#Hai semua nya....
Maaf lama update ya..
Semoga kalian suka ya sama part iniHappy reading semua!!!
"Sayang"panggil Arya dengan suara serak dari atas tempat tidur.
"Iya bentar"jawab Nindy dari arah kamar mandi.
Ceklek.
Nindy keluar dari kamar mandi lalu berjalan mendekati Arya yang sedang berbaring di atas tempat tidur.
"Di bilangin jangan di tinggal kok malah kamu tinggal sih aku nya"ujar Arya sambil menatap Nindy kesal.
"Aku kebelet, makanya aku ke kamar mandi bentar tadi"ujar Nindy lalu naik ke atas tempat tidur.
"Peluk"ujar Arya saat Nindy sudah berbaring di samping nya.
Nindy pun segera memeluk tubuh Arya yang masih terasa hangat.
"Jangan di tinggal-tinggal lagi"ujar Arya.
"Iya, enggak di tinggal-tinggal lagi"jawab Nindy sambil mengusap pelan kepala belakang Arya.
Ya beginilah sifat Arya kalau sedang sakit, manja dan tidak mau jauh dari Nindy.
Bahkan saat Nindy ingin pergi mandi sekalipun, cowok itu akan terus memanggil hingga Nindy berada dalam pandangan nya lagi.
Makan malam pun harus Nindy lakukan di dalam kamar karena Arya enggak di tinggal.
Intinya Arya tidak akan membiarkan Nindy hilang dari penglihatan nya walaupun untuk sebentar saja.
Kedua orang tua Arya yang baru mengetahui sifat anak mereka yang manja jika sedang sakit hanya bisa menggelengkan kepala.
"Masih pusing kepala nya?"tanya Nindy.
Arya mengangguk pelan dalam pelukan Nindy.
"Yaudah tidur lagi aja"ujar Nindy.
"Kalau aku tidur, kamu jangan pergi kemana-mana, di sini aja temenin aku"ujar Arya sambil menatap wajah Nindy dari bawah.
Nindy mengangguk.
"Iya, aku di sini terus"jawab Nindy.
Arya pun mempererat pelukan nya pada pinggang Nindy dan semakin merapatkan tubuh nya ke tubuh sang isteri.
Awal nya Nindy tidak masalah saat Arya memeluk nya seperti ini namun entah kenapa lama-kelamaan perut nya terasa keram.
Nindy mencoba untuk tidak meringis kesakitan agar Arya tidak tergangguk, namun rasa keram itu terus muncul dan membuat nya tidak bisa lagi menahan untuk meringis kesakitan.
"Sssshhhh"ringis Nindy saat rasa keram itu muncul.
Arya yang memang belum sepenuh nya terlelap, saat mendengar suara ringisan dari Nindy pun langsung membuka mata nya dan menatap ke arah wajah sang isteri.
"Kamu kenapa?"tanya Arya khawatir saat melihat raut wajah Nindy yang seperti sedang menahan sakit.
"Perut aku tiba-tiba aja keram"jawab Nindy pelan.
Arya yang mendengar itu langsung bangun.
"Kita ke dokter"ujar Arya.
Nindy langsung menggeleng.
"Enggak usah"jawab Nindy.
"Enggak usah apa, kamu keram ini"ujar Arya sambil menatap Nindy.
"Kayak nya dia cuma kaget aja"ujar Nindy.
"Kaget gimana maksud kamu?"tanya Arya tidak paham.
"Dia kaget soalnya kamu meluk dia erat banget"jawab Nindy.
"Yang bener?"tanya Arya.
Nindy mengangguk yakin.
Tangan Arya terulur ke arah perut Nindy, cowok itu menyikap baju tidur Nindy ke atas hingga memperlihat kan perut Nindy.
"Sayang, maafin ayah ya. Ayah enggak sadar kalau meluk kamu erat banget tadi"ujar Arya sambil mengusap perut Nindy.
"Ayah lupa kalau ada kamu di perut bunda, maafin ayah ya"lanjut Arya lalu mencium perut Nindy.
Nindy yang melihat interaksi Arya dengan bayi dalam kandungn nya tanpa sadar tersenyum.
"Kayak nya dia denger suara kamu"ujar Nindy sambil mengusap kepala Arya dengan lembut.
"Oh ya?"tanya Arya menatap Nindy tidak yakin.
Nindy mengngguk.
"Habis kamu ngomong gitu, perut aku udah enggak keram lagi"jawab Nindy sambil tersenyum menatap Arya.
Arya tersenyum lalu kembali menatap perut Nindy.
"Kamu denger suara ayah sayang?"tanya Arya sambil mengusap perut Nindy.
"Kamu suka ayah ajak ngobrol kayak gini?"tanya Arya lagi.
"Iya ayah aku suka"ujar Nindy menirukan suara anak kecil.
Arya tertawa saat mendengar suara Nindy yang sedang menirukan suara anak kecil.
"Kalau kamu suka, nanti ayah akan sering-sering ajak kamu ngobrol kayak gini"ujar Arya lalu mencium perut Nindy.
"kamu sayang banget sama dia?"tanya Nindy.
"Kenapa nanya nya gitu?"tanya Arya sambil menatap Nindy.
"Enggak papa, cuma pengen tahu aja"jawab Nindy.
"Enggak ada seorang ayah yang tidak sayang pada anak nya Nin"ujar Arya.
"Tapi kamu tetap sayang kan sana aku?"tanya Nindy.
"Dan enggak ada seorang suami yang tidak menyayangi isteri nya"jawab Arya.
"Pilih aku atau dia?"tanya Nindy.
"Maksud nya?"tanya Arya tidak mengerti.
"Jika harus memilih untuk menyelamat kan satu di antara kita, siapa yang akan kamu pilih untuk di selamatkan?"tanya Nindy.
Mendengar pertanyaan Nindy membuat Arya langsung mengubah raut wajah nya menjadi datar.
Bersambung...
Tanda bintang nya jangan lupa di tekan ya!!!
20 Desember 2022
09 April 2023
KAMU SEDANG MEMBACA
Arya, My Great Husband (Season 2)
FanfictionMenceritakan tentang kehidupan Arya dan Nindy setelah mereka lulus kuliah... ############################### "Jadi isteri saya sakit apa dok?"tanya Arya sambil menatap dokter Dian penasaran. "Isteri mas tidak sakit apa-apa"jawab dokter Dian. "Enggak...