Bab 35 - Persiapan (2)

2.1K 231 4
                                    

Meriam atau kanon sebuah senjata berjenis artileri yang umumnya berukuran besar dan membentuk tabung, yang menggunakan bubuk mesui atau bahan pendorong lainnya untuk menembakan proyektil. Meriam sendiri pertama kali digunakan di Tiongkok, sebagai artileri mesiu paling tua, yang menggantikan persenjataan seperti mesin kepung.

Setelah mengingat-ingat kembali sejarah meriam, harusnya aku tidak perlu khawatir. Gambaran senjata api paling tua yang diketahui adalah sebuah patung di sebuah goa di Sichuan, yang diperkirakan dibuat pada abad ke 12.

Patung ini menggambarkan seseorang membawa meriam berbentuk vas yang menembakkan api dan bola meriam. Senjata api tertua, yang diperkirakan dibuat pada 1288, memiliki diameter laras sebesar 2,5 cm; senjata api kedua tertua, tahun 1332, memiliki diameter 10,5 cm.

Pertempuran menggunakan artileri mesiu yang pertama kali didokumentasikan terjadi pada 28 Januari 1132, ketika Jenderal Dinasti Song, Han Shizhong menggunakan houchong untuk merebut sebuah kota di Fujian. Ilustrasi meriam pertama diperkirakan dibuat pada 1326.

Pada 1341, dalam puisi yang ditulis oleh Xian Zhang berjudul Masalah Meriam Besi, tertulis bahwa bola meriam yang ditembakkan dapat "menembus jantung atau perut manusia atau kuda, bahkan dapat menembus lebih dari satu orang sekaligus".

Dari ingatan yang ku miliki tentang meriam itu sendiri, sebenarnya meriam sudah ada sejak lama. Tapi tampaknya di dunia tempatku berasal saat ini senjata sejenis meriam ini belum di temukan.

"Yang mulia".

Panggilan Yiyi menyadarkan ku dari lamunan. Siang menjelang sore ini aku baru saja bangun dari tidurku beberapa menit yang lalu. Saat aku terbangun Yiyi dengan sigap membawakan wadah kecil berisi air beserta selembar handuk untukku membasuh wajahku. Setelahnya Yiyi meminta para Kasim dan dayang menyiapkan air untukku mandi. Saat ini aku baru saja telah selesai mandi dan berpakaian rapi, kini aku tengah menunggu makan siang ku yang sempat tertunda beberapa jam karna aku baru saja bangun.

"Ini makan siang anda yang mulia" tambah Yiyi meletakan satu nampan berisi semangkuk nasi, semangkuk sup, dan juga daging sapi tumis yang masih mengepulkan asap.

Aku lantas dengan cepat mengucapkan terima kasih sebelum mulai menyantap makanan yang di bawa Yiyi untukku. Di sela-sela makan ku, Yiyi melaporkan bahwa rapat pagi tadi kaisar Axuan mulai membahas persiapan perang demi mengantisipasi serangan kerajaan Yong dari kekaisaran Yuan. Para menteri ternyata juga tidak menyadari hal tersebut saking damainya kerajaan Huang saat ini. Namun setelah mendengar penjelasan  kaisar Axuan yang mengatakan bahwa aku adalah orang pertama yang menyadarinya, para mentri dan pejabat pun mulai memujiku dan perlahan pandangan mereka mengenai putri Axia sedikit berubah.

"Yang mulia kaisar juga mulai melakukan perekrutan pandai besi untuk persiapan perang melalui penyebaran selembaran pengumuman yang di tempel di papan pengumuman di berbagai kota-kota dan desa wilayah kerajaan Huang. Pengumuman perekrutan pandai besi di buat dengan penjelasan bahwa tujuan perekrutan tersebut untuk persiapan perang di mana kerajaan membutuhkan alat pelindung baru dan senjata baru mengingat jumlah pasukan prajurit kerajaan Huang mulai bertambah" jelas Yiyi yang membuatku bersyukur karna kaisar Axuan bekerja lebih cepat dari yang ia duga.

