BAB 44

1.4K 48 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.






#Hai semua!!!

Kebut ending biar aku bisa buat cerita baru dengan judul baru juga...


Happy Reading Semua!!!!!!












Seperti perkataan Arya kemaren malam bila malam ini ada undangan dari salah satu klien papa Bayu yang bernama Pak Baron.

Kini Arya dan Nindy sudah berada di lobi hotel tempat acara berlangsung.

Malam ini Nindy menggunakan gaun di bawah lutut berwarna merah muda dengan aksen bunga di beberapa bagian. Sedangkan Arya, malam ini cowok itu menggunakan stelan jas berwarna hitam.

Riasan yang Nindy pakai tidak terlalu menor dan di tambah tatanan rambut yang di biarkan terurai dengan bandana cristal putih sebagai pemanis, dan di tambah perempuan itu menggunakan sepatu ber hak tiga cm berwarna hitam, menambah kesan elegan dan cantik.

Satu tangan, Arya gunakan untuk menggandeng telapak tangan sang isteri, sedangkan satu tangan nya yang lain cowok itu gunakan untuk membawa paper bag yang berisi kado untuk di berikan kepada pak Baron dan isteri nya.

Kedua nya berjalan ke tempat acara dengn langkah pelan.

"Nanti kalau udah capek bilang ya, nanti kita langsung pulang"ujar Arya memperingatkan Nindy.

Nindy mengangguk.

Mereka memasuki ruangan tempat acara di mulai, ternyata di ruangn itu sudah banyak orang yang datang.

Kedua nya memilih berjalan mencari keberadaan pak Baron dan isteri nya.

"Itu pak Baron, kita ke sana"ujar Arya saat melihat keberadaan pak Baron dan juga isteri nya.

"Bentar Ar"ujar Nindy tiba-tiba menghentikan Arya yang akan melangkah kan kaki nya menuju tempat di mana ada pak Baron dan isteri nya berada.

"Kenapa?"tanya Arya khawatir karena cowok itu melihat Nindy yang sedang memegangi perut nya.

"Aku kebelit"jawab Nindy masih sambil memegangi perut nya.

"Udah kebelet banget?"tanya Arya.

Nindy mengangguk cepat.

"Aku ke kamar mandi dulu bentar ya, kamu temuin pak Baron sama isteri nya duluan aja!"ujar Nindy.

"Aku antar aja"ujar Arya. Mana mungkin Arya tega membiarkan Nindy berjalan sendirian di keramaian orang.

Nindy menggeleng.

"Enggak usah, aku cuma bentar kok, kalau aku lama baru deh kamu nyusul"jawab Nindy dengan memberi saran.

"Beneran enggak mau aku antar aja?"tanya Arya lagi untuk meyakinkan.

Nindy mengangguk yakin.

"Iya, udah ya aku udah kebelet banget"ujar Nindy lalu berjaln menjauh dari Arya.

Arya, My Great Husband (Season 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang