#Hai semua....
Semoga suka sama part ini ya!!!
Happy Reading Semua!!!
"Ar, kita sholat magrib dulu yuk"ajak papa Bayu pada putra nya yang berada di kursi dekat bangkar Nindy.
"Papa sama ayah duluan aja, nanti Arya nyusul"jawab Arya tanpa mengalihkan mata nya dari wajah sang isteri.
"Sholat dulu Ar!"suruh Nindy dengan suara pelan.
"Iya, bentar lagi"jawab Arya.
"Aku enggak papa kamu tinggal bentar, ada bunda, mama, sama mbak Isla yang temani aku di sini"ujar Nindy.
"Sholat gih!"suruh Nindy lagi.
Arya mengangguk sambil tersenyum.
Sejak kembali setelah pulang untuk pergi mandi hingga menjelang malam tiba, Arya tidak pernah beranjak pergi dari samping sang isteri, cowok itu hanya akan pergi untuk sholat dan ke kamar mandi. Arya tidak pernah tenang bila harus meninggalkan Nindy terlalu lama, Nindy sendiri juga tidak mau di tinggal Arya lama-lama.
Hingga menjelang malam tiba, Nindy belum juga menyelesaikan pembukaan nya. Terakhir dokter cek, perempuan itu baru pembukaan tujuh, yang artinya masih ada tiga pembukaan lagi yang harus di selesaikan.
Setiap Nindy mengalami kontraksi, Arya terus berada di samping Nindy guna menenangkan dan memberi semangat pada sang isteri.
Ceklek.
Arya berjalan masuk ke dalam ruang rawat Nindy di ikuti papa Bayu dan ayah Bimo.
"Mama, bunda, sama mbak Isla sholat dulu aja! Biar Arya yang temani Nindy di sini"suruh Arya pada ketiga perempuan yang berada di ruang rawat Nindy.
Mama Fina mengangguk.
"Kamu makan dulu Ar, tadi mama udah beliin kamu makam malam"ujar mama Fina pada anak nya.
Arya berjalan mendekati mama Fina.
"Kalian berdua juga makan malam dulu"lanjut mama Fina pada kedua lelaki yang usia nya hampir sama.
Mama Fina langsung menata makanan untuk ketiga lelaki itu di bantu bunda Irma.
"Mama udah makan?"tanya papa Bayu setelah duduk di sofa.
"Udah, tadi waktu kalian pergi sholat"jawab mama Fina.
Papa Bayu mengangguk lalu segera makan dan di ikuti ayah Bimo.
"Makan Ar!"suruh bunda Irma saat melihat menantu nya tidak kunjung menyentuh menu makan malam.
Arya mengangguk lalu bangkit dari duduk nya sambil mengambil makanan nya dan membawa nya ke kursi dekat bangkar Nindy.
"Makan Ar!"suruh Nindy pada Arya yang baru saja duduk di kursi.
Arya mengangguk.
"Kamu mau ini?"tanya Arya sambil menunjukan menu makan malam hari ini.
Nindy menggeleng.
"Aku Tadi udah makan, di suapi bunda"jawab Nindy.
Arya mengangguk lalu segera memakan makanan nya.
"Kalian pulang ke Vila dulu aja! Biar Arya yang di sini temani Nindy"suruh Arya pada kedua orang tua nya, mertua nya, dan juga mbak Isla.
"Bunda di sini aja Ar, temani kalian"ujar bunda Irma.
Arya menggeleng.
"Lebih baik bunda pulang untuk istirahat, begitu pun dengan ayah, mama, papa, dan mbak Isla. Nanti kalau ada apa-apa Arya bakalan kabari kalian"ujar Arya.
"Kamu yakin enggak mau kita temani?"tanya mama Fina.
Arya mengangguk yakin.
"Arya enggak papa. Mama istirahat aja ya"jawab Arya.
"Yasudah kita pulang ke vila aja dulu, kita juga harus mandi"ujar mama Fina setuju dengan Arya.
"Kalau ada apa-apa langsung kabari kita ya Ar"ujar bunda Irma yang akhirnya setuju.
Arya mengangguk.
Lalu setelah nya mereka pun pulang ke vila untuk sekedar mandi dan beristirahat sebentar.
Pukul sebelas malam, dokter mengatakan bila Nindy akan segera siap untuk melahirkan, bahkan kini Nindy sudah di pindahkan ke ruang bersalin.
Arya tidak lupa mengabari keluarga nya yang berada di vila.
Ah iya hampir lupa, Alvian sudah berada di rumah sakit sejak pukul sepuluh malam, tadi nya Alvian mau datang lebih awal namun karena dirinya tidak bisa meninggalkan begitu saja tanggung jawab nya maka dari itu pukul sepuluh malam, Alvian baru sampai di rumah sakit.
"Kok gue deg-deg kan kan ya"ujar Alvian sambil mondar-mandir di depan pintu bersalin.
"Ini kenapa enggak operasi aja sih Ar?"tanya Alvian pada Arya.
"Nindy enggak mau"jawab Arya. Cowok itu juga mondar-mandir tidak tenang.
"Arya"panggil bunda Irma. Ibu mertua nya datang bersama ayah mertua nya dan juga kedua orang tua nya.
"Nindy gimana?"tanya bunda Irma.
"Nindy ada di dalam, Arya belum tahu gimana keadaan nya sekarang"jawab Arya.
"Kamu kapan datang nya?"tanya mama Fina pada ponakan nya.
"Tadi jam sepuluh bun"jawab Alvian lalu menyalai tangan ke empat orang tua itu.
Mama Fina mengangguk paham.
Ceklek.
"Isteri saya gimana dok?"tanya Arya saat dokter keluar dari ruangan.
"Sebentar lagi isteri anda akan siap untuk melahirkan. Anda silakan masuk untuk menemani"jawab dokter itu.
"Kehadiran anda di dalam sangat di butuhkan isteri anda"lanjut dokter itu.
"Mari masuk!"suruh dokter itu.
Sebelum ikut masuk, Arya terlebih dahulu menatap ke arah mama nya.
"Masuk Ar! Temani isteri kamu"suruh mama Fina seakan tahu apa yang di fikirkan anak nya.
"Semua akan baik-baik saja"lanjut mama Fina menenangkan.
Arya mengangguk pelan lalu berjalan masuk ke dalam ruang bersalin.
Bersambung...
Jangan lupa Vote dan Komen!!!!
29 Mei 2023
07 Juni 2023
KAMU SEDANG MEMBACA
Arya, My Great Husband (Season 2)
FanfictionMenceritakan tentang kehidupan Arya dan Nindy setelah mereka lulus kuliah... ############################### "Jadi isteri saya sakit apa dok?"tanya Arya sambil menatap dokter Dian penasaran. "Isteri mas tidak sakit apa-apa"jawab dokter Dian. "Enggak...