon dari Nindy.

"Beneran masih marah?"tanya Arya namun kini tangan cowok itu berpindah ke perut buncit Nindy.

Arya usap dengan lembut perut Nindy.

"Sayang tolong bantu biar bunda mu enggak marah lagi sama ayah"ujar Arya sambil terus mengusap perut buncit Nindy.

Nindy tetap diam dan membiarkan Arya berbicara dengan anak dalam kandung nya, perempuan itu memilih fokus pada buku yang di pegang nya.

Duk.

Nindy dan Arya sama-sama terkejut saat merasakan sebuah tendangan dari dalam perut Nindy.

"Kamu denger yang ayah katakan?"tanya Arya sambil masih mengusap perut Nindy.

Duk.

Seperti nya memang bayi dalam kandungan Nindy mendengar apa yang Arya katakan.

Duk.

"Sshh"Nindy meringis saat kembali merasakan tendangan dari sang anak, bedanya tendangan kali ini lebih keras dari sebelumnya.

"Sakit?"tanya Arya menatap Nindy khawatir.

Nindy mengangguk pelan.

"Sayang, jangan kencang-kencang ya nendang nya. Kasiam bunda"ujar Arya sambil terus mengusap perut Nindy dengan lembut.

Nindy yang awalnya tegang kini mulai rileks karena sepertinya bayi dalam kandungan nya mulai tenang.

"Kayaknya dia udah tenang sekarang"ujar Arya.

Arya, My Great Husband (Season 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang