BAB 40.

1.9K 49 1
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




#Hai semua nya!!!

Maaf ya buat kalian nunggu lama.

Semoga kalian suka ya sama part ini...

Oh iya, ngomong-ngomong kalian pada umur berapa sih?
Kita seumuran enggak ya kira-kira?
Kasih tahu ya kali aja kita seumuran..


Happy Reading Semua!!!!
















"Kamu pernah cemburu enggak sama Al?"tanya Nindy sambil mengusap telapak tangan Arya yang sedang dirinya genggam.

"Cemburu gimana?"tanya Arya sambil menatap Nindy sekilas karena cowok itu sedang menyetir jadi tidak bisa menatap Nindy lama.

Mereka sedang berada di dalam mobil yang Arya kendarai menuju mall, seperti yang sudah Arya janjikan tadi malam.

"Ya cemburu, Al kan sering usap-usap perut aku, sering temenin aku keluar kalau kamu lagi enggak bisa nemenin, sering ajak dia ngobrol juga"jawab Nindy sambil meletak kan telapak tangan Arya pada perut nya.

Arya mengusap perut Nindy dengan lembut.

"Bohong kalau aku bilang enggak cemburu, tapi aku percaya sama Al. Cowok itu tahu batasan dan menghormati aku sebagai suami kamu"ujar Arya sambil menatap wajah sang isteri sekilas.

"Dan cuma Al yang aku percaya buat jaga dan temani kamu saat aku lagi enggak ada di dekat kamu"lanjut Arya.

Nindy tersenyum, perempun itu lega dengan jawaban Arya.

Jujur Nindy sedikit takut bila hubungan Arya dan Alvian akan merenggang akibat masalah ini tapi setelah mendengar jawaban Arya, perempuan itu sedikit lega.

Sebisa mungkin Nindy tidak akan terlalu dekat dengan Alvian guna menjaga perasaan Arya sebagai suaminya.

"Ngomong-ngomong perkembangan rumah gimana?"tanya Nindy sambil menatap wajah Arya dari samping.

"Udah hampir sembilan puluh lima persen"jawab Arya.

"Berarti bentar lagi selesai dong?"tanya Nindy dengan antusias.

Arya mengangguk.

"Aku mau lihat ke sana boleh enggak?"tanya Nindy.

"Nanti ya kalau udah bener-bener jadi, kalau sekarang-sekarang ini masih bahaya buat kamu"jawab Arya.

"Tapi sesuai kan sama keinginan aku, maksud nya kamu enggak rubah konsep nya di belakang aku?"tanya Nindy.

"Enggak ada yang di rubah sayang, semua nya sama persis seperti yang kamu inginkan"jawab Arya sambil mengusap puncuk kepala Nindy dengan gemas.

Nindy mengangguk mengerti.

"Aku enggak sabar buat segera nempati rumah nya"ujar Nindy.

"Sabar ya, sebentar lagi kita bakal tempati rumah itu"ujar Arya sambil tersenyum ke arah sang isteri.

Arya, My Great Husband (Season 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang