#Hai hai....
Suka gak sama part ini?
Aku bingung mau ngetik apa lagi...intinya ini bukan extra part terakhir.
Tungguin aja untuk extra part selanjut nya...
Happy Reading Semua!!!
Hari minggu adalah hari yang di tunggu-tunggu Arya, karena di hari minggu Arya akan menghabiskan waktu dengan anak dan isteri tanpa di ganggu siapa pun dan apapun.
Selesai sholat subuh, Arya mendapat tugas untuk menjaga Zoya karena Nindy harus mencuci baju kotor milik Zoya lalu setelah nya membantu mbak Isla di dapur untuk masak.
Lalu pukul setengah tujuh pagi, Arya mendapat tugas lagi dari Nindy untuk menjemur Zoya di bawah sinar matahari pagi sebelum di mandikan.
"Anak ayah cantik banget sih"ujar Arya memuji wajah sang putri yang begitu cantik.
"Nanti kalau udah besar pasti cantik nya melebihi cantik nya bunda kamu"lanjut Arya lalu mencium pipi putri nya.
"Gemes ayah sama kamu nak"ujar Arya setelah mencium pipi Zoya.
"Ehh..senyum"ujar Arya terkejut karena putri nya tiba-tiba tersenyum.
"Arya udahan jemur nya"ujar Nindy, perempuan itu berdiri di pintu belakang karena Arya menjemur Zoya di dekat kolam renang.
"Udah di panggil bunda tuh"ujar Arya memberitahu putri nya.
"Yuk masuk rumah, udah panas juga ini"ajak Arya lalu segera membawa putri nya masuk ke dalam rumah.
"Sini aku mandiin dulu"ujar Nindy lalu mengambil Zoya dari gendongan Arya.
"Kamu juga mandi sana!"suruh Nindy setelah Zoya berada di dalam gendongan nya.
"Baju ganti kamu udah aku siapin di atas tempat tidur"lanjut Nindy.
Arya mengangguk lalu berjalan ke arah kamar milik nya.
Ning segera membawa Zoya menuju kamar, namun bukan kamar milik nya melainkan kamar khusus milik Zoya.
"Anak bunda udah bau asem"ujar Nindy sambil meletak kam Zoya di atas tempat tidur.
"Kita mandi dulu ya nak"lanjut Nindy lalu segera melepaskan baju yang Zoya pakai dengan hati-hati.
Setelah melepas semua pakaian yang Zoya pakai, Nindy segera membawa Zoya ke bak mandi yang sudah ada air nya.
Sebelum memandikan Zoya, Nindy terlebih dahulu mengecek suhu air nya, apakah sudah pas atau belum.
"Enggak terlalu panas"gumam Nindy saat merasakan suhu air yang hangat, sangat pas untuk memandikan Zoya.
Dengan perlahan, Nindy meletak kan Zoya di dalam bak mandi.
"Seger ya nak?"tanya Nindy sambil membasuhi perlahan permukaan kulit Zoya dengan air.
Tidak membutuhkan waktu lama untuk memandikan Zoya, kini bayi perempuan itu sudah berada di atas tempat tidur nya.
"Kita pakai minyak telon dulu ya sayang biar hangat"ujar Nindy sambil membalurkan minyak ke atas permukaan kulit Zoya, mulai dari perut nya, kaki-kaki nya, tangan nya, dan juga punggung nya.
"Hangat nak?"tanya Nindy dan Zoya hanya merespon dengan menggerakan kedua tangan nya.
"Sekarang Zoya pakai bedak dulu biar wangi"ujar Nindy lalu membaluri permukaan kulit putri nya dengan bedak bayi.
"Wangi banget sih anak bunda"ujar Nindy sambil mencium perut Zoya.
"Kita pakai baju dulu habis itu bunda kasih ASI ya"ujar Nindy sambil memakai baju pada putri nya.
Selesai memakai baju, Nindy langsung mengangkat tubuh Zoya.
"Zoya udah haus ya?"tanya Nindy saat melihat Zoya akan segera menangis karena sudah sangat lapar.
Nindy pun menyusui Zoya dan anak itu langsung tenang saat mendapatkan apa yang cari sejak tadi.
"Haus banget ya?"tanya Nindy sambil mengusap pipi Zoya dengan lembut.
Ceklek.
Nindy langsung menatap pintu saat mendengar ada yang membuka nya.
"Kamu mau sarapan sekarang?"tanya Nindy saat melihat Arya berjalan masuk ke dalam kamar Zoya.
"Nanti aja, masih jam segini juga"jawab Arya lalu dirinya berjongkok guna melihat wajah putri nya yang tengah menyusu.
"Kamu haus ya nak?"tanya Arya sambil mengusap pipi putri nya.
"Jangan di ganggu dulu"ujar Nindy memperingati saat tangan Arya tidak berhenti mengusap-usap pipi putri nya.
Arya suka sekali menganggu Zoya jika putri nya sedang menyusu seperti ini dan berakhir Zoya nya menangis karena merasa terganggu.
Arya mengangguk patuh karena tidak mau membuat Zoya menangis karena bisa repot nanti.
"Udah kenyang langsung tidur"ujar Arya saat melihat putri kecil nya perlahan memejamkan mata.
"Nama nya juga bayi, udah kenyang ya tidur"ujar Nindy.
Dengan perlahan Nindy menarik sumber makan putri nya dari bibir kecil itu dan dengan pelan Nindy bangun dan berjalan menuju box bayi yang tidak jauh dari tempat tidur yang tadi dirinya duduki.
Nindy membaringkan tubuh Zoya di dalam box bayi dengan perlahan-lahan. Zoya memiliki dua box bayi, yang pertama ada di kamar ini lalu yang kedua di kamar milik nya.
"Cantik banget sih kamu nak"ujar Arya gemas karena sungguh wajah putri nya sangat cantik.
"Di bener-bener kamu versi cewek nya"ujar Nindy sambil menatap wajah putri nya yang semakin lama semakin mirip wajah Arya.
"Aku cuma kebagian ngandung sembilan bulan nya aja"lanjut Nindy dengan nada sedikit kesal.
"Nanti kita bikin lagi yang mirip kamu"ujar Arya sambil menatap sang isteri dengan senyum khas nya.
Nindy menatap Arya sinis.
"Usia Zoya baru satu bulan, udah mikir mau nambah anak lagi aja"ujar Nindy tidak habis fikir dengan Arya yang sudah memikirkan untuk nambah anak lagi.
Arya tertawa kecil mendengar perkataan sang isteri.
"Enggak papa dong sayang, kita bisa rencanain mulai sekarang biar jarak Zoya dan adik nya enggak terlalu jauh"ujar Arya sambil merangkul bahu sang isteri.
"Emang kamu mau nya selisih berapa tahun?"tanya Nindy sambil menatap wajah Arya.
"Tiga atau empat tahun mungkin selisih yang pas"jawab Arya setelah berfikir sebentar.
Nindy mengangguk, dirinya setuju dengan perkataan Arya, selisih segitu sangat pas namun mau selisih berapapun dirinya tidak masalah yang penting mereka sehat tidak kurang satu pun.
Bersambung...
Jangan lupa kasih vote ya!!!
03 November 2023
04 November 2023
KAMU SEDANG MEMBACA
Arya, My Great Husband (Season 2)
FanfictionMenceritakan tentang kehidupan Arya dan Nindy setelah mereka lulus kuliah... ############################### "Jadi isteri saya sakit apa dok?"tanya Arya sambil menatap dokter Dian penasaran. "Isteri mas tidak sakit apa-apa"jawab dokter Dian. "Enggak...