BAB 54.

1.5K 50 3
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


#Hai semua...

Aku lagi pengen update banyak biar cerita ini segera ending.

Part ini mungkin enggak terlalu panjang tapi semoga kalian tetap suka ya..

Happy Reading Semua!!!






"Mbak Isla asal mana?"tanya Nindy sambil memotong-motong sayur buncis.

"Saya asal Bandung bu"jawab mbak Isla, perempuan itu sedang mengaduk sayur sup yang berada di dalam panci.

"Mbak Isla udah nikah?"tanya Nindy.

"Sudah bu, kebetulan mas Ari itu suami saya"jawab mbak Isla.

"Yang bener mbak?"tanya Nindy masih belum percaya.

Mbak Isla tersenyum lalu mengangguk.

"Wah mbak sama mas Ari pasti seneng karena bisa kerja satu tempat kayak gini?"tanya Nindy.

Mbak Isla tersenyum sambil mengangguk.

"Kita sangat senang saat pak Bayu meminta kita berdua untuk bekerja bersama apalagi tempat kita bekerja merupakan rumah anak nya sendiri"jawab mbak Isla.

"Kalau boleh tahu mbak sama mas Ari udah berapa lama nikah?"tanya Nindy sambil memasukan bumbu untuk di tumis.

"Hampir tiga tahun bu"jawab mbak Isla.

"Sudah punya anak?"tanya Nindy.

Mbak Isla tersenyum lalu menggeleng.

"Ah...maaf mbak, saya tidak bermaksud"ujar Nindy merasa tidak enak.

"Tidak apa-apa bu, mungkin belum saat nya di kasih"jawab mbak Isla.

"Bu, ini sayur nya sudah matang"ujar mbak Isla memberi tahu.

"Langsung di pindah mangkuk aja mbak, terus nanti di taruh di meja makan!"suruh Nindy.

Mbak Isla mengangguk lalu segera melakukan apa yang majikan nya suruh.

"Mbak tolong lanjutin tumis nya dulu ya, saya mau bikin susu dulu"ujar Nindy saat mbak Isla sudah kembali ke dapur.

Mbak Isla mengangguk lalu melanjutkan pekerjaan Nindy.

Nindy sendiri langsung membuat susu.

Setelah selesai membuat susu dan menaruhnya di meja makan, Nindy pamit pada mbak Isla untuk memanggil Arya yang berada di dalam kamar karena makanan udah siap di atas meja.

Ceklek.

"Arya"panggil Nindy setelah membuka pintu kamar.

Arya yang sedang menelfon hanya menatap Nindy sebentar lalu melanjutkan telfonan.

Nindy berjalan mendekati Arya.

"Makan malam udah siap"ujar Nindy pelan karena takut mengganggu Arya yang sedang menelfon.

Arya mengangguk lalu memberi kode Nindy untuk menunggu sebentar.

Nindy mengangguk lalu berjalan ke sofa.

Setelah menunggu cukup lama akhirnya Arya selesai juga telfonan.

"Ayo makan"ajak Nindy saat Arya berjalan mendekati Nindy.

Arya mengangguk lalu mereka bedua berjalan keluar kamar.

"Mau makan pakai apa?"tanya Nindy setelah Arya duduk di kursi.

"Tumis buncis sama ayam goreng aja"jawab Arya setelah melihat menu makn malam yang tersaji di atas meja.

Nindy mengangguk lalu segera mengambilkan makanan untuk Arya.

"Nah makan!"suruh Nindy setelah menaruh piring yang sudah berisi makanan ke atas meja tepat di depan Arya.

Arya mengangguk lalu segera memakan makanan yang Nindy sudah ambilkan.

"Mbak Isla"panggil Nindy sambil mengambil nasi dan menaruhnya di atas piringnya.

Tak lama setelah Nindy memanggil, mbak Isla pun datang.

"Ada yang bisa saya bantu bu?"tanya mbak Isla pada Nindy.

"Mbak, tolong panggilkan pak Imam sama mas Ari!"suruh Nindy.

Mbak Isla mengangguk lalu segera memanggil pak Imam dan mas Ari yang berada di depan rumah.

"Ngapain minta mbak Isla panggil pak Imam sama mas Ari?"tanya Arya.

"Aku mau ajak mereka makan, ya anggap aja ini sebagai salam perkenalan dari kita buat mereka"jawab Nindy.

Arya mengangguk mengerti.

"Enggak papa kan aku ajak mereka makan bareng kita?"tanya Nindy.

Arya mengangguk.

Nindy tersenyum senang.

Lalu tak lama, orang yang di tunggu Nindy pun datang.

"Ada apa ya bu manggil kita?"tanya pak Imam mewakili.

"Kalian duduk gih!"bukannya menjawab, Nindy malah meminta mereka untuk duduk.

Ketiga nya bukannya segera duduk malah saling pandang satu sama lain.

"Maaf bu, ini maksudnya gimana ya?"tanya pak Imam tidak mengerti.

"Kalian duduk di kursi terus kita makan malam bareng"jawab Nindy menjelaskan.

"Tidak usah bu, kita bisa makan malam di belakang"tolak mbak Isla.

"Saya tidak terima penolakan, jadi kalian silakan duduk"ujar Nindy sambil menatap ketiga nya.

"Udah kalian duduk aja!"suruh Arya pada akhirnya setelah diam mendengarkan.

Dengan ragu ketiga pun duduk di kursi.

"Ngapain masih diam! Ayo pada ambil makanan nya"ujar Nindy saat melihat ketiga nya hanya diam saja.

"Enggak usah sungkan gitu, kalian ambil aja!"suruh Nindy.

Ketiga nya tersenyum sambil mengangguk lalu bergantian mengambil nasi dan lauk yang tersaji di atas meja makan.

Nindy tersenyum lalu mulai memakan makanan nya.

"Kalau mau nambah enggak papa, saya malah seneng"ujar Nindy di sela-sela kunyahannya.

"Jangan ngomong kalau lagi makan"ujar Arya memperingati sang isteri.

Nindy nyengir sambil menatap Arya.

Setelah nya mereka makan dengan diam dan hanya terdengar suara tentingan antara sendok dan piring.






Bersambung...

Jangan lupa buat vote dan komen!!

30 April 2023
29 Mei 2023

Arya, My Great Husband (Season 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang