Pada akhirnya orang-orang Asing yang meminta bantuan kerajaan Huang setelah kapal mereka dibajak oleh prajurit kerajaan Yong yang sebelumnya memilih mundur setelah melakukan penyerangan terhadap kerajaan Huang pun mendapat penanganan medis oleh dokter dan tabib kerajaan.
"What are you doing?" (Apa yang sedang kamu lakukan?) Tanyaku pada pemuda berambut pirang yang terus mondar mandir di depan tenda medis kerajaan Huang yang di bangun khusus saat pertempuran dengan kerajaan Yong tadi.
"Of course ensure the state of the noble prince" (Tentu saja memastikan keadaan yang mulia pangeran) jawab pemuda itu.
"I can't stop thinking about you. When you're hurting too, you still think of others." (Aku tidak habis pikir mengenai jalan pikiranmu. Ketika kamu juga terluka, kamu masih memikirkan orang lain) Kataku tidak habis pikir.
"Isn't it the duty of a subordinate to worry about his lord?" (Bukankah tugas seorang bawahan untuk mengkhawatirkan tuannya?) Tanyanya yang tentu saja ku anggukkan.
"Of course. It's just that you should also look at your current state!" (Tentu saja. Hanya saja kau juga harus melihat keadaanmu saat ini) Jawabku.
"You don't need to worry. Your Prince will be fine." (Kamu tidak perlu khawatir. Pangeranmu akan baik-baik saja) Kataku.
"Really?" (Sungguh?) Tanyanya memastikan.
"Yes. You have to trust me" (Ya. Kau harus mempercayai ku) jawabku.
"Now hurry up and treat yourself." (Sekarang cepatlah obati dirimu) Kataku lantas mendorongnya memasuki tenda medis kerajaan Huang.
"Di sini ada seorang pasien yang perlu perawatan!" Teriakku yang lantas membuat para dokter dan tabib kerajaan yang sibuk berlalu lalang mengobati prajurit kerajaan Huang yang terluka dan orang-orang asing lantas terkejut akan kehadiranku.
Dokter dan tabib kerajaan lantas menghentikan pekerjaan mereka. Mereka dengan cepat bangun dan memberi hormat padaku. Hal itu tentu saja membuat pemuda berambut pirang yang datang bersamaku lantas bingung.
"Why do they all respect you" (Mengapa semua orang memberimu hormat?) tanyanya padaku.
"Because I am a princess" (Karna aku adalah seorang Putri) jawabku setelah meminta para dokter dan tabib kerajaan bangun dan kembali melanjutkan pekerjaannya.
"Really?" (Sungguh?) Tanyanya terkejut.
"Ya" jawabku.
"I'm sorry princess, I really don't know" (Maaf putri, saya benar-benar tidak tahu) aku pemuda itu.
"No problem. Now hurry up and treat yourself" (Tidak masalah, sekarang segeralah obati dirimu) Jawabku lantas segera menghampiri seorang tabib dan memintanya untuk mengobati pemuda itu.
"By the way what's your name?" (Omong-omong siapa namamu?) Tanyaku pada pemuda itu setelah meminta tabib untuk mengobatinya.
"My name is Alan, princess" (Nama saya Alan, tuan putri) jawabnya.
"Alright Alan. My name is Huang Axia, everyone calls me princess Axia" (Baiklah Alan. Namaku Huang Axia, Semua orang memanggilku putri Axia) kataku memperkenalkan diri.
"And this is doctor Zhu, he will treat it. If you need anything, then look for me" (Dan ini dokter Zhu, dia yang akan mengobati mu. Jika kau perlu sesuatu kau boleh mencari ku) tambah ku memperkenalkan dokter yang akan mengobati Alan dan setelahnya aku pun pamit pergi sebab tubuhku menjerit untuk di istirahatkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Assassin Reincarnated Into a Princess (On-goin)
FantasíaMa Axia adalah seorang gadis muda berprofesi sebagai seorang pembunuh profesional di Tiongkok. Ia merupakan pembunuh bayaran terkenal dengan gaji fantastis. Prestasinya dalam menyelesaikan misi begitu akurat dan tepat sehingga ia mendapat julukan se...