Bab 113 - Politik Kekaisaran (2)

1.6K 151 21
                                    

Perasaan gugup dan takut tak mampu mentri Jihan bendung. Keringat dingin telah membasahi tubuhnya terlebih lagi kulit wajahnya mulai pucat pasi. Kemarin ia lalai saat mendapatkan laporan bahwa posko penerima surat kekaisaran baru saja menerima laporan. Mentri Jihan sendiri berpikir laporan tersebut hanya berasal dari kerajaan Han yang tengah sibuk menyiapkan persiapan festival kekaisaran.

Mentri Jihan mengabaikan laporan mata-mata. Jika saja ia pergi untuk memastikannya, kerajaan Zhang mungkin masih bisa ia selamatkan. Namun semuanya telah terlambat. Meskipun mentri Jihan berhasil mencegah laporan tersebut sampai pada kaisar Yuwen, akan ada hari dimana pemberontakan yang dilakukan kerajaan Zhang akan terbongkar.

Mentri Jihan tidak tahu apa yang akan ia lakukan saat ini. Ia tidak memiliki pembelaan sebab dalam surat tersebut menjelaskan bagaimana kerajaan Zhang dan kerajaan Yong dari kekaisaran Yuan membuat aliansi. Membantah bahwa mungkin saja mata-mata kekaisaran keliru memberikan laporan pun rasanya percuma, ia tidak punya argumen kuat yang bisa meyakinkan kaisar Yuwen terlebih lagi setiap laporan mata-mata kekaisaran selalu di pertegas dengan fakta dan bukti nyata.

"Kau bekerja dengan benar kan, perdana menteri Jihan?" Tanya kaisar Yuwen.

"Bagaimana bisa hal besar seperti ini luput dari pengawasanmu?" Tanya kaisar Yuwen lagi.

"Hamba rasa, perdana menteri Jihan tidak bekerja seperti yang selalu ia laporkan setiap kali kita rapat" kata permaisuri Yenny mengeluarkan pendapatnya yang tentu saja terdengar seperti sindiran.

Ingin rasanya menteri Jihan membantah hal itu. Ia bekerja seperti yang selalu ia laporkan. Hanya saja mengenai kerajaan Zhang yang membentuk kerja sama dengan kerajaan Yong dari kekaisaran Yuan ia sama sekali tidak mengetahui hal itu. Sepupunya kaisar Zhang Long Fei, berani bertindak gegabah dan ceroboh seperti ini. Tindakan bodohnya ini membuat negaranya di cap sebagai pemberontak atau pengkhianat karena membuat aliansi dengan negara yang sedang konflik dengan negaranya.

"Kau tidak bisa memberikan pembelaan bukan? Itu berarti apa yang Ben Gong katakan adalah hal yang benar!" Kata permaisuri Yenny yang membuat mentri Jihan dalam waktu beberapa detik menatapnya sinis penuh kebencian.

Putra mahkota Yuze mulai menghela nafas panjang melihat tingkah permaisuri Yenny. Ia yang sedari tadi diam pun lantas angkat bicara.

"Yang mulia ibunda permaisuri" tegur putra mahkota Yuze pada permaisuri Yenny agar ibu negara kekaisaran MingQi itu menjaga sikap dan perilakunya.

Permaisuri Yenny lantas menatap putra mahkota Yuze dengan tatapan kesal. Ia baru saja hendak bersenang-senang diatas penderitaan orang lain. Namun putra dari selir suaminya menghentikan aksinya. Hal itu sama sekali tidak membuatnya senang. Dengan menahan kekesalan yang bergejolak, permaisuri Yenny pun memilih diam.

"Ayahanda kaisar, bukannya rapat kita pagi ini adalah membahas mengenai pelaksanaan festival kekaisaran yang akan di percepat?" Tanya pangeran Shilling, putra bungsu kaisar Yuwen yang berusaha membantu saudaranya.

"Apa yang pangeran Shilling katakan benar ayahanda kaisar. Sebaiknya kita tuntaskan masalahnya festival kekaisaran yang akan dilaksanakan di kerajaan Han terlebih dahulu sebelum kita membahas hukuman apa yang pantas untuk kerajaan Zhang" tambah putra mahkota Yuze mengambil kesempatan yang telah pangeran Shilling buka untuknya menengah masalah yang kian memanas pagi ini.

Berkat kerja sama putra mahkota Yuze dan pangeran Shilling, menteri Jihan dapat bernafas lega untuk beberapa saat. Kaisar Yuwen pun mengalihkan pembahasan rapat mereka kembali pada topik yang beberapa hari diperbincangkan, yakni mengubah jadwal pelaksanaan festival kekaisaran yang dilaksanakan di kerajaan Han.

Setelah perdebatan yang panjang. Maka telah diputuskan bahwa jadwal perayaan festival kekaisaran akan dimajukan dari jadwal sebelumnya. Hal ini tentu saja akan membuat pekerjaan para menteri dan pejabat kekaisaran akan semakin bertambah dan semakin berat. Namun tidak ada yang dapat mengeluhkan hal itu. Sebab dalam rapat mereka diminta mengeluarkan pendapat masing-masing dan keputusan akhir yang disepakati pun dilandaskan persetujuan para menteri dan pejabat.

Rapat pun berakhir, kaisar Yuwen dan permaisuri Yenny telah meninggalkan aula utama kekaisaran MingQi. Saat keduanya telah pergi, mentri Jihan lantas menghadap pada putra mahkota Yuze dan pangeran Shilling yang saat ini mengobrol dengan para menteri dan pejabat yang menahannya. Entah tujuan mereka membahas sesuatu, atau hanya ingin mencari muka dan membuat kesan baik.

"Yang mulia putra mahkota Yuze" sapa mentri Jihan tak lupa membungkuk hormat.

"Terima kasih atas bantu yang anda berikan" tambah menteri Jihan masih dengan posisi yang sama.

"Bangunlah perdana menteri Jihan" pinta putra mahkota Yuze yang dengan cepat dilaksanakan menteri Jihan.

"Ben Gong sama sekali tidak berniat membantu anda. Hanya saja pihak keluarga Kerajaan hanya menyampingkannya. Hal yang perlu kami tuntaskan saat ini adalah mengenai festival kekaisaran. Masalah kerajaan Zhang, kami tidak akan lupa. Hukum akan tetap berlaku, meski saat ini kami lebih memprioritaskan festival kekaisaran" jawab putra mahkota Yuze sebelum akhirnya pamit undur diri di susul dengan pangeran Shilling yang mengikutinya dari belakang.

Saat ini putra mahkota Yuze lebih memfokuskan dirinya pada festival kekaisaran. Biarlah masalah pemberontak kerajaan Zhang dalam beberapa waktu redup terlebih dahulu. Putra mahkota Yuze ingin kerajaan Zhang merasa bahwa kekaisaran saat ini sangat bodoh karena tidak menyadari tindakan gegabah nya. Putra mahkota Yuze ingin kaisar Fei yang berani mengkhianati kekaisarannya berada di atas awan sebelum ia menjatuhkannya hingga ke dasar jurang.

Menteri Jihan tidak kaget dengan respon yang putra mahkota Yuze berikan. Ia tahu putra mahkota Yuze adalah sosok yang tegas serta keras. Meskipun demikian ia telah menyampaikan rasa terima kasihnya. Meski ucapan terimakasih yang ia ucapkan tidak di respon baik oleh putra mahkota Yuze.

Setidaknya saat ini menteri Jihan masih memiliki waktu menyampaikan pesan pada ibundanya serta sepupu bodohnya mengenai kekaisaran yang telah mengetahui tindakan bodoh kaisar Fei. Semenjak sepupunya menikah kembali dengan putri kerajaan Qing, ada banyak masalah yang terus berdatangan pada kerajaannya.

Menteri Jihan berpikir dengan kaisar Fei menikahi Qing Mei akan membawa pengaruh baik untuk kerajaan Zhang mengingat putri Qing Mei adalah putri kerajaan yang di kenal akan kecantikan dan kecerdasannya. Namun tampaknya menteri Jihan terlalu berekspresi tinggi. Buktinya bukannya kerajaan Zhang menjadi lebih baik, tetapi malah sebaliknya. Mentri Jihan berpikir bahwa kerajaan Zhang sangat damai dan kurang mendapatkan masalah saat kaisar Fei menikahi putri Huang Axia.

Mengenyahkan pikiran buruknya, mentri Jihan cepat-cepat kembali keruangan kerjanya dan mulai menulis surat untuk ia kirim ke kerajaan Zhang. Sesampainya mentri Jihan keruang kerjanya, ia pun mulai menulis surat dan meminta orang kepercayaannya untuk mengantarkan surat tersebut. Menteri Jihan berharap surat tersebut sampai dengan segera. Namun sayang harapannya harus sirna saat orang kepercayaannya tiba-tiba saja hilang di tengah perjalanan.

Assassin Reincarnated Into a Princess (On-goin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang