Bab 71 - Kejutan Putri Axia (4)

2.1K 232 9
                                    

Dihari pernikahan kaisar Fei dan permaisuri Zhang Mei di penuhi dengan masalah dan juga kejutan-kejutan tak terduga dari putri Huang Axia. Setelah menunjukkan bakatnya bermain kecapi lima senar pada siang hari di pesta jamuan makan siang, malam ini putri Huang Axia mengabarkan hal mengejutkan. Hal mengejutkan tersebut ialah bahwa ia hampir di saja diracuni oleh seseorang dari kerajaan Qing.

Putra mahkota Yong Ru yang mendengar hal itu tentu saja terkejut, ia mulai menduga bahwa rencana untuk mencelakai putri Huang Axia dilakukan oleh kaisar Wei.

Putra mahkota Yong Ru dengan cepat menatap kaisar Wei yang duduk di singgasananya dengan tatapan memincing curiga. Kaisar Wei yang merasa di curigai oleh putranya lantas menggeleng keras seraya menyangkal tuduhan putra mahkota Yong Ru. Ia memang tidak melakukan apa-apa meski sejujurnya ia kesal atas kejadian siang tadi.

Melihat respon kaisar Wei yang tampak tidak tahu apa-apa, putra mahkota Yong Ru lantas membuang pandangannya menatap permaisuri Zhang Mei yang tampak gugup saat putra mahkota Yong Ru memberi tatapan tajam padanya. Melihat reaksi permaisuri Zhang Mei membuat putra mahkota Yong Ru pun sadar bahwa pelakunya adalah saudari perempuannya.

"Tampaknya ada kesalahpahaman di sini. Pihak keluarga kerajaan sama sekali tidak memerintahkan siapapun membawa ramuan herbal ke kamar putri Huang Axia" tegas kaisar Wei berusaha menyangkal penyataan dariku.

"Benarkah begitu? Pelayan yang membawa ramuan itu ke kamar putri ini mengaku bahwa ia diperintahkan oleh dayang senior dari kerajaan Qing bernama Jiu. Pengawal pribadi putri ini sudah mencari dayang senior bernama Jiu tersebut dan setelah di selidiki ternyata dayang itu berasal dari kediaman permaisuri Zhang Mei" kataku yang berhasil membuat permaisuri Zhang Mei tak mampu menahan dirinya.

"Apa maksudmu, putri Huang Axia? Apakah kau menuduh Ben Gong yang memerintahkan untuk meracunimu?" Tanya permaisuri Zhang Mei tidak terima dituduh oleh putri Huang Axia. Padahal memang kenyataannya dialah yang merencanakan hal itu.

"Yang mulia permaisuri Zhang Mei, putri ini tidak menyebutkan bahwa anda adalah tersangkanya. Putri ini hanya mengatakan bahwa dayang bernama Jiu berasal dari kediaman anda. Terlebih lagi saat ini bukan hanya anda sendiri yang tinggal di sana bukan, setelah menikah anda kini tinggal bersama kaisar Fei di sana sementara sebelum ikut kaisar Fei ke kerajaan Zhang" balasku yang berhasil membuat putra mahkota Han Ling yang sedari tadi duduk diam mengamati malah tersenyum.

"Permaisuri Zhang Mei telah masuk kedalam jebakan. Tampaknya kaisar Fei akan mendapat banyak masalah kedepannya karna kecerobohan Isti barunya" kata putra mahkota Ling tampak senang.

"Mengapa anda begitu senang yang mulia putra mahkota Ling?" Tanya Zilong tampak tidak habis pikir dengan apa yang junjungannya itu pikirkan. "Harusnya di saat seperti ini anda harus mulai mengawasi kerajaan Huang lebih jauh. Mereka, putri Huang Axia dan kaisar Axuan sudah banyak berubah" tambah Zilong.

"Aku tahu kekhawatiran mu Zilong, hanya saja hal ini tidak bisa Ben Wang lewatkan. Pertunjukan seperti ini sangatlah jarang. Mengenai kekhawatiran mu, kita bisa pikirkan nanti. Untuk sekarang, biarkan Ben Wang menikmati pertunjukannya" jawab putra mahkota Ling.

Mendengar jawaban putra mahkota Ling, Zilong hanya mampu mendesah pasrah. Di sisi lain kaisar Fei sama sekali tidak menduga jika permaisurinya sangat ceroboh. Kaisar Fei lantas menarik permaisuri Zhang Mei untuk duduk kembali di kursinya, saat permaisuri Zhang Mei malah bungkam dan menyadari kesalahannya saat mendengar jawaban putri Axia.

Dari penjelasan putri Axia menjelaskan bahwa ia tidak menuduh siapapun. Sebab ia hanya mengatakan  dayang bernama Jiu berasal dari kediaman permaisuri Zhang Mei. Namun permaisuri Zhang Mei dengan cepat merasakan bahwa ia di tuduh sebagai dalang dari rencana peracunan terhadap putri Huang Axia.

Padahal jika di pikirkan ada banyak tersangka yang bisa dituduh dalam kasus tersebut. Pertama permaisuri Zhang Mei, kedua kaisar Fei, ketiga kepala dayang senior, keempat kaisar Wei yang memerintahkan bawahan putrinya untuk mencelakai putri Axia, kelima atas keinginan dayang senior bernama Jiu sendiri. Biasanya dayang yang menyukai junjungannya bisa melakukan hal jahat tanpa perintah ataupun sepengetahuan junjungannya. Boleh di katakan tindakan yang mereka lakukan atas dasar keinginan sendiri. Namun setelah melihat reaksi permaisuri Zhang Mei, membuat semua orang mulai menduga bahwa ia adalah dalangnya.

"Tapi sudahlah. Kedatangan putri ini kemarin ingin makan, bukan untuk membuat masalah. Jadi lupakan saja masalah ini, dan mari nikmati jamuan makan malam terakhir untuk permaisuri Zhang Mei yang besok akan berangkat menuju kerajaan Zhang" kataku yang tentu saja membuat semua orang terkejut dan tidak habis pikir dengan apa yang ku katakan.

Meminta mereka untuk melupakan tanpa menuntut keadilan dan hukuman yang sepatutnya di jatuhkan hukuman yang berat karna tindakan kejahatan dengan niat mencelakai. Putri Huang Axia memberi mereka kejutan untuk kedua kalinya dengan mengajukan perdamaian. Ia yang meminta untuk melupakan kasus yang hampir merenggut nyawanya tanpa membawanya ke jalur hukum. Mengejutkannya lagi, kaisar Axuan tampak mendukung pilihan putri Huang Axia. Sebab sedari awal ia hanya tetap diam.

Mendengar perkataan putri Huang Axia tentu saja di sambut baik oleh kaisar Wei. Kaisar Wei dengan cepat memuji kemurahan hati putri Huang Axia tak lupa ia juga mengungkapkan terima kasih karna tidak membawa masalah tersebut menjadi kian membesar.

Pesta jamuan makan malam pun berlangsung dengan khidmat. Makanan-makanan lezat pun di hidangkan tak lupa dengan iringan musik dan tarian yang menemani sesi makan bersama pada jamuan makan malam ini.

Setelah makan, mereka pun kembali dihidangkan makanan penutup berupa buah dan kue. Para tamu  mulai sibuk mengobrol masing-masing dan menikmati makanan penutup.

Selama jamuan makan malam berlangsung, permaisuri Zhang Mei lebih banyak dua di tempat duduknya. Hal itu tentu saja membuatku senang. Sebab ini adalah awal, aku baru saja memulai permainannya. Akan ku tunjukkan pada permaisuri Zhang Mei tentang bagaimana cara bermain yang sesungguhnya.

"Suasana hatimu tampaknya sedang baik" kata kaisar Axuan meneguk arak dalam cawan kecil.

"Tentu saja. Rencana balas dendam kita berjalan dengan mulus. Bahkan melebihi dari apa yang aku bayangkan, Gege" jawabku.

"Ya. Semuanya berjalan sangat lancar sampai-sampai membuat Zhen merasa ini tidak wajar" balas kaisar Axuan.

"Kau harus tetap waspada mei-mei. Permaisuri Zhang Mei dan kaisar Fei bukanlah orang yang akan menyerahkan dengan mudah seperti itu. Terlebih lagi setelah apa yang kita lakukan pada mereka di hari pernikahan keduanya" tambah kaisar Axuan memperingati.

"Aku tidak akan lengah Gege. Aku juga tidak akan menurunkan kewaspadaan ku. Lagian ini barulah awal, aku masih ingin menunjukkan banyak kejutan pada permaisuri Zhang Mei yang telah mengusikku terlebih dahulu" balasku.

"Apa maksudmu? Apakah kau masih ingin bermain-main dengan mereka?" Tanya kaisar Axuan tidak percaya dengan pikiran saudari perempuannya.

"Tentu saja. Aku tidak ingin melakukan balas dendam dengan hanya niat setengah-setengah" jawabku yang membuat kaisar Axuan menggeleng.

Hasil yang mereka dapatkan hari ini sudah mampu membuat kaisar Axuan cukup puas. Mereka berhasil melakukan balas dendam dan kaisar Axuan yakin baik kaisar Fei dan permaisuri Zhang Mei tidak akan dengan mudah melupakannya. Keduanya membuat masalah di hari pernikahan mereka yang sepatutnya menjadi hari yang membahagiakan.

Awalnya niat awal mereka hanya menunjukkan diri di pesta pernikahan kaisar Fei dan permaisuri Zhang Mei untuk membuat kaisar Fei kesal serta menunjukkan kepada semua orang bahwa kerajaan Huang terutama saudari perempuannya sendiri baik-baik saja bahkan tanpa bantuan kerajaan Zhang. Siapa sangka rencana balas dendam mereka berjalan di luar yang mereka rencanakan dan semua itu berkat kejutan-kejutan yang putri Axia tunjukkan.

Assassin Reincarnated Into a Princess (On-goin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang