Bab 23 - Kecurigaan Putra Mahkota Han Ling

2.8K 266 5
                                    

Kasus kematian pejabat Wong tak serta merta membuat putra mahkota Han Ling dari kerajaan Han lantas percaya jika kematian pejabat Wong sebabkan oleh serangan bandit. Putra mahkota Ling merasa jika ada yang aneh dengan kematian pejabat Wong, ia berpikir mengapa pejabat Wong mati setelah pulang dari kerajaan Huang, bukan sebelum sampai kerajaan Huang.

"Bukankah ini terasa aneh? Mengapa para bandit menyerang mereka ketika  rombongan pejabat Wong hendak pulang. Padahal jika mereka menyerangnya ketika baru saja menuju kerajaan Huang, markas para bandit tidak akan ketahuan. Terlebih jika mereka menyerangnya dari awal, ada banyak tempat yang seharusnya mampu mereka jadikan tempat untuk menghadang mereka. Misalnya hutan atau lahan pertanian kerajaan Huang yang luas. Tempat seperti itu biasanya cocok menjadi tempat strategis untuk menyerang dan merampok rombongan pejabat Wong tanpa ketahuan" kata putra mahkota Ling menjeda seraya mengambil nafas.

"Apakah mungkin kerajaan Hung menyembunyikan sesuatu sehingga ia meminta para bandit menyerang rombongan pejabat Wong agar mereka tidak membocorkan rahasia yang mereka ketahui mengenai kerajaan Huang?" Tanya putra mahkota Ling yang berhasil membuat  Zilong yang merupakan tangan kanannya merasa pusing.

"Yang mulia jika Anda berpikir bahwa kerajaan Huang menyembunyikan sesuatu dan meminta para bandit untuk menyerang rombongan pejabat Wong untuk membungkamnya, lantas mengapa kerajaan Huang harus repot-repot menunggu mereka mengetahui rahasia kerajaan Huang di saat banyak kesempatan untuk menyerang rombongan pejabat Wong dari kerajaan Qing seperti yang anda sebutkan sebelumnya. Misalnya di hutan atau lahan pertanian kerajaan Huang yang luas" kata Zilong.

"Jika hamba kaisar Axuan, hamba jelas tidak akan membiarkan rombongan pejabat Wong tahu rahasia kerajaan Huang. Hamba akan langsung menyerangnya ketika tahu mereka akan datang" tambah Zilong yang berhasil membuat putra mahkota Ling terdiam dan mencerna perkataan Zilong yang terdengar masuk akal.

"Tapi apa yang aku katakan bisa saja terjadi bukan? Untuk menutupi kecurigaan kerajaan lain, kerajaan Huang menerima kedatangan rombongan pejabat Wong dari kerajaan Qing dengan tangan terbuka, namun ketika mereka pulang, kaisar Axuan tidak akan membiarkan mereka pulang begitu saja. Kaisar Axuan pasti membayar dan memerintah para bandit untuk menyerang rombongan pejabat Wong untuk membungkamnya" balas putra mahkota Ling yang kukuh dengan instingnya.

"Apakah yang mulia punya bukti?" Tanya Zilong yang lantas membuat putra mahkota Ling menggeleng.

Zilong yang melihat itu lantas memijit kepalanya yang berdenyut hebat.  "Jika anda tidak memiliki bukti, apa yang anda katakan hanyalah pendapat anda pribadi" jelas Zilong.

"Yang mulia dari informasi yang kerajaan Han dapatkan, rombongan pejabat Wong memasuki markas para bandit atas arahan kaisar Wei yang meminta mereka pulang melalui rute tercepat, yakni melewati bukit kerajaan Huang. Hal ini dibuktikan dari surat terakahir yang pejabat Wong kirimkan. Selain itu kaisar Axuan telah mengklarifikasi bahwa rombongan pejabat Wong hanya menginap semalam dan keesokannya langsung pulang ke kerajaan Qing melalui rute yang kaisar Wei perintahkan. Kaisar Axuan berani membuktikan apa yang ia sampaikan dengan adanya saksi-saksi yakni penduduk kerajaan Huang yang melihat kepergian rombongan pejabat Wong dari kerajaan Qing yang pergi melalui rute tersebut -- " Zilong menjeda seraya mengambil nafas, lalu kembali melanjutkan penjelasannya.

"Selain itu hal apa yang kerajaan Huang sembunyikan? Bukankah saat ini kondisi kerajaan Huang tidak baik-baik saja dengan dipulangkannya putri Huang Axia oleh kaisar Zhang Long Fei. Belum habis sampai di situ, kerajaan Zhang juga memutuskan kerajasama dengan kerajaan Huang hal ini tentu saja mempengaruhi kondisi keuangan kerajaan Huang yang selama ini masih mengandalkan suntikan dana dari kerajaan Zhang. Terlebih saat tahu kaisar Fei menjalin kerjasama dengan kerajaan Qing dan memutuskan aliansi pernikahan antar dua kerajaan, tentu saja semakin membuat kerajaan Huang berada dalam kondisi sulit, terutama putri Huang Axia yang hanya dalam kurung waktu beberapa bulan menyandang status janda, mantan suaminya memilih menikah dengan putri Qing Mei" jelas Zilong panjang lebar.

Putra mahkota Ling lantas menopang dagunya, ia lantas menatap langit kerajaan Han yang tampak mendung siang ini. Putra mahkota Ling memikirkan perkataan Zilong, apa yang dikatakan teman semasa kecil sekaligus tangan kanannya itu adalah hal yang masuk akal. Seperti yang Zilong katakan, ia berpikir terlalu berlebihan, ia menaruh banyak kecurigaan pada kerajaan Huang hanya karna berdasarkan insting dan logikanya, ia sampai lupa bahwa sebenarnya kerajaan Huang saat ini berada di masa-masa sulit.

Sulit untuk menerima penjelasan Zilong, sebab putra mahkota Ling percaya dengan instingnya yang kuat. Hanya saja saat ini ia tidak memiliki bukti untuk membuktikan apa yang ia katakan. Untuk sementara putra mahkota Ling akan memikirkan rencana, bagaimana ia bisa membuktikan perkataannya. Jika benar apa yang instingnya katakan, maka sekarang ia harusnya patut waspada, sebab kerajaan Huang kini bukan kerajaan kecil yang lemah, melainkan kerajaan berkembang yang harus diwaspadai.

"Kesampingkan masalah kecurigaan anda pada kerajaan Huang, sekarang tolong anda selesaikan pekerjaan anda. Hamba lelah menemani anda terus bekerja selama tiga hari di sini tanpa istirahat dan mandi!" Keluh Zilong menyerahkan setumpuk dokumen dan buku pada putra mahkota Ling yang lantas mendesah berat melihat tumpukan pekerjaannya yang tidak ada habisnya.

.
.
.

Di sisi lain, tepatnya di kerajaan Huang. Aku baru saja bangun dari peraduanku saat matahari telah berada di puncak. Menyadari aku yang terlambat bangun dan melewatkan latihan pagi ku seperti biasa lantas terburu-buru turun dari peraduan dan berteriak memanggil dayang Rong.

"Yang mulia putri ada apa?" Tanya dayang Rong dengan nafas terengah-engah karna berlari menghampiri putri Axia yang siang ini tiba-tiba saja berteriak. Takut akan junjungannya kenapa-kenapa, dayang Rong memutuskan berlari dan mengangkat roknya padahal hal itu melanggar peraturan.

"Mengapa dayang Rong tidak membangunkan ku? Aku melewatkan latihan pagi gara-gara tidak dibangunkan" tanyaku dengan nada suara yang terdengar sedikit kesal.

"Mohon maaf yang mulia, hamba tidak membangunkan anda sebab yang mulia kaisar Axuan berpesan agar anda beristirahat hari ini. Kaisar Axuan khawatir anda jatuh sakit karna terlalu memaksakan diri berlatih" jawab dayang Rong yang berhasil membuatku mendesah.

"Tapi--"

"Tidak ada kata tapi Mei-mei, saat ini kau harus beristirahat dan jangan memaksakan diri" potong kaisar Axuan yang datang ke kediamannya bersama dengan Feng yang mengekor di belakangnya.

Aku lantas cemberut mendengar perkataan kaisar Axuan, dengan kesal aku menghentakkan kaki ku dan berjalan menuju kamar mandi dimana Yiyi telah menyiapkan air untukku mandi.

Selepas kepergian ku, kaisar Axuan lantas memerintahkan dayang Rong untuk meminta koki istana memasak makan makanan lezat untuk makan siang. Siang ini kaisar Axuan akan makan siang bersama putri Axia sembari membicarakan sesuatu yang penting.

Assassin Reincarnated Into a Princess (On-goin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang