Bab 45 - Menjadi Kultivator (2)

1.9K 206 1
                                    

Ingin rasanya aku mengabaikan isi suara tersebut. Namun aku mengingat bahwa tidak ada waktu bagiku untuk terus berlama-lama di sini mengingat kerajaan Huang tengah berada dalam situasi mendesak. Mereka tengah melakukan persiapan peperangan dengan membuat meriam dan alat perlengkapan perang lainnya di saat waktu mereka makin hari makin menipis.

Sebelum ataupun sesudah pernikahan kaisar Fai dan putri Qing Mei adalah waktu yang paling tepat untuk menyerang. Itu hanyalah tebakan sementara ku,  mengingat saat pernikahan kaisar Fai dan Putri Qing Mei yang akan di adakan di kerajaan Qing dan para keluarga kerajaan yang di undang jelas akan hadir. Setiap kerajaan akan menurunkan pengawasan di kerajaan dan lebih memfokuskan pengawasan pada proses pengawalan. Saat-saat di mana orang yang berkuasa di kerajaan meninggalkan singgasananya, maka di situlah merupakan waktu ideal untuk menyerang.

Mengingat kami seakan-akan di kejar waktu, aku tidak punya pilihan selain melakukan metode kultivasi. Padahal aku sadar bahwa aku sama sekali tidak memerlukan pedang legendaris Xue sebagai imbalan hadiah dari kerja keras yang akan aku lakukan dengan syarat yang di ajukan. Tentu saja semua orang menginginkan pedang legendaris Xue, tapi aku tidak. Sebab aku sadar meskipun aku berhasil mendapatkan pedang itu, kaisar Axuan pasti tidak mengizinkanku untuk ikut serta dalam medan pertempuran.

"Kultivasi" gumamku.

Setahuku metode kultivasi adalah sebuah metode untuk mendapatkan kekuatan dan keabadian dengan cara menggunakan latihan pernafasan. Dengan menggunakan metode XiuZhen, seseorang dapat memperpanjang umur, meningkatkan kekuatan dan mendapatkan keabadian.

Dalam kultivasi terdapat beberapa tingkatan pula seperti Qi Condensation (mengaktifkan tenaga Qi), Qi Fondation (memperkuat pondasi Qi), Golden Core (membangun inti Qi), Nascen Soul (memproyeksikan kekuatan jiwa), dan Immortal (mencapai keabadian).

Jika di pikirkan lagi, mungkin selain berolahraga lari setiap pagi. Alternatif lain untuk mendapat kekuatan adalah melakukan metode kultivasi.

"Nascen Soul adalah tingkatan yang memproyeksikan kekuatan jiwa. Jika aku mencapai tingkatan tersebut, bukankah itu berarti kekuatan yang ku miliki dari kehidupanku sebelumnya akan kembali?" Kataku lantas berbinar.

"Kurasa tidak ada salahnya mencoba metode kultivasi ini" tambah ku.

"Tunggu, latihan pernafasan seperti apa yang harus kulakukan?" Tanyaku bingung mengingat di kehidupanku sebelumnya, kultivator China mulai sangat langka. Setahuku ada banyak metode latihan pernafasan. Hal itulah yang membuatku saat ini kebingungan memilih metode mana yang harus ku gunakan.

"Kurasa aku akan mengambil metode Tai Chi saja" putus ku.

Alasan aku mengambil metode Tai Chi adalah karna teknik pernafasannya yang mudah dan sederhana, selain itu di kehidupan sebelumnya aku sempat mempelajarinya.

Dalam ingatanku, menurut literatur klasik Tai Chi, pernafasan dilakukan seiring dengan latihan gerakan. Namun dalam prakteknya, seringkali beberapa murid atau pembelajar harus belajar lebih rileks dan lebih sabar untuk mengkompromikan antara gerakan dan nafasnya.

Saat terpaku di nafas, biasanya kerap kali gerakannya sering kelupaan, demikian pula sebaliknya. Ini tergantung dari banyak aspek, meliputi aspek persepsi dan pemahamannya tentang Tai Chi, intelegensi, emosional, teknik belajarnya, pengalamannya dalam dunia beladiri dan lain-lain sebagainya. Spesifik untuk tiap orang.

Tanpa membuang waktu aku pun mulai melakukan metode pernafasan Tai Chi (lautan samudra energi). Hal pertama yang kulakukan adalah menarik nafas perlahan dan lembut melalui hidung dan kembangkan perut sembari membayangkan energi terkumpul di Dantien (lautan Qi atau eliksir. Mengacu pada wilayah dimana Qi seseorang terkonsentrasi) yang berada 3 inci dibawah pusar.

Setelah itu keluarkan nafas secara perlahan melalui mulut dan sebagian melalui hidung. Kempiskan perut ke keadaan semula sembari membayangkan aliran energi atau Qi mengalir ke seluruh tubuh dan keluar melalui mulut dan sebagian melalui hidung.

Aku melakukan metode pernafasan Tai Chi terus menerus dengan sabar dan berkonsentrasi penuh hingga aku merasakan tumpukan hawa hangat mengalir ke seluruh tubuh termasuk daerah Dantien.

*****

Tiga hari telah berlalu, selama itu pula Xue terus mengamati gadis cantik yang berusaha mati-matian mempelajari metode kultivasi dengan mengambil teknik pernafasan Tai Chi. Selama mengamati putri Axia, ia tidak bisa berhenti takjub saat melihat Qi yang berkumpul di Dantien milik putri Axia.

"Gadis yang memiliki bakat bawaan memang berbeda. Aku yakin jiwa yang berada dalam raga putri Huang Axia yang asli adalah sosok yang kuat di kehidupan sebelumnya. Jika tidak, ia tidak akan mencapai tingkatan Qi Fondation hanya dalam waktu 3 hari" kata Xue mengamati dari tempat persembunyiannya.

"Sangat di sayangkan bukan ia harus terperangkap dalam raga yang sangat lemah sehingga bakat yang ia miliki harus terpendam" kata Hong mengagetkan Xue.

"Apa yang kau lakukan!" Teriak Xue terkejut dengan kedatangan Hong yang entah sejak kapan sudah berada di sisinya.

"Aku tentu saja harus mengecek yang mulia putri Axia, bagaimana pun tuanku sangat khawatir dengan saudari perempuannya" jawab Hong tanpa merasa bersalah.

"Tunggu. Apakah kau sudah memberitahukan yang mulia kaisar Axuan bahwa putri Axia di sini?" Tanya Xue dengan kedua mata menatapnya curiga.

Hong lantas menggeleng dan menjawab "belum".

"Setiap kali yang mulia kaisar Axuan bertanya mengenai keberadaan saudarinya, aku hanya menjawab bahwa ia tidak perlu khawatir, aku masih merasakan energi kehidupan saudari kesayangannya" tambah Hong.

"Kerja bagus" puji Xue kembali melempar pandangannya menatap putri Axia yang saat ini memejamkan matanya. Ia sedang meditasi sembari terus melakukan pernafasan Tai Chi.

Di saat putri Axia berusaha keras untuk segera menyelesaikan kultivasi agar ia bisa keluar. Di sisi lain kaisar Axuan tengah sibuk dengan pekerjaannya. Raut wajah kaisar Axuan tampak lelah, matanya memerah, kantong bawah matanya kian menggelap, serta tumbuh janggut di dagunya meski masih kelihatan tampak samar.

"Yang mulia kita harus mencari yang mulia putri, ini sudah hari ketiga ia menghilang" kata Feng terus membujuk kaisar Axuan.

Saat ini Feng telah kembali sembuh. Saat ia telah sehat dan hendak memulai aktivitasnya seperti biasa, ia malah mendapat kabar bahwa junjungannya tengah hilang. Hal itu tentu saja membuat Feng terkejut dan ketika sadar ia pun mulai membantu para prajurit kerajaan mencari junjungannya.

"Bagaimana bisa Zhen mencari mei-mei jika pekerjaan Zhen sebanyak ini" keluh kaisar Axuan yang lantas menidurkan kepalanya di atas meja kerjanya.

Tugas kaisar Axuan sudah menumpuk pasalnya selama 3 hari ia terus mencari putri Axia hingga pekerjaannya terbengkalai. Hari ini para menteri dan pejabat mulai memohon pada kaisar Axuan agar berkas-berkas yang mereka ajukan segera di selesaikan bagaimana pun pekerjaan mereka juga ikut terhambat. Mereka tidak bisa menjalankan rancangan pemerintahan yang mereka ajukan tanpa adanya persetujuan kaisar Axuan.

Melihat kaisar Axuan yang tidak baik-baik saja, Feng lantas meminta izin untuk mencari junjungannya sendiri. Namun kaisar Axuan menahannya dengan berkata "kau tidak boleh pergi Feng. Setidaknya kau harus membantu Zhen terlebih dahulu sebelum kita mencari mei-mei" perintah kaisar Axuan yang tak mampu Feng bantah.

Assassin Reincarnated Into a Princess (On-goin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang