Perdana menteri Yu Zhong tidak habis pikir bagaimana kaisar Axuan begitu santai mengerjakan sisa pekerjaan yang perdana menteri Yu Zhong tinggalkan untuknya. Padahal saat ini di pintu gerbang pertama bagian selatan tengah terjadi pertempuran yang melibatkan ponakan perempuannya, putri Huang Axia.
Setelah dipulangkan oleh kerajaan Zhang, banyak perubahan yang terjadi baik dari sisi kaisar Axuan dan juga putri Axia. Hal ini tentu saja membuat menteri Yu Zhong merasa curiga. Namun setiap kali ia mengutarakan kekhawatiran dan kecurigaannya pada istrinya, Ling Ling. Ling Ling marah memarahinya.
Istrinya berkata jika perubahan kedua ponakan kesayangan mereka kearah positif seharusnya ia mendukungnya, bukan malah berpikiran buruk tentang kedua ponakannya yang saat ini tengah berusaha berkembang dan ingin memajukan perekonomian kerjaan Huang. Di usia mereka yang masih muda bukanlah hal yang mudah untuk memerintah suatu negara, tanggung jawab yang mereka pikul sangat lah berat. Disaat seharusnya mereka menikmati masa muda, kaisar Axuan dan putri Axia malah harus sibuk mengurus pemerintah.
Jika saja perubahan mereka kearah yang buruk. Perdana menteri Yu Zhong sebagai keluarga terdekat keduanya patut menegur mereka dan mengingatkan bahwa apa yang mereka lakukan akan berdampak pada penduduk kerajaan Huang juga. Tapi saat ini perubahan kaisar Axuan dan putri Axia sangatlah baik. Kaisar Axuan ingin meningkatkan perekonomian kerjaan Huang, dan putri Axia tanpa di duga-duga tengah berusaha memajukan kemiliteran kerajaan Huang.
"Paman ada apa?" Tanya kaisar Axuan yang sedari tadi sesekali memperhatikan menteri Yu Zhong yang tampak ingin gelisah dan ingin mengutarakan sesuatu namun di tahannya.
Menteri Yu Zhong tampak ragu mengutarakan kekhawatirannya tentang kaisar Axuan yang tampak tenang-tenang saja mengirim putri Axia dalam medan perang. Namun kaisar Axuan terus memaksanya.
"Katakan saja paman" desak kaisar Axuan yang pada akhirnya membuat perdana menteri Yu Zhong mendesah.
"Paman hanya tidak habis pikir" aku perdana menteri Yu Zhong "Bagaimana kau bisa sangat tenang di saat kau mengirim mei-mei mu dalam perang" kata perdana menteri Yu Zhong mengutarakan kekhawatirannya.
"Kau pasti tahu kebanyakan kerajaan biasanya hanya mengirim pangeran, jendral besar, atau wakil jenderalnya. Berbanding terbalik denganmu. Kau malah mengirim putri Axia yang merupakan seorang perempuan" tambah menteri Yu Zhong.
"Paman aku tahu kekhawatiran mu. Hanya saja tidak ada yang lebih tahu dan paham bagaimana cara menggunakan meriam selain mei-mei. Jika boleh, aku malah ingin memaksa mei-mei untuk tetap tinggal di kerajaan Huang bagaimanapun kami baru saja pulang dari kerajaan Qing. Hanya saja serangan kerajaan Yong adalah sesuatu yang mendesak, mau tak mau mei-mei harus ikut terjun di medan pertempuran untuk memastikan senjata yang ia buat dan ciptakan bekerja dengan baik dan sesuai apa yang ia harapkan" jelas kaisar Axuan.
"Selain itu aku percaya mei-mei. Ia akan baik-baik saja. Ada Feng, Chou, Luan, prajurit khusus dan prajurit kerajaan Huang yang telah ia latih akan menjaganya" tambah kaisar Axuan.
'Meskipun semua prajurit sibuk menangani prajurit kerajaan Yong, mei-mei bisa menjaga dirinya sendiri bagaimana pun ia mantan pembunuh bayaran di kehidupannya sebelumnya' Ingin rasanya kaisar Axuan menyuarakan hal itu, namun ia telah berjanji pada diri sendiri bahwa cukup ia yang tahu jika jiwa yang ada dalam raga saudari perempuannya bukanlah putri Huang Axia yang asli.
Fakta bahwa putri Huang Axia yang saat ini raganya di isi oleh jiwa mantan Assassin dari masa depan cukup ia dan putri Axia yang tahu. Selain kaisar Axuan dan putri Axia, hanya pedang Hong dan pedagang Xue yang juga tahu fakta tersebut. Meskipun demikian, sejauh ini keduanya berhasil menyembunyikan dari semua orang.
Kaisar Axuan bukannya meragukan kepercayaan pamannya, menteri Yu Zhong. Ataupun meragukan kepercayaan para bawahannya. Hanya saja ada masa dimana seseorang pasti akan tergiur akan sesuatu yang membuatnya harus berkhianat.
Kaisar Axuan tidak ingin kerajaan-kerajaan lain mengetahui jika saudari perempuannya bukan putri Huang Axia yang asli. Selain itu kerajaan-kerajaan lain pasti akan semakin mengucilkan kerajaan Huang saat mereka tahu bahwa kaisar Axuan lah orang yang melakukan praktik sihir terlarang pemanggilan jiwa demi menghidupkan kembali saudari perempuannya.
Di saat kaisar Axuan tengah bergelut dengan isi kepalanya, di sisi lain rombongan kerajaan Zhang baru saja menyelesaikan membangun tenda untuk mereka tempati menginap malam ini. Selama pemasangan tenda, permaisuri Zhang Mei terus berpikir siapa yang berani merusak keretanya dan kereta siapa yang para bawahannya rusak.
Lamunan permaisuri Zhang Mei buyar saat ia mendengar ledakan berulang kali dari arah selatan. Ia terkejut dan dengan cepat keluar dari tendanya dan bertanya mengenai suara apa itu.
"Suara apa itu?" Tanya permaisuri Zhang Mei.
"Kami tidak tahu yang mulia, tetapi suaranya tampaknya berasal dari kerajaan Huang" jawab seorang prajurit yang baru saja mengencangkan tali tenda.
Jarak dari tempat permaisuri Zhang Mei saat ini memang cukup dekat dengan kerajaan Huang. Boleh dikatakan jika desa tempat mereka tinggal sementara adalah desa yang berada di dekat gerbang pintu pertama yang dekat dengan perbatasan, sehingga suara ledakan tersebut masih terdengar meski tidak terlalu jelas.
'Mungkinkah saat ini kerajaan Huang tengah di serang?' tanya permaisuri Zhang Mei pada dirinya sendiri.
'Jika memang ia, bukankah itu bagus? Ben Gong tidak perlu susah payah untuk mengotori kedua tangan dengan jari-jari lentik ini demi menghancurkan putri Huang Axia yang berulang kali membuat Ben Gong kesal' kata permaisuri Zhang Mei dalam hati.
Raut wajah permaisuri Zhang Mei lantas berubah cerah. Senyum kemenangan tampak di wajah cantiknya. Dengan perasaan yang sangat-sangat bahagia, permaisuri bersenandung kecil meninggalkan prajurit yang baru saja menjawab pertanyaannya dengan raut wajah bingung melihat perubahan sikap junjungan barunya.
Di saat permaisuri Zhang Mei merasa di atas awan. Di sisi lain aku baru saja bisa mengistirahatkan tubuh. Aku membaringkan tubuhku di atas sebuah kasur yang di susun tiga tingkat sehingga terasa sangat empuk. Meskipun aku tidak turun dan melawan para prajurit kerajaan Yong yang menyerang, tetap saja tubuhku terasa sakit mengingat perjalanan ku dari kerajaan Qing ke kerajaan Huang dan tanpa istirahat harus datang kemari memberi aba-aba dan arahan selama penyerangan.
Meskipun seluruh tubuhku terasa sakit, aku bersyukur peperangan berakhir bertepatan dengan matahari yang telah tenggelam. Aku tidak bisa membayangkan jika kerajaan Yong bersikeras terus melawan, pertempuran pasti akan memakan waktu yang sangat lama.
Baru saja hendak memejamkan mataku karna terasa sangat ngantuk. Chou tiba-tiba memasuki tendaku tanpa izin terlebih dahulu dan itu cukup membuatku terkejut dan lantas membuka mataku. Saat ini aku telah bangun dan memasang posisi siaga. Namun saat menyadari siapa yang ada dihadapan ku, aku lantas menurunkan kewaspadaan ku.
"Bisakah kau tidak membuat Ben Gong terkejut Chou? Ben Gong baru saja ingin beristirahat dan kau tiba-tiba masuk tanpa meminta izinku terlebih dahulu" kataku kesal.
"Yang mulia sekarang bukalah saat anda untuk kesal. Ada kapal besar yang mengarah kemari, hanya saja bendera yang kapal itu kibarkan terasa asing" lapor Chou.
Mendengar perkataan Chou, aku lantas segera keluar tenda dan naik ke benteng pertahanan. Sesampai ku di atas, aku lantas meminta teropong pada Feng yang saat ini mengamati pergerakan kapal besar tersebut. Setelah mendapat teropong aku lantas melihat ke arah laut, di sana ada sebuah kapal yang mendekat ke arah kerajaan Huang. Samar-samar aku melihat seorang awak kapal besar tengah mengibarkan bendera putih tanda menyerah, mengabaikan awak kapal besar itu, aku menfokuskan pandanganku pada bendera kapal yang tengah berkibar. Saat melihat bendera mereka, aku cukup terkejut.
"Ben-bendera Inggris".
.
.
.TBC
Note :
Maafkan atas keterlambatan updatenya. Akhir-akhir ini sangat sulit mencari ide buat lanjut cerita ini 😭.
Bab ini dan beberapa bab lainnya terdapat percakapan dalam bahasa Inggris. Maka dari itu aku ingin menyampaikan jikalau ada salah kata dalam percakapan tersebut, mohon di maafkan karna di sini aku dibantu oleh apk translate 😆😆.
Mungkin cuma itu yang ingin aku sampaikan, selamat membaca 💕
KAMU SEDANG MEMBACA
Assassin Reincarnated Into a Princess (On-goin)
FantasiaMa Axia adalah seorang gadis muda berprofesi sebagai seorang pembunuh profesional di Tiongkok. Ia merupakan pembunuh bayaran terkenal dengan gaji fantastis. Prestasinya dalam menyelesaikan misi begitu akurat dan tepat sehingga ia mendapat julukan se...