"Selain para mentri dan pejabat kerjaan yang memuji anda. Para penduduk ibukota juga memuji anda karna menyadari bahwa kemungkinan kerajaan Yong akan melakukan penyerangan sebab kerajaan Huang dan kerajaan Zhang telah memutuskan kerjasama. Karna hal itu banyak penduduk yang mendukung penuh kerajaan, bahkan tidak menunggu waktu lama banyak pandai besi yang mulai melamar. Mereka berkata bahwa karena mereka tidak pandai bertarung setidaknya mereka akan ikut andil dalam menyiapkan perlengkapan perang" tambah Yiyi panjang lebar.

Rasanya aku ingin menangis mendengar penjelasan Yiyi. Dari apa yang Yiyi katakan aku pun tersadar bahwa ternyata para penduduk kerajaan Huang begitu mencintai kerajaan mereka sehingga mereka begitu memberi dukungan penuh. Mendapat dorongan seperti ini, bukankah ia harus memberikan yang terbaik untuk para penduduk kerajaannya?

"Yang mulia apakah anda menangis?" Tanya Yiyi yang menyadari bahwa air mataku kini mengalir.

"Bagaimana Ben Gong tidak menangis setelah mengetahui penduduk kerajaan Huang begitu mencintai kerajaannya" jawabku menyeka air mataku.

"Yiyi aku ingin tambah!" Kataku menyodorkan mangkuk nasi ku yang telah kosong.

Yiyi tentu terkejut saat melihat makanan yang ia bawa telah habis. Meskipun Yiyi terkejut melihat porsi makan ku, ia tidak banyak bicara. Yiyi pun mulai merapikan piring kotor bekas makananku dan kembali membawa makan baru untukku dalam porsi yang lebih banyak.

******

Di sisi lain tepatnya di kerajaan Qiang, Qing Mei mulai melakukan persiapan pernikahannya dengan kaisar Zhang Long Fei. Sesuai tradisi kekaisaran, sang pengantin wanita akan menjahit dan menyulam gaun pengantinnya sendiri agar berbeda dan memiliki makna.

Sebenarnya putri Qing Mei bisa saja meminta gaun pengantinnya di jahit oleh tukang jahit terkenal di kerajaan Qing. Hanya saja putri Qing Mei ingin menjahit baju pengantinnya sendiri mengikuti tradisi kekaisaran. Selain itu putri Qing Mei merasa ia memiliki banyak waktu untuk menjahit gaun pengantinnya sembari membantu saudara laki-lakinya, putra mahkota Yong Ru mengurus istana bagian dalam.

Satu bulan dua minggu menjelang pesta pernikahan kaisar Fei dan Qing Mei, kerajaan Qing mulai di sibukkan akan segala persiapan pernikahan. Mulai dari menyiapkan bahan makanan tahan lama seperti kentang dan ubi, beras, dan segala bumbu kering seperti kayu manis, merica, dan sebagainya telah di siapkan.

Beberapa dayang juga mulai menjahit bunga dari kain berwarna merah yang akan di gunakan dalam dekor pernikahan yang nantikan akan di dominasi warna merah dan emas.

Pesta pernikahan kaisar Fei akan di adakan di kuil Yui yang ada di dalam istana kerajaan Qing. Pengucapan janji suci akan di laksanakan di sana begitupun ritual penghormatan dan tradisi suap-menyuap antara dua mempelai. Setelah semua resepsi selesai pengganti yang baru saja menikah akan keliling ibukota memberi hadiah kepada penduduk sebelum pengantin wanita meninggalkan rumah dan mengikuti pengantin pria yang merupakan suaminya.

Di kerajaan Zhang, Putri Qing Mei akan di sambut dengan acara penobatan dan jamuan makan malam sebagai tanda bahwa ia di terima dengan baik oleh kerajaan dan penduduk kerajaan Zhang, setelahnya kaisar Fei harus membuka kerudung yang menutupi kepala Putri Qing Mei sebelum melaksanakan malam pertama.

Membayangkannya saja membuat Putri Qing Mei tidak sabar. Selangkah lagi impiannya menjadi wanita nomor satu (permaisuri) akan segera tercapai. Ia sungguh tidak sabar menanti pesta pernikahannya yang megah. Sembari melanjutkan jahitan baju pengantinnya, putri Qing Mei berdoa dalam hati semoga tidak ada masalah selama persiapan pernikahannya dengan kaisar Zhang Long Fei dari kerajaan Zhang.

Assassin Reincarnated Into a Princess (On-goin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang