END [B2] Nyonya Adalah Sosok Sensasional Dikota

635-636

Bab 635: Selesai dalam Kegelapan

Di tengah percakapan, ponsel Huo Qingyuan tiba-tiba bergetar.

Ketika dia melihat ID penelepon, Huo Qingyuan segera membungkuk dan menutupi perutnya, "Ahh, Tuan, perut ku sakit, aku harus pergi ke kantor dokter untuk pemeriksaan."

Senyum guru politik itu menegang, tetapi melihat bahwa Huo Qingyuan benar-benar tampak kesakitan, dia melambaikan tangannya dan berkata, "Pergi, pergi, pergi. Aku akan menelepon mu untuk menjawab pertanyaan ini lagi!"

Huo Qingyuan mulai berpura-pura tidak tahu. "Ahhh, perutku sakit. Selamat tinggal, Guru, aku pergi!"

"Huo Qingyuan, kamu ..."

Setelah berlari keluar dari kelas, Huo Qingyuan dengan cepat mengangkat telepon dan berkata dengan suara manis, "Kakak ipar Kedua, untuk apa kamu mencariku?"

"Ayo berbelanja," kata Yan Jinyi singkat melalui telepon.

'Kakak ipar Kedua benar-benar berinisiatif untuk mengundang saya dalam perjalanan belanja. Ini adalah kesempatan lain untuk meningkatkan hubungan ku dengan Kakak Ipar Kedua.'

Huo Qingyuan setuju dengan gembira dan bahkan secara khusus mengantar Maserati-nya ke mal.

Menurut alamat yang diberikan oleh Tan Sangsang, istri pemilik Yixin Finance sedang berbelanja di mal hari ini. Karena Yixin Finance sedang dalam persiapan untuk didaftarkan baru-baru ini, Yang Qing dan istrinya pasti dalam suasana hati yang baik.

Namun, Yan Jinyi tidak bisa menahan diri untuk tidak mengejek di kepalanya, 'Apa yang diketahui istri orang kaya ini selain pergi berbelanja dan menghambur-hamburkan uang? Mereka tidak mengalami kemajuan sama sekali.'

Ketika Huo Qingyuan tiba, dia melihat Yan Jinyi duduk di kursi santai dengan secangkir kopi.

Dia melihat ke bawah dan merapikan gaunnya sebelum bergegas dengan gembira. "Kakak Ipar Kedua, maaf membuatmu menunggu. Kenapa kamu tiba-tiba mengajakku jalan-jalan belanja? Aku tidak bolos kelas, aku meminta cuti kepada guru."

Yan Jinyi berkata dengan ekspresi jijik, "Cukup, cukup, mengambil cuti dan membolos adalah sama."

Setelah mengatakan itu, dia menyerahkan kopi di tangannya kepada Huo Qingyuan.

Huo Qingyuan terkejut dan tersanjung. "Kakak ipar Kedua, apakah ini hadiah untukku?"

"Mereka menjalankan promosi, dua cangkir dengan diskon 20%."

"..."

'Aku tidak peduli, bahkan jika itu dibeli dengan harga diskon, itu masih merupakan suguhan dari Kakak Ipar Kedua.'

'Jarang bagi Kakak Ipar Kedua untuk memberi ku hadiah. Aku dapat menandai hari ini dalam sejarah hidup ku!'

Yan Jinyi berjalan di depan sementara Huo Qingyuan mengikuti di belakangnya. Setelah beberapa pertimbangan, dia mengeluarkan ponselnya dan mengambil foto kopinya sebelum mempostingnya di WeChat Moments.

[Saya sangat senang bisa minum kopi yang dibuat oleh Kakak Ipar Kedua *tersenyum*]

Dia curiga bahwa teman-temannya ada di Instagram 24/7 karena ketika dia menyegarkan halamannya, dia menemukan bahwa dia telah menerima beberapa balasan.

[Huo Zihang: Psht, gadis kecil mudah dipuaskan.]

[Zhao Xinchen: Psht, aku bukan tangan kiri dan tangan kanan Sister Jinyi.]

[Zhuang Heng: Jangan meminumnya. Aku akan membeli secangkir kopi itu dengan harga sepuluh kali lipat dan melampirkan foto ku yang seksi dan bertanda tangan]