BAB 20.

2.7K 70 5
                                    

#Hai pembaca!!!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

#Hai pembaca!!!!

Aku balik dengan membawa part terbaru dari kisah Arya dan Nindy.

Maaf ya kalau update ku lama, biasa aku nya sibuk sama tugas sekolah, belum lagi aku sebentar lahi ujian jadi mungkin update nya akan sedikit lama.

Gimana nih part ini?
Seru enggak?
Bikin greget enggak?
Atau malah kalian makin enggak suka bahkan eneg sama cerita ku?

Apapun komen kalian aku tetap hargai karena itu hak kalian tapi satu yang harus kalian ingat, JAGA KETIKAN KALIAN, mungkin ketikan kalian enggak bermaksud menjatuh kan atau pun membuat aku kesal tapi kalau pas aku baca nya dalam keadaan suasana hati yang enggak baik bisa buat aku males buat update bahkan bisa buat aku enggk punya ide buat lanjutin cerita ini.

Buat yang baca "HAPPY READING YA!!!!"

Arya tersenyum sambil menatap kantong plastik yang berada di tangan kanan nya, kantong plastik itu berisi jagung rebus seperti keinginan sang isteri tadi.

Tadi saat di jalan Arya tidak sengaja bertemu dengan penjual jagung rebus dan tanpa berfikir lama cowok itu langsung membeli nya.

Arya berjalan dengan semangat memasuki toko, cowok itu tidak sabar untuk segera memberikan jagung pada sang isteri.

Saat baru menginjakan kaki nya di dalam toko, mata Arya langsung tertuju pada sang isteri yang duduk di sofa sabil merintih kesakitan di tambah dua pegawai di toko nya yang sedang mencoba membantu Nindy.

Tanpa banyak membuang waktu, Arya langsung berjalan cepat ke arah sang isteri.

"Sayang, kenapa?"tanya Arya sambil menaruh kantong plastik di samping Nindy dan berjongkok di depan perempuan itu.

Kedua pegawai yang melihat ada bos mereka, langsung saja menyingkir dan memberi ruang untuk kedua nya.

"Perut aku sakit"jawab Nindy sambil berusaha menahan air mata nya yang akan jatuh membasahi pipi.

Tanpa bertanya lagi, Arya langsung mengangkat tubuh Nindy ke atas gendongan nya dan membawa nya kelur dari toko.

Brak.

"Sabar sayang, kita ke rumah akit"ujar Arya sambil menyakalan mesin mobil.

"Sakit Arya"adu Nindy dengan suara pelan sambil terus memegangi perut nya.

"Iya sayang, kamu sabar ya"jawab Arya sambil mengusap kepala Nindy, berharap usapan nya dapat mengurangi rasa sakit yang Nindy rasakan.

Untung saja letak rumah sakit tidak jauh dari toko.

Setelah memakirkan mobil nya, Arya segera membuka pintu mobil lalu berjalan memutar ke pintu di mana Nindy duduk.

Arya membuka pintu mobil lalu segera membuka sabuk pengaman yang Nindy pakai.

Arya, My Great Husband (Season 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang