#Hai semua....
Aku update lagi tapi juga membawa kabar baru...kabar baru nya adalah aku punya cerita baru tapi bakal publikasikan nanti kalau cerita ini udah ending.
Cerita baru ku ada dua tapi aku bingung mau publikasikan yang mana dulu, dua-dua bagus sih menurut ku tapi entah menurut kalian.
Tunggu ya...enggak lama lagi cerita ini akan memasuki ending...
Happy Reading Semua!!!
Setelah berdikusi panjang dan ulet akhirnya Nindy mendapatkan izin dari orang tua nya, mertua nya, dan juga suami nya untuk tinggal sementara di vila sampai hari persalinan tiba.
Untuk berjaga-jaga, Arya meminta sang mama dan mbak Isla untuk mengantarkan semua keperluan Nindy untuk hari persalinan nya.
"Kalau ada apa-apa langsung kabarin mama sama papa atau mertua kamu"ujar mama Fina pada sang putra.
"Iya ma, makasih ya udah anterin semua keperluan Nindy dan Arya selama di sini"ujar Arya. Mama Fina tidak hanya membawakan keperluan Nindy di hari persalinan namun juga semua kebutuhan yang Arya dan Nindy butuhkan selama berada di vila.
Mama Fina mengangguk
"Mama beneran enggak mau nginep?"tanya Arya sambil membuka kan pintu mobil untuk mama Fina.
"Sebenarnya mama pengen nginep tapi besok papa kamu ada pekerjaan di Bali dan mama harus ikut ke sana"jawab mama Fina lalu masuk ke dalam mobil.
Brak.
"Mas Ari hati-hati bawa mobil nya"ujar Arya pada supir nya.
Mas Ari mengangguk.
"Baik pak"jawab mas Ari.
"Habis nganterin mama, mas Ari tidak perlu ke sini. Mas sama pak Iman jaga rumah aja"ujar Arya.
"Saya sudah minta mbak Isla untuk membeli bahan makanan untuk kalian, jadi kalian tidak perlu khawatir kelaparan"lanjut Arya.
"Terima kasih pak"ujar mas Ari.
"Yaudah, mama pamit ya. Pokok nya kamu harus kabarin mama kalau ada apa-apa"ujar mama Fina.
Arya mengangguk.
Lalu mama Fina pun meminta mas Ari untuk menjalankan mobil nya keluar dari halaman vila.
Setelah kepergian mobil yang membawa mama nya, Arya segera berjalan masuk ke dalam vila.
"Mama udah pulang ya Ar?"tanya Nindy tiba-tiba saat Arya baru saja menutup pintu.
Arya langsung membalik kan badan nya.
"Ngagetin aja kamu"ujar Arya sambil mengusap dada nya karena terkejut dengan kehadiran Nindy yang tiba-tiba.
"Kok kebangun?"tanya Arya sambil berjalan mendekati Nindy yang berdiri tidak jauh dari nya.
"Aku haus"jawab Nindy sambil menunjukan gelas berisi air putih.
Arya mengangguk lalu menggiring Nindy menuju sofa.
"Mama udah pulang?"ujar Nindy mengulangi pertanyaan nya tadi.
Kini kedua tengah duduk di sofa yang berada di depan tv.
"Iya mama udah pulang, baru aja"jawab Arya.
"Mas Ari juga pulang?"tanya Nindy.
Arya mengangguk.
"Aku minta mas Ari dan pak Imam buat jaga rumah aja"jawab Arya.
Nindy mengangguk mengerti.
"Tadi mama dan mbak Isla udah masak, kamu mau makan?"tanya Arya.
Mengingat ini sudah lewat jam makan siang dan Nindy baru saja bangun, pasti perempuan itu merasa lapar.
"Kamu udah makan?"bukannya menjawab pertanyaan Arya, perempuan itu malah balik bertanya.
Arya mengangguk.
"Udah, tadi bareng mama"jawab Arya.
"Tadi nya aku mau bangunin kamu tapi aku nya enggak tega, kamu kelihatan nyenyak banget tidur nya"lanjut Arya.
Sudah beberapa hari ini Nindy sangat susah tertidur di malam hari, ada aja keluhan yang keluar dari mulut perempuan itu, dan pada akhirnya jam tidur malam Nindy menjadi berantakan. Itu membuat sering kali perempuan itu tertidur di siang hari ataupun bisa juga di pagi hari setelah selesai sarapan, ya sekitar pukul sembilan pagi.
"Mau makan? Aku ambilin kalau mau"tanya Arya.
"Tadi mama dan mbak Isla masak apa?"tanya Nindy sebelum menjawab pertanyaan Arya.
"Ada tumis brokoli dan wortel sama rica-rica daging ayam"jawab Arya.
"Mau?"tanya Arya lagi.
Nindy mengangguk setelah tahu menu makanan yang di buat mama Fina dan mbak Isla tadi.
"Aku ambilin dulu, kamu makan di sini aja biar enggak bolak-balik"ujar Arya lalu berdiri dan berjalan ke arah dapur untuk mengambilkan makanan untuk sang isteri.
Sambil menunggu Arya mengambilkan makanan, perempuan itu memilih mengambil remot tv yang berada di samping nya lalu segera menyalakan tv.
Seperti biasa, perempuan itu memilih menonton film kartun untuk menaikan mood nya.
Tak lama Arya kembali dengan membawa piring yang sudah pasti berisi makanan untuk sang isteri.
"Mau makan sendiri apa aku suapin?"tanya Arya sambil duduk di samping Nindy.
"Aku mau nya makan sendiri tapi anak kamu mau nya di suapin sama ayah nya"jawab Nindy sambil merubah posisi menjadi duduk miring menghadapi Arya.
Arya tertawa kecil mendengar jawaban Nindy.
"Bisa gitu ya?"tanya Arya.
"Bisa lah, kan dia kalau sama kamu manja banget"jawab Nindy.
"Manja nya kan sama kaya kamu"ujar Arya sedikit menyindir sifat manja sang isteri.
Lalu Arya segera menyuapi Nindy.
"Kalau udah lahir, mungkin kamu bakal susah buat manja-manja lagi sama aku"ujar Arya.
Nindy mengangguk menyetujui, karena belum lahir aja udah begitu manjanya pada Arya apalagi nanti kalau udah lahir, bisa enggak mau lepas dari Arya.
"Kayak nya dia bakal jadi saingan berat aku"ujar Nindy sambil mengusap perut buncit nya.
"Dan aku bakal menjelma menjadi ayah dengan dua anak dengan umur yang sangat jauh"ujar Arya sambil terkekeh kecil.
Nindy ikut tertawa kecil mendengar perkataan Arya.
Bersambung...
Jangan lupa kasih vote ya!!!
10 Mei 2023
02 Juni 2023
KAMU SEDANG MEMBACA
Arya, My Great Husband (Season 2)
FanfictionMenceritakan tentang kehidupan Arya dan Nindy setelah mereka lulus kuliah... ############################### "Jadi isteri saya sakit apa dok?"tanya Arya sambil menatap dokter Dian penasaran. "Isteri mas tidak sakit apa-apa"jawab dokter Dian. "Enggak...