BAB 53.

1.5K 47 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





#Hai semua...

Biar kalian enggak penasaran lanjutan cerita ini jadi aku bakal update lagi.

Semoga suka ya sama part ini..

Happy Reading Semua!!!!








Ceklek.

Nindy berjalan masuk ke dalam rumah dengan kedua tangan membawa paper bag.

Saat sampai di ruang tv, Nindy melihat Arya yang sedang duduk sambil memangku labtop di paha nya dan jangan lupakan kaca mata yang berada di kedua mata cowok itu.

Ah iya...sedikit informasi, bila Arya tidak selalu memakai kaca mata, cowok itu biasanya akan memakai kaca mata saat sedang kerja atau memang sedang di butuhkan saja.

Nindy berjalan mendekati Arya lalu menaruh paper bag di atas meja dan langsung menjatuhkan bokong nya di sofa tepat di samping Arya.

"Mia enggak mampir?"tanya Arya sambil meletak kan labtop di atas meja.

Nindy menggeleng.

"Dia buru-buru, kata nya ada urusan"jawab Nindy.

Arya mengangguk lalu melepas kaca matanya dan menaruh nya di samping labtop nya.

"Gimana tadi?"tanya Arya memancing Nindy untuk bercerita.

"Seru, aku banyak ngobrol sama Mia, kita belanja,makan, terus juga main di time zoon bentar"jawab Nindy menceritakan apa saja yang di lakukan bersama Mia.

"Tadi nya mau nonton tapi film nya enggak ada yang menarik"lanjut Nindy.

"Belanja apa aja tadi?"tanya Arya sambil mengambil paper bag yang berada di atas meja.

"Kamu lihat aja sendiri!"suruh Nindy.

"Aku mau ambil minum dulu"lanjut Nindy lalu berdiri dari duduk nya dan berjalan menuju dapur.

"Kenapa natap aku gitu?"tanya Nindy saat baru saja kembali setelah mengambil air minum.

Arya menunjukan sebuah baju pada Nindy.

"Ngapain beli baju kayak gini?"tanya Arya sambil menatap Nindy.

Ah...Nindy lupa menyembunyikan baju itu terlebih dahulu.

"Iseng"jawab Nindy sambil menaruh gelas di atas meja lalu duduk di samping Arya.

"Kalau iseng enggak mungkin beli dua, pasti kamu sengaja kan beli baju kayak gini?"tanya Arya curiga.

Nindy tidak menjawab, perempuan itu bingung harus menjawab apa.

"Mia ngomong apa aja tadi?"tanya Arya sambil menyimpan kembali baju itu ke dalam paper bag.

Nindy menggeleng.

"Mia enggak ngomong yang aneh-aneh kok"jawab Nindy.

"Kamu mau jujur apa aku telfon Mia?"tanya Arya sambil menatap Nindy dari samping.

Arya sangat yakin jika terjadi sesuatu saat di mall tadi dan Nindy memilih untuk menyimpan sendiri.

"Kamu mah ngancem mulu"ujar Nindy kesal.

"Ya makanya kamu jujur!"suruh Arya.

"Iya, aku cerita"jawab Nindy pada akhirnya.

Nindy pun menceritakan pembicaraan nya tadi bersama Mia waktu di toko baju hingga pada akhirnya Nindy membeli kedua gaun tidur itu.

Arya menghela nafas panjang setelah Nindy selesai bercerita.

"Sini!"suruh Arya sambil merentangkan kedua tangan nya.

Nindy langsung menggeser tubuh nya mendekat pada Arya lalu masuk ke dalam pelukan Arya.

"Jangan nyari yang lain di luar sana"ujar Nindy dalam pelukan Arya.

"Syuut...ngomong apa sih kamu"ujar Arya tidak suka.

"Jangankan mau nyari, kepikiran buat nyari aja enggak"lanjut Arya.

"Beneran?"tanya Nindy sambil menatap wajah Arya dari bawah.

Cup.

Daripada menjawab pertanyaan Nindy, cowok itu memilih mencium bibir Nindy singkat.

Nindy tersenyum saat mendapatkan ciuman singkat di bibir nya.

"Buang jauh-jauh fikiran kayak gitu!"suruh Arya.

"Aku enggak suka"lanjut Arya.

Nindy mengangguk.

Duk duk.

"Eh"kaget Nindy saat merasakan tendangan dari dalam perut nya.

Arya langsung mengarahkan telapak tangan nya ke arah perut Nindy lalu mengusap lembut perut Nindy.

"Dia tahu aja kalau bunda nya lagi mau manja sama ayah nya"ujar Nindy.

Bayi mereka memang sangat aktif bila berada di dekat ayah nya.

"Kayaknya dia bakal manja banget sama kamu Ar"ujar Nindy.

"Iya, manja nya kayak kamu"ujar Arya menyetujui.

Nindy tertawa pelan mendengar perkataan Arya. Nindy tidak akan membantah bila dirinya sangat manja pada Arya.

Tok tok tok tok.

Nindy dan Arya saling pandang saat mendengar suara pintu di ketuk.

"Siapa?"tanya Nindy.

Arya menggeleng.

"Aku lihat dulu"ujar Arya lalu berdiri dari duduk nya dan berjalan menuju pintu utama.

Tak lama Arya datang namun cowok itu tidak datang sendiri melainkan ada tiga orang yang berjalan di belakang nya.

"Mereka siapa Ar?"tanya Nindy sambil menatap Arya.

"Kenalin Nin ini mbak Isla, orang yang bakal bantu-bantu di sini"ujar Arya memperkenalkan seorang perempuan.

Nindy tersenyum pada perempuan yang sepertinya umurnya jauh di atas Nindy walaupun masih kelihatan muda.

"Terus ini pak Geri, Satpam rumah kita"lanjut Arya memperkenalkan seorang lelaki setengah baya.

"Kalo yang ini namanya mas Ari, supir sekaligus tukang kebun di sini"lanjut Arya memperkenalkan lelaki yang kelihatan masih muda.

Nindy tersenyum ke arah kedua lelaki itu.

"Saya Nindy"ujar Nindy memperkenalkan diri.

Mereka mengangguk sambil tersenyum pada isteri dari majikan nya.

"Papa udah di kasih tahu kan apa aja tugas kalian di sini?"tanya Arya pada ketiga nya.

Mereka mengangguk.

"Oke. Kalian bisa mulai kerja besok, hari ini kalian bisa istirahat dulu"ujar Arya.

Mereka mengangguk paham.

"Saya tunjukan kamar untuk kalian"lanjut Arya lalu meminta ketiga nya untuk mengikuti nya.

Nindy tidak mengikuti Arya, perempuan itu memilih pergi ke kamar untuk istirahat karena tubuhnya terasa lelah.








Bersambung...

Jangan lupa buat kasih vote dan komen!

28 April 2023
29 Mei 2023

Arya, My Great Husband (Season 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang