BAB 31.

2K 60 2
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.






#Aku kasih double update buat kalian!!!!

Tapi maaf part ini enggak panjang...

Happy reding semua!!!!








Seperti janji Arya kemaren pada Nindy kemaren bila hari ini cowok itu kan mengantarkan dirinya ke mall untuk membeli skincare yang aman untuk ibu hamil.

Kini mereka sudah berada di parkiran mall.

"Nanti beli es krim dulu ya Ar"ujar Nindy sambil melepas sabuk pengaman nya.

"Iya"jawab Arya lalu membuka pintu mobil.

Sampai di luar, Arya berjalan mengelilingi mobil lalu berhenti di samping pintu yang menjadi tempat Nindy duduk lalu membuka nya perlahan.

Nindy turun dengan langkah pelan.

"Makasih"ujar Nindy pada Arya yang tadi membuka kan pintu untuk nya.

Arya hanya mengangguk sambil tersenyum lalu segera menutup pintu mobil nya.

Mereka pun melangkah masuk ke dalam mall dengan tangan yang saling bertautan.

Sampai di dalam mall, kedua nya langsung berjalan mencari kedai es krim untuk membeli es krim seperti keingianan Nindy.

Setelah mencari cukup lama, akhir nya kedua nya menemukan kedai es krim.

Mereka pun segera berjalan ke kedai es krim itu lalu segera memesan es krim.

"Mau varian apa?"tanya Arya pada sang isteri.

"Emmm...coklat aja"jawab Nindy setelah melihat papan yang berisikan nama varian es krim.

Arya mengangguk lalu segera memesan es krim varian rasa coklat.

Tak lama setelah Arya memesan, pesanan pun jadi dan Arya segera membayar nya.

"Nih es krim nya"ujar Arya sambil memberikan cone kecil yang berisi es krim varian rasa coklat.

Nindy menerima cone es krim yang Arya berikan dengan antusias lalu segera menjilati es krim itu.

"Makan sambil duduk sayang"ujar Arya mengingatkan sang isteri.

Nindy mengangguk lalu berjalan ke kursi yang letak nya tidak jauh dari kedai es krim.

"Kamu habisin dulu aja es krim nya, aku mau ke toilet sebentar"ujar Arya saat Nindy sudah duduk di kursi.

Nindy mengangguk.

"Jangan lama-lama"ujar Nindy sambil menatap Arya dari bawah.

"Iya"jawab Arya sambil mengusap pelan kepala Nindy lalu cowok itu berjalan meninggalkan Nindy yang sedang asik memakan es krim.

Selepas kepergian Arya, perempuan itu memilih fokus menghabiskan es krim nya.

Sedang asik-asik nya memakan es krim, perempuan itu tidak sengaja melihat kedai yang menjual arum manis.

Setelah memkan es krim nya yang tinggal sedikit, tanpa banyak berfikir, perempuan itu langsung bangun dari duduk nya lalu berjalan ke kedai yang menjual arum manis.

Sampai di depan kedai penjual arum manis, mata Nindy langung berbinar saat melihat arum manis dengan berbagai warna dan bentuk.

"Mau beli mbak?"tanya laki-laki yang Nindy yakini adalah penjual arum manis.

Nindy mengangguk cepat.

"Mau beli berapa?"tanya laki-laki itu.

"Satu"jawab Nindy.

Laki-laki itu mengangguk lalu mengambil satu bungkus arum manis dan memberikan nya pada Nindy.

Nindy langsung membuka tas nya setelah menerima bunhkus arum manis.

Namun perempuan itu tidak menemukan uang sepeserpun di dalam tas nya.

Nindy merutuki kebodohan nya, perempuan itu baru ingat bila memang dirinya tidak menyimpan uang di dalam tas nya.

"Bentar ya mas"ujar Nindy lalu mengambil hp nya untuk menelfon Arya.

Belum sempat Nindy menelfon Arya, seseorang menepuk punggung nya dari belakang.

Nindy langsung membalikan badan nya dan langsung merasa lega karena orang yang menepuk punggung nya adalah Arya, suami nya.

"Ngapain di sini?"tanya Arya sambil menatap wajah Nindy.

"Mau ini"jawab Nindy sambil menunjukan arum manis ke arah Arya.

Arya menggelengkan kepala nya tanda melarang Nindy membeli arum manis.

Nindy cemberut.

"Jangan makan manis-manis terus, nanti gigi kamu sakit"ujar Arya mengingatkan sang isteri.

"Tapi pengen ini"ujar Nindy sambil menatap arum manis.

"Tadi kan minta nya cuma es krim, kenapa jadi tambah arum manis?"tanya Arya.

Nindy menggeleng.

"Enggak tahu, tiba-tiba lihat arum manis jadi aku nya kepengen"jawab Nindy jujur.

"Beliin ya, janji enggak makan banyak-banyak"ujar Nindy memohon.

"Aku enggak percaya"ujar Arya.

"Beneran, nanti aku makan nya di depan kamu"ujar Nindy meyakin kan sang suami.

"Udah mas beliin aja, kasian itu adek nya udah kepengen banget"ujar laki-laki yang sedari tadi melihat perdebatan kecil Nindy dan Arya.

Kalau di lihat dari postur memang mereka kelihatan seperti adek kakak, di tambah Nindy sekarang memakai dress bermotif bunga membuat perempuan itu kelihatan seperti anak remaja.

"Emang muka saya setua itu ya mas?"tanya Arya sambil menatap laki-laki itu dengan wajah datar.

Laki-laki itu menggaruk belakang kepala nya yang tidak gatal.

"Enggak sih mas"jawab laki-laki itu ragu.

"Sayang beliin"ujar Nindy sambil memegang satu tangan Arya.

Arya menatap wajah Nindy.

"Beliin ya"ujar Nindy memohon.

Arya menghela nafas, cowok itu tidak tega melihat wajah memohon sang isteri.

"Yaudah aku beliin"ujar Arya lalu mengambil uang ya berada di saku celana nya dan memberikan nya pada pedagang arum manis.

Nindy bersorak senang lalu memberikan satu kecupan di pipi Arya sebagai ucapan terima kasih.

Arya menatap Nindy.

"Makasih"ujar Nindy sambil tersenyum menatap Arya.

Arya hanya mengngguk.

"Yuk pergi"ajak Arya.

Nindy mengangguk.

Lalu kedua nya pun berjalan menjauh dari kedai arum manis dengan tangan yang saling bertautan.





Bersambung...


Jangan lupa vote dan komen semua!!!

03 Desember 2022
22 Maret 2023

Arya, My Great Husband (Season 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang