#Hai semua...
Update lagi dong aku....
Senang enggk aku update banyak gini?Kalau senang tandanya harus kasih vote dulu!!!!
Happy Reading Semua!!!
Ceklek.
Nindy yang sedang menyuapi ayah Bimo pun langsung mengalihkan pandangan nya ke arah pintu yang baru saja di buka.
Nindy tersenyum saat melihat Arya masuk ke dalam ruang rawat sang ayah.
Arya datang tidak dengan tangan kosong, cowok itu membawa kantung plastik yang Nindy yakini berisi menu makan siang.
"Arya maaf ya jadi ngerepotin kamu"ujar bunda Irma sambil menerima kantung plastik yang Arya berikan.
"Enggak kok bun"jawab Arya sambil tersenyum.
"Bunda sama mbak Isla makan dulu aja!"suruh Arya.
Bunda Irma mengangguk sambil tersenyum lalu menyuruh mbak Isla untuk ikut makan dengan nya.
Arya berjalan ke arah bangkar ayah Bimo.
Nindy tersenyum sambil menatap Arya lalu menyalami tangan Arya dan Arya tidak lupa mencium singkat kening Nindy.
"Ayah sakit apa?"tanya Arya sambil menyalami tangan ayah Bimo.
"Ayah cuma kecapean aja"jawab ayah Bimo.
"Dan tekanan darah naik kalau ayah lupa"tambah Nindy mengingatkan ayah Bimo.
Nindy menaruh mangkuk bubur yang sudah habis di atas meja lalu mengambil gelas yang berisi air putih dan memberikan pada ayah Bimo.
"Ayah jangan terlalu capek, Arya bisa kok bantu-bantu di resto"ujar Arya.
Cowok itu kini duduk di pinggir bangkar tempat ayah Bimo.
"Nindy juga bisa bantu, ayah jangan lupa kalau Nindy termasuk lulusan terbaik kemaren"ujar Nindy menambahi.
Ayah Bimo tersenyum mendengar perkataan anak dan menantunya.
"Ayah enggak mau nambah beban kamu Ar, ngurus toko dan perusahaan pasti udah menguras tenaga apalagi kalau kamu harus ikutan ngurus resto ayah"ujar ayah Bimo.
"Dan ayah enggak mau libatin kamu, kamu lagi hamil besar, ayah enggak mau terjadi sesuatu sama kamu ataupun kandungan kamu"lanjut ayah Bimo sambil menatap wajah sang putri.
"Lagi pula ada bunda yang bantuin ayah, terus ada Geri dan Sadam yang akan bantuin ayah ngurus resto"ujar ayah Bimo.
Informasi, Geri dan Sadam adalah tangan kanan ayah Bimo untuk membantu mengurus resto di beberapa cabang.
"Kalau ada mereka kenapa ayah bisa sampai tumbang, pasti ayah paksaain diri buat ngurus sendiri kan?"tanya Nindy.
"Ayah kerja seperti biasa, cuma mungkin emang lagi apes aja makannya sampai tumbang dan berakhir di rumah sakit"jawab ayah Bimo.
Nindy menghela nafas.
"Kamu makan dulu sana!"suruh ayah Bimo pada sang putri.
"Nindy makan tapi ayah minum obat nya dulu"jawab Nindy lalu mengambil obat yang berada di atas meja.
Selesai membatu ayah Bimo meminum obat, Nindy langsung di minta Arya untuk makan siang dulu.
"Tadi nya mau beliin kamu udang asam manis tapi habis, jadinya aku beliin cumi pedas manis"ujar Arya sambil memberikan Nindy kotak nasi pada Nindy.
Tadi waktu telfonan, Nindy meminta arya untuk di belikan udang asam manis untuk menu makan siang nya.
"Iya, enggak papa"jawab Nindy lalu segera memakan makanan nya.
"Kamu enggak makan?"tanya Nindy.
"Iya nanti aku makan, aku mau sholat dulu"jawab Arya.
"Kamu udah sholat?"tanya Arya.
"Udah, tadi bareng mbak Isla"jawab Nindy.
Arya mengangguk.
"Aku sholat dulu kalau gitu"ujar Arya lalu berdiri.
Nindy mengangguk lalu Arya pun berjalan keluar dari ruang rawat ayah Bimo.
"Nin, bunda mau pulang bentar, mau ambil keperluan ayah selama di rawat di sini"ujar bunda Irma, perempuan itu baru saja keluar dari kamar mandi.
Ayah Bimo memang akan di rawat tiga hati di rumah sakit karena tekanan darah nya masih belum stabil.
"Tadi bunda ke sini naik apa?"tanya Nindy.
"Tadi bunda naik taksi"jawab bunda Irma.
"Kalau gitu bunda di antar mas Ari aja"ujar Nindy.
Bunda Irma mengangguk setuju.
Nindy juga meminta mbak Isla untuk ikut agar bisa membantu di sana dan juga agar setelah mengantar bunda kembali ke rumah sakit, mbak Isla dan mas Ari bisa langsung melanjutkan perjalanan pulang ke rumah.
Ceklek.
"Kok sepi? Pada kemana?"tanya Arya saat baru saja masuk ke dalam ruang rawat dan hanya menemukan Nindy yang baru saja selesai makan dan ayah Bimo yang masih tidur.
"Bunda pulang buat ambil keperluan ayah selama di sini terus mbak Isla aku suruh ikut biar nanti bisa sekalian langsung pulang"jawab Nindy.
Arya mengangguk lalu duduk di samping Nindy.
"Kamu makan dulu!"suruh Nindy sambil meletak kotak nasi di meja depan Arya.
"Ar, aku izin temenin bunda jaga ayah di sini boleh?"tanya Nindy.
"Nanti kita bahas, aku mau makan dulu"jawab Arya tanpa melihat ke arah Nindy.
Nindy pun mengangguk dan tidak mengajak Arya bicara lagi.
Selagi menunggu Arya makan, Nindy memilih menyandarkan badan nya di sandaran sofa lalu mengusap pelan perut buncit nya.
Bersambung...
Jangan lupa buat Vote dan Komen!!
05 Mei 2023
30 Mei 2023
KAMU SEDANG MEMBACA
Arya, My Great Husband (Season 2)
FanfictionMenceritakan tentang kehidupan Arya dan Nindy setelah mereka lulus kuliah... ############################### "Jadi isteri saya sakit apa dok?"tanya Arya sambil menatap dokter Dian penasaran. "Isteri mas tidak sakit apa-apa"jawab dokter Dian. "Enggak...