Aku dan kaisar Axuan tetap bersikap layaknya saudara meski kami berdua tahu tidak ada ikatan darah di antara kami bagaimanapun aku bukanlah Huang Axia yang asli. Namun kaisar Axuan menepati janjinya padaku setelah aku mengatakan yang sebenarnya.
Sejak dulu aku selalu menginginkan memiliki seorang kakak. Sebagai anak tunggal aku ingin memiliki seorang kakak yang akan melindungi ku, menjagaku, membelaku, ataupun menegurku ketika aku melakukan kesalahan. Sayang keinginanku tak pernah terwujudkan. Ayah ibuku terlalu sibuk hingga akhirnya mereka mengabaikan ku, mengasingkan ku, hingga memasukan ku pada sekolah pendidikan militer hingga pada akhirnya aku tumbuh dan besar di lingkungan yang keras dan brutal.
"Mei-mei makanlah yang banyak, bukankah hari ini kau sudah memulai latihan ketatmu untuk membetuk fisik yang kuat serta tubuh yang sehat?" Tanya kaisar Axuan meletakan sepotong daging panggang di atas mangkuk nasiku.
"Seperti yang anda katakan yang mulia, hamba baru memulainya hari ini" jawabku lantas menyuap sepotong daging yang diberikan kaisar Axuan padaku.
"Semoga kau bisa bertahan. Zhen takut di tengah latihan kau menyerah mengingat fisikmu yang begitu lemah" kata kaisar Axuan.
"Aku akan berusaha semaksimal mungkin yang mulia, aku telah berjanji pada Huang Axia untuk membalaskan penderitaan dan luka yang ia terima selama ini" tekadku.
"Jika kau bersungguh-sungguh atas rencanamu, Zhen akan mendukungmu secara penuh. Maka dari itu makanlah yang banyak" kata kaisar Axuan memberi dukungan penuh seraya mendorong sepiring daging potong kehadapan ku.
Aku hanya membalasnya dengan anggukan, lalu mulai menyumpit sepotong daging ke dalam mulutku. Di saat aku dan kaisar Axuan tengah menikmati makan siang berdua, tiba-tiba saja seorang pemuda berpakaian hitam menerobos masuk melalui jendela yang dibiarkan terbuka lebar.
Kehadiran pemuda dengan pakaian serba hitam itu cukup mengejutkanku. Namun dengan cepat aku menetralkan ekspresi wajah ku bagaimanapun aku tahu sosok yang baru saja masuk mungkin adalah tangan kanan kaisar Axuan.
"Hormat hamba pada yang mulia kaisar dan yang mulia putri" kata Chou.
"Ada apa Chou?" Tanya kaisar Axuan menoleh kebelakang di mana Chou tepat berada dibalik punggungnya.
"Menjawab yang mulia kaisar, hamba ingin menyampaikan bahwa utusan dari kerajaan Qing baru saja melewati gerbang luar ibukota. Sekitar 30 menit utusan kerajaan Qing akan tiba" lapor Chou.
"Utusan kerajaan Qing? Untuk apa mereka kemari?" Tanya kaisar Axuan.
"Menjawab yang mulia kaisar, kemungkinan kaisar Qing Wei telah mendengar perubahan pesat kerajaan Huang, atau mungkin tujuannya kemarin ingin membawa undangan mengenai pertunangan putri Qing Mei dengan kaisar Zhang Long Fei" jawab Chou menebak tujuan kedatangan utusan kerajaan Qing.
"Tks, Zhen belum ingin kerajaan Huang menjadi sorotan kerajaan lain di kekaisaran. Zhen masih ingin menikmati kedamaian dan ketenangan yang tengah terjadi saat ini. Jika rumor mengenai kerajaan Huang yang telah berubah sejak 1 tahun terakhir, hal ini jelas akan membuat kerajaan Han, kerajaan Zhang dan kerajaan Qing mulai mewaspadai kita" aku kaisar Axuan dengan raut wajah tampak mulai lelah membayangkan hal-hal apa yang terjadi kedepannya.
Aku menatap kaisar Axuan yang kini berdecak kesal seraya memijit kepalanya yang berdenyut. Aku yang penasaran dan juga khawatir secara bersamaan lantas bertanya pada saudaraku yang kini tampak gusar.
"Yang mulia, apakah anda baik-baik saja?" Tanyaku cemas.
"Aku baru saja melihat masa depan. Kedatangan utusan kerajaan Qing adalah ingin menyampaikan undangan kaisar Qing Wei atas pertunangan putri sulungnya, Qing Mei dan kaisar Zhang Long Fei, mantan suamimu" jawab kaisar Axuan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Assassin Reincarnated Into a Princess (On-goin)
FantasíaMa Axia adalah seorang gadis muda berprofesi sebagai seorang pembunuh profesional di Tiongkok. Ia merupakan pembunuh bayaran terkenal dengan gaji fantastis. Prestasinya dalam menyelesaikan misi begitu akurat dan tepat sehingga ia mendapat julukan se